Tenaga kesehatan mengambil tes Covid-19 milik warga di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium, Jakarta, Jumat (29/10/2021). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Indonesia Diminta Tingkatkan Pemeriksaan Genom

Virus Delta Plus menyebabkan peningkatan kasus kembali di negara lain seperti Inggris.

JAKARTA -- Indonesia diminta meningkatkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengetahui penyebaran mutasi virus Covid-19. Pakar ilmu kesehatan dari Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dilihat dari jumlah populasi sampel WGS yang dikirim Indonesia tergolong kecil.

"Karena kita bicara tentang varian baru, maka jumlah pemeriksaan WGS harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu," kata Tjandra, Kamis (4/11).

Laporan dari lembaga pengumpul data genom, GISAID, per 1 November 2021 menunjukkan, Indonesia sudah mengirimkan 8.350 sampel. SSingapura mengirimkan 8.970 sampel, Filipina 12.681 sampel, India 72.325 sampel ke GISAID.

"Tentu tidak terlalu tepat juga kalau membandingkan dengan negara maju. Tetapi Amerika Serikat memang sudah memasukkan 1.466.011 WGS sampel ke GISAID dan Inggris sudah mengirimkan 1.109.311 sampel," katanya.

Selain aktif melaporkan sampel WGS, mantan Dirjen P2P dan Kepala Balitbangkes itu mendorong pembatasan sosial serta 3T (testing, tracing, treatment). Upaya tersebut penting karena baru 35 persen warga Indonesia divaksin dosis lengkap. Artinya masih sekitar 65 persen masyarakat sasaran yang belum dapat perlindungan lengkap.

Sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah masuknya varian baru virus korona, yakni varian AY.4.2 atau disebut varian Delta Plus. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya varian virus.

Nadia menerangkan, virus Delta Plus menyebabkan peningkatan kasus kembali di negara lain seperti Inggris. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan wajib vaksin bagi siapapun yang datang ke Indonesia dari luar negeri.

"Pertama menerapkan kebijakan vaksinasi. Jadi orang yang datang ke Indonesia harus sudah divaksin. Minimal vaksin pertama, yang paling baik sudah dosis kedua," katanya, Kamis (4/11).

Untuk warga negara asing diwajibkan sudah divaksinasi dosis kedua. Sementara bagi WNI yang baru menerima dosis pertama saat datang ke Indonesia, akan diberikan vaksin dosis kedua usai menjalani masa karantina.

Selain itu, setiap orang yang datang ke Indonesia juga diwajibkan negatif tes PCR sebanyak tiga kali. Lalu wajib karantina selama lima hari bagi yang sudah divaksinasi dosis pertama dan karantina tiga hari bagi yang sudah divaksinasi lengkap.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengkhawatirkan pengurangan masa karantina dari lima hari menjadi tiga hari bagi pelancong yang datang ke Indonesia. Seharusnya, kata dia, pemerintah meningkatkan kewaspadaan dengan tetap memperketat masa karantina untuk mencegah masuknya varian baru Delta Plus.

Varian Delta Plus AY.4.2 merupakan varian virus turunan dari varian Delta yang sudah menyerang Indonesia pada pertengahan 2021. Varian Delta menyebabkan lonjakan kasus tertinggi sepanjang catatan pandemi Covid-19 di Indonesia. Sedangkan varian Delta Plus disebut lebih berbahaya dibandingkan varian Delta sebelumnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat