Prajurit TNI berjaga di samping KM Tidar yang sandar di Pelabuhan Jayapura, Papua, Jumat (27/8/2021). Para atlet PON XX Papua wajib menjalani karantina di daerah masing-masing selama lima hari. | ANTARA FOTO/Suwandy/hp.

Kabar Utama

Kapal Isoter Disiagakan Hingga H+5 PON

Para atlet PON XX Papua wajib menjalani karantina di daerah masing-masing selama lima hari.

JAKARTA -- Situasi penyebaran Covid 19 di Papua seusai Pekan Olahraga Nasional (PON) XX rupanya menjadi sorotan. Kementerian Perhubungan memastikan dua kapal isolasi terpusat (isoter) dan empat bandara tetap bersiaga hingga H+5 penutupan PON pekan ini. Kapal isoter disiagakan untuk mengantisipasi dan mencegah penambahan kasus Covid-19 dari ajang PON.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penyiagaan kapal isoter merupakan tindak lanjut atas hasil evaluasi pelaksanaan PON. Budi menyatakan telah menginstruksikan direktur jenderal Perhubungan Laut agar dua kapal isoter disiagakan hingga 20 Oktober mendatang. "Juga harus memastikan bahwa seluruh pasien yang dirawat di isoter ditangani dengan baik," kata Budi dalam keterangannya, Selasa (12/10).

Kasus Covid-19 pada perhelatan PON Papua tercatat telah mencapai 83 kasus per Senin (11/10). Penularan yang terus terjadi membuat pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penambahan kasus, salah satunya dengan memperketat kebijakan karantina yang harus dilakukan secara terpusat. Bahkan, kontingen pun harus melakukan karantina terpusat setibanya di daerah masing-masing, tidak boleh sekadar karantina mandiri.

Budi menjelaskan, dua kapal isoter yang disiagakan untuk mendukung kegiatan PON Papua adalah Kapal KM Tidar di Jayapura dan KM Sirimau di Merauke. Sementara, keempat bandara yang terus disiagakan, yaitu Bandara Sentani di Jayapura, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, dan Bandara Mopah di Merauke.

photo
Seorang petugas kesehatan beraktivitas di KM Tidar, Kota Jayapura, Papua, Jumat (27/8/2021). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengecek KM Tidar yang menjadi lokasi isolasi terpusat COVID-19 yang sandar di Pelabuhan Jayapura. - (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/aww.)

KM Tidar telah berada di Jayapura sejak 12 Agustus 2021 atau sebelum penyelenggaraan PON. Kapal tersebut dioperasikan sebagai tempat isoter dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19 di Jayapura. Sementara, KM Sirimau telah berada di Merauke sejak 27 September 2021 setelah mengakhiri tugas sebagai kapal isoter di Sorong.

KM Tidar memiliki kapasitas 929 kasur yang terdiri atas 873 kasur untuk pasien dan 56 kasur untuk tenaga kesehatan. Sedangkan, KM Sirimau memiliki 460 kasur terdiri atas 449 kasur untuk pasien dan 11 kasur untuk tenaga kesehatan.

Budi mengungkapkan, saat ini ada 15 orang pasien isoter di KM Tidar. Pasien tersebut terdiri atas 14 orang dari klaster PON dan satu orang dari klaster umum. “Keberadaan kedua kapal isoter ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 di Papua,” tutur Budi.

Budi mengatakan, kapal isoter dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala sehingga mempercepat kesembuhan dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri. Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran virus Covid -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.

photo
Klaster PON XX Papua - (Republika)

Terkait kesiagaan di bandara, Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan operator maskapai untuk memfasilitasi kepulangan para atlet dan tim ofisial dengan penerapan protokol kesehatan ketat. “Kita juga telah mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi dan memastikan semua yang berangkat sudah melakukan vaksin dan tes PCR,” kata Budi.

Pemerintah pada Senin juga menyatakan bakal memperkuat tracing bagi kontingen PON Papua. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar penelusuran kontak erat partisipan PON Papua, khususnya atlet, terus dilakukan hingga hari kelima setelah acara selesai.

Airlangga mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 pascapelaksanaan PON Papua. "Bapak Presiden meminta agar atlet-atlet yang pulang untuk terus dimonitor dan dilakukan contact tracing hingga H+5," ujar Airlangga.

Ia menegaskan, mekanisme kepulangan para atlet juga diperbaiki. Pertama, sebelum kembali ke daerah asal, atlet harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan tes PCR. Apabila terkonfirmasi positif, akan diisolasi secara terpusat selama lima hari.

Namun, jika tidak terkonfirmasi positif, partisipan PON tetap harus melakukan prosedur karantina terpusat setibanya di daerah masing-masing. Karena itu, Airlangga meminta dinas kesehatan ataupun isolasi terpusat di masing masing daerah menyiapkan antisipasi isolasi hingga lima hari setelah pelaksanaan PON XX Papua.

photo
Pekerja membersihkan area hotel yang akan digunakan sebagai tempat karantina bagi wisatawan mancanegara di Hotel Griya Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (11/10/2021). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menyiapkan 35 hotel untuk karantina yang telah lolos verifikasi dan penambahan sebanyak 20 hotel yang masih proses verifikasi sebagai tempat karantina untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan wisatawan mancanegara yang mengunjungi Pulau Dewata menjelang dibukanya pariwisata Bali pada 14 Oktober 2021 mendatang. - (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

"Ini sekali lagi ditegaskan dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyediakan karantina bagi atlet-atlet yang kembali dari PON tersebut," kata Airlangga.

Atlet dan pelatih yang berpartisipasi dalam PON XX Papua menyambut baik kebijakan penerapan protokol kesehatan menjelang penutupan pada 15 Oktober mendatang dan kepulangan atlet ke daerah masing-masing. 

Pelatih tim menembak Jawa Barat I Ketut Wahyu Adhidarma menilai, aturan yang ditetapkan pemerintah memiliki tujuan baik demi mencegah meluasnya penularan Covid-19 dalam ajang PON. "Kami bersyukur pada cabang menembak sampai hari ini tidak ada yang terkonfirmasi positif," kata dia.

Wahyu mengatakan, aturan tes PCR untuk atlet dan ofisial sebelum penerbangan dari Papua dan setelah sampai di bandara tujuan, juga dijalankan dengan baik guna memastikan peserta yang datang ke PON Papua terbebas dari Covid-19.

"Tapi, kami dari kontingen belum membicarakan aturan soal karantina. Mungkin karena aturan itu baru muncul kemarin," katanya. Wahyu berharap cabang menembak tidak turut menyumbang kasus konfirmasi positif Covid-19 pada PON Papua.

Pendapat senada disampaikan atlet putri menembak Papua Nourma Try Indriani. Ia menyebut, aturan penerapan dua kali tes PCR untuk atlet dan ofisial serta aturan karantina demi kebaikan perwakilan kontingen dari berbagai daerah. 

"(Aturan) Itu buat aman bagi keluarga mereka masing-masing. Sebenarnya bagus, tapi mungkin ya menyita waktu (bertemu keluarga). Demi keamanan, mau bagaimana lagi," ujarnya.

Wajib karantina

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Covid-19 menegaskan, para atlet PON XX Papua wajib menjalani karantina di daerah masing-masing selama lima hari untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan, karantina harus dilakukan setelah melakukan kegiatan apa pun, termasuk usai PON.

Peserta juga wajib menjalani tes PCR sebanyak dua kali selama karantina. "Kalau hasil tes PCR negatif, baru boleh masuk ke rumah masing-masing," kata Alex, Selasa (12/10).

Dia menambahkan, jika selama karantina ada yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19, harus menjalani isolasi terpusat. "Isoter itu bukan (tempat) pembuangan, bukan tempat stigmatisasi. Isoter itu untuk menyelamatkan kita, menyelamatkan keluarga, dan menjauhkan supaya kita tak menulari Covid-19 ke keluarga dan masyarakat," ujarnya.

Di Provinsi Jambi, sebanyak 16 orang atlet, pelatih, dan ofisial yang baru tiba pada awal pekan ini langsung menjalani isolasi di rumah isolasi terpadu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Sekretaris Umum (Sekum) Koni Jambi, Mumtaz Mona mengatakan, dari 16 orang atlet yang datang dari Papua, tiga atlet di antaranya peraih medali emas, yaitu Ripqi yang merupakan atlet angkat besi kelas 109 + kg putra, Juliana atlet angkat besi kelas 55 kg putri, dan Hanif Wijaya atlet panahan putra.

photo
Pegulat putri Jatim Varadisa (tengah) bersama pegulat putri Jambi Indri (kiri) dan Pegulat putri Kalsel Natrusnicu Roxana (kanan) memperliatkan medalinya saat penyerahan medali Gulat Gaya Bebas kelas 76 Kg PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (10/10/2021). - (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Ia mengatakan, baik seluruh atlet maupun ofisial kontingen Jambi baru diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing jika sudah menyelesaikan masa isolasi. "Hal ini dilakukan sesuai dengan adanya keputusan dari tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Jambi dan surat kapolda Jambi, yang meminta seluruh kontingen Jambi dari PON Papua wajib jalani isolasi di rumah isolasi terpadu milik Pemprov Jambi LPMP," kata Momtaz Mona, kemarin. 

Dia berharap, keluarga atlet yang baru tiba di Jambi agar dapat memaklumi aturan dari tim gugus Covid-19.  "Semoga atlet kita semuanya sehat dan nanti apabila hasil dari tes swab PCR semuanya negatif, mereka diperbolehkan isolasi mandiri di rumah masing masing," kata Momtaz Mona.

Hal serupa dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, pihaknya langsung mengarantina kontingen PON XX Papua setibanya mereka di Pontianak. "Pemprov Kalbar telah menerima adendum Surat Edaran Satgas Covid-19 Nasional, yang mengatur Perjalanan Dalam Negeri, di mana disebutkan pada adendum tersebut kontingen PON XX Papua, yaitu atlet, harus dikarantina selama lima hari," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Dia menambahkan, hal itu juga berlaku bagi ofisial, psikolog, dokter, perawat, mekanik, pelatih, dan tim pengamanan yang dikirim oleh provinsi untuk ikut serta dalam PON Papua. Mereka dijwajibkan menjalani tes PCR dan dikarantina selama 5 x 24 jam di fasilitas karantina/isolasi terpusat, yang telah ditunjuk dan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 daerah masing-masing.

photo
Lifter putri Kalimantan Barat Riska Oktaviana melakukan angkatan “clean and jerk” pada kelas di atas 87 kg PON Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). - (ANTARA FOTO/Fauzan)

Pelaksanaan karantina bagi kontingen Kalbar menggunakan gedung LPMP di Jalan Abdul Muis, Pontianak Timur. Di gedung LPMP itu ditempatkan kontingen yang hasil tes usap PCR-nya negatif atau hasil tes usapnya belum keluar. Apabila hasil tes usapnya positif, dia akan diisolasi selama 10 hari di fasilitas isolasi terpusat di Upelkes Siantan.

"Jadi, kita bedakan tempat karantina kontingen yang sehat atau negatif tes PCR, dengan kontingen yang memang hasilnya positif," katanya.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menilai, Indonesia berhasil mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat penyelenggaraan PON XX Papua. Ia mengatakan, penyelenggaraan PON yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai daerah berisiko menyebabkan terjadinya lonjakan kasus. Hal ini karena adanya peningkatan mobilitas antardaerah hingga timbulnya kerumunan. 

Kendati demikian, menurut Wiku, per 11 Oktober, satgas hanya menemukan 0,83 persen atau sebanyak 83 kasus terkonfirmasi positif dari hampir 10 ribu peserta yang berpartisipasi di PON Papua. “Di balik risiko tersebut, Indonesia cukup berhasil mencegah lonjakan kasus,” kata Wiku, kemarin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat