Ilustrasi barang bukti kasus pembunuhan. | ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.

Jakarta

Polisi Masih Buru Pembacok Karyawati Basarnas 

Tim reserse dikerahkan untuk menangkap pembacok karyawati basarnas.

JAKARTA – Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih memburu pria berinisial T alias AD, pelaku utama dalam kasus perampokan dan pembacokan karyawati Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Sementara tiga tersangka kasus perampokan sadis ini berinisial RP alias K, MG alias P, dan MR sudah ditangkap pihak berwajib.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan, pihaknya telah mengantongi identitas AD. Karena itu, ia meminta agar yang bersangkutan untuk segera menyerahkan diri. "Kita ultimatum saudara AD yang membacok untuk secepatnya menyerahkan diri. Jika tidak kita akan lakukan tindakan tegas terukur," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/11).

Yusri mengatakan, tersangka RP alias K ditangkap di Tamansari, Jakarta Barat. Tersangka MG alias P ditangkap di Klender, Jakarta Timur. Kemudian, yang terakhir tersangka MR ditangkap di Bogor, Jawa Barat. Menurut dia, ketiga tersangka yang telah ditangkap tersebut positif narkoba. Mereka diduga membeli barang haram tersebut menggunakan uang hasil kejahatannya.

“Ketiganya ini positif narkoba. Karena uang hasil kejahatannya itu dipakai untuk membeli narkotika," ujar Yusri.

Saat ini, ketiga tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Kemudian atas perbuatannya ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP dan terancam pidana maksimal 15 tahun penjara.

Sebelumnya, karyawati Basarnas bernama Mita Nurkhasanah (22) meninggal dunia setelah menjadi korban pembacokan kawanan begal di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10). Almarhumah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Jayawinangun, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh berbagiinfo_news (berbagiinfo_news)

Insiden nahas itu terjadi saat korban memesan ojek daring bersama teman laki-lakinya, sekitar pukul 02.00 WIB. Korban bersama saksi berjalan menuju lokasi penjemputan di pertigaan Jalan Angkasa, atau sekitar 100 meter dari Kantor Pusat Basarnas. Kemudian berpapasan dengan empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor. Tiba-tiba, salah seorang pelaku menghardik dan menuduh saksi telah menganiaya adiknya. 

Selanjutnya, para pelaku mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban yang ada di dekat saksi dengan tebasan bertubi-tubi. Kemudian para pelaku mengambil tas dan ponsel korban. Melihat korban bersimbah darah, saksi sempat histeris dan berusaha minta tolong.  

Lalu, ojek daring yang dipesan sebelumnya pun datang. Kemudian saksi bersama ojek daring itu membawa korban ke RS Hermina Kemayoran. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong. Korban meninggal dunia pukul 02.47 WIB. Kejadian kriminal sadis itu dilaporkan ke Polsek Kemayoran.

Atas kejadian itu Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mendoakan, semoga almarhumah husnul khatimah. Kemudian, keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini. Ia juga mengutuk perbuatan keji komplotan begal tersebut. Dia meminta aparat kepolisian segara menangkap pelaku.

"Untuk mempertanggungjawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," kata Henri melalui Koordinator Substansi Humas Basarnas, Anjar Sulistiyono, kepada awak media.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat