Sejumlah perwakilan karyawan PT Angkasa Pura II melakukan Parade Prajurit dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda Ke- 93 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/10/2021).Kekhawatiran mengenai gelombang ketiga pandemi pada a | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Nasional

Wapres Minta Skrining Ketat Pelaku Perjalanan Internasional

Kekhawatiran mengenai gelombang ketiga pandemi pada akhir tahun masih membayang.

JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan pentingnya skrining ketat bagi pelaku perjalanan internasional ke wilayah Indonesia. Skrining ketat bertujuan mencegah masuknya varian baru Covid-19.

"Protokol kesehatan perjalanan internasional seperti penyesuaian dan angka waktu pelaksanaan karantina, ketentuan tentang PCR bagi pelaku perjalanan internasional dengan tetap mengantisipasi risiko penularan dari negara lain," ujar Wapres saat memimpin rapat terbatas tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (1/11).

Ia meminta skrining wajib dilakukan baik terhadap wisatawan asing maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebab, kata Wapres, mobilitas internasional dapat menjadi celah masuknya varian baru Covid-19 apabila tidak disikapi dengan tegas.

Wapres pun berpesan agar seluruh pihak dapat mulai melakukan antisipasi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang libur Hari Raya Natal dan tahun baru. Masa libur akhir tahun harus disikapi agar tidak menjadi titik lonjakan gelombang baru di Indonesia.

“Kita juga tetap mewaspadai perlunya antisipasi masa liburan yang cukup panjang, sehubungan dengan Natal dan tahun baru. Ini sebentar lagi kita akan memasuki adanya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi, bahkan sebelum libur Natal dan Tahun Baru. Perlu meningkatkan kewaspadaan kita," ujarnya.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama kekhawatiran mengenai gelombang ketiga pandemi pada akhir tahun. Kewaspadaan tersebut dipandangnya sebagai hal yang lumrah. Sebab ada faktor yang mendasarinya di antaranya mobilitas penduduk dan dibukanya pintu kedatangan dari luar negeri.

Ia pun meminta Pemerintah memperketat kedatangan dari luar negeri. "Bagaimana kita mengendalikan pintu masuk negara dalam antisipasi kemungkinan peningkatan kasus dari mereka yang datang dari luar negeri," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Senin (1/11).

Prof Tjandra menyinggung beberapa hal yang turut menentukan seberapa tinggi kasus Covid-19 pada akhir tahun ini. Pertama, seberapa patuh masyarakat terhadap protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Kedua, seberapa ketat kebijakan PPKM oleh pemerintah sesuai derajat yang ada.

"Ketiga, sebaik apa kita memantau data perkembangan kasus dari waktu ke waktu, dan kalau ada kenaikan maka seberapa ketat pembatasan sosial diberlakukan," ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi itu.

Prof Tjandra juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kehadiran varian baru Covid-19. Sebagai langkah antisipasi, ia merekomendasikan penguatan Whole Genome Sequencing atau hasil pengurutan genom.

"Ada tidaknya varian baru yang muncul, dan kalau ada apakah akan lebih menular atau tidak. Untuk ini, jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing kita harus ditingkatkan," ucap Prof Tjandra. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat