Petugas Kepolisian mengawasi penonton untuk menjaga jarak saat menyaksikan pertandingan renang artistik PON Papua di Stadion Akuatik, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). Setelah terjadi kasus positif saat gelar | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

PON XX tanpa Penonton Dikaji

Pemprov Papua bakal mengkaji ulang protap penanganan Covid-19 di PON XX.

JAYAPURA -- Pemerintah pusat dan Provinsi Papua menyatakan akan segera meninjau ulang prosedur tetap (protap) penanganan Covid-19 pada PON XX Papua 2021. Hal ini sehubungan meningkatnya jumlah atlet, ofisial, dan panitia yang tertular Covid-19 belakangan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji perhelatan tetap digelar tanpa penonton. "Rencana untuk penanganan seperti ini (tanpa penonton) sudah ada dan dikaji," kata Nadia kepada Republika, Kamis (7/10). 

Saat ini, kata Nadia, penanganan terhadap para atlet ataupun ofisial yang terkonfirmasi positif dengan melakukan isolasi terpusat, yakni pada kapal-kapal yang sudah disiapkan Satgas Covid-19 dan PB PON Papua, lalu di rumah sakit mitra yang bekerja sama dengan PB PON XX Papua.  

Selain itu, juga langsung dilakukan pelacakan kasus. "Yang positif pasti akan isolasi dan dilakukan pelacakan kasus kontaknya dan tentunya baik penonton dan atlet sudah mendapatkan vaksinasi baik vaksin dosis satu ataupun dosis kedua," ujar Nadia. 

photo
Petugas memberikan cairan pembersih tangan kepada penonton sebelum memasuki arena pertandingan di Istora Papua Bangkit, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). Setelah terjadi kasus positif saat gelaran PON XX Papua, Sejumlah venue menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan maksimal kapasitas arena dan penyediaan layanan vaksin dan swab antigen untuk penonton. - (Republika/Thoudy Badai)

Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan menilai, perhelatan tetap digelar tanpa penonton bisa menjadi pilihan. "Kalau terus terjadi peningkatan kasus, ini mungkin menjadi opsi (tanpa penonton), " kata Erlina kepada Republika, Kamis (7/10). 

Saat ini, lanjut Erlina, disiplin protokol kesehatan (prokes) harus terus dilakukan. Penonton pun harus selalu menjaga jarak dan wajib menggunakan masker. "Karena, saya lihat foto fotonya banyak yang tidak pakai masker dan tidak jaga jarak," ujarnya. 

Sementara untuk para atlet, sambung Erlina, sistem bubble harus terus diperketat dan terpantau. "Atlet positif harus langsung karantina, dilarang bertanding. Kontak eratnya harus di-trace dan di-testing," kata Erlina. 

Dalam pantauan Republika, sejak terdeteksinya penularan Covid-19 di helatan PON XX sejumlah venue mulai lebih ketat menerapkan protokol kesehatan dibandingkan hari sebelumnya. Di venue tenis yang terletak di kantor Wali Kota Jayapura, misalnya, mulai ada meja untuk tes antigen, vaksinasi, dan pemeriksaan suhu tubuh pada Kamis (7/10). 

photo
Petugas memberikan cairan pembersih tangan kepada penonton sebelum memasuki arena pertandingan di Istora Papua Bangkit, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). Setelah terjadi kasus positif saat gelaran PON XX Papua, Sejumlah venue menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan maksimal kapasitas arena dan penyediaan layanan vaksin dan swab antigen untuk penonton. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Penonton umum juga diminta menunjukkan sertifikat vaksin di aplikasi PeduliLindungi. Jika lolos akan diberikan gelang sebagai pengganti tiket. Namun begitu masuk ke tribun tenis tidak ada penjagaan jarak antara penonton. 

Bangku yang memanjang tampak sulit membuat jarak antarpenonton. Untuk penggunaan masker terlihat hampir semua pengunjung di lapangan tenis memakai masker. 

Sedangkan prokes yang lebih ketat sudah diterapkan sejak Selasa (5/10) lalu di venue bulu tangkis di GOR Waringin. Sebelum masuk GOR ada tempat cuci tangan dengan alat pengukur suhu canggih berbasis kamera pemindai. 

Tempat duduk yang sudah menggunakan kursi satu-satu pun diberi jarak. Setiap satu kursi kemudian ada kursi yang diberi tanda silang tidak boleh diisi. Kendati demikian, beberapa hari belakangan yang digelar baru babak penyisihan sehingga penonton belum terlalu padat. Sementara pada Jumat (8/10) ini babak semifinal beregu akan digelar dan penonton diperkirakan bakal membeludak. 

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad juga menyatakan, pihaknya akan mengevaluasi protap tersebut didasari edaran gubernur yang talah dilansir. "Termasuk meninjau kembali kondisi di arena-arena cabang olahraga, kemudian meningkatkan kembali pengetatan terhadap penonton yang masuk," ujarnya di Jayapura, Kamis (7/10). 

Menurut Musaad, penonton yang masuk dan menyaksikan pertandingan harus benar-benar sesuai dengan ketentuan yakni 25 persen. Begitu juga physical distancing di dalam arena harus kembali diperketat lagi sesuai edaran gubernur. 

"Selain itu juga, yang tidak kalah penting adalah upaya pencegahan agar penyebaran virus ini tidak meluas yakni pemakaian masker," ujarnya. Dia menjelaskan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke arena-arena tertentu yang dijadikan sampel. 

Dia menambahkan, dari edaran gubernur sudah jelas mengenai penanganan Covid-19, sehingga harus kembali diperketat agar masyarakat tidak terlena dengan euforia penyelenggaraan PON XX dan akhirnya justru abai pada protokol kesehatan. 

PON XX Papua akan berlangsung hingga Jumat (15/10). Helatan itu diikuti 6.496 atlet dan sekitar 3.300 ofisial dengan menggelar 37 cabang olahraga pertandingan, 56 disiplin cabang olahraga, dan 679 nomor pertandingan atau perlombaan. 

Kasus Covid-19 pada kalangan atlet dan ofisial di PON XX mula-mula terlacak di Mimika pada Senin (4/10). Kala itu, tiga atlet bola basket putri asal DKI Jakarta terdeteksi tertular Covid-19 saat hendak bertolak dari Timika. Keesokan harinya, ditemukan lagi enam atlet dan ofisial terjangkit Covid-19 di Kota Jayapura. 

photo
Petugas Kepolisian berjaga di pintu masuk Stadion Akuatik, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). Setelah terjadi kasus positif saat gelaran PON XX Papua, Sejumlah venue menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan maksimal kapasitas arena dan penyediaan layanan vaksin dan swab antigen untuk penonton. - (Republika/Thoudy Badai)

Terus Bertambah

Hingga Kamis (7/10) siang, Antara mencatat sedikitnya 40 kasus Covid-19 mendera atlet dan ofisial di empat klaster PON XX Papua. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura dr Nyoman Antari mengatakan, di wilayah itu hingga Kamis pagi (7/10) tercatat 15 atlet maupun ofisial yang positif Covid-19 dan satu orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. 

Para atlet dan ofisial peserta PON XX yang positif ada yang dirawat di RS Provita dan menjalani isolasi terpusat terapung di KM Tidar. "Rata-rata mereka tanpa gejala dan kalaupun bergejala ringan, termasuk yang kini dirawat di RS Provita, " ujar dr Nyoman. 

Kadinkes Kabupaten Jayapura dr Khaerul Lie secara terpisah menuturkan, atlet dan ofisial yang tertular wilayahnya bertambah satu orang hingga menjadi delapan orang. Rata-rata mereka positif saat melakukan PCR sebagai syarat bagi pelaku perjalanan karena telah selesai bertanding. Menurut dr Khairul, mereka semua sudah menjalani vaksinasi. 

Dinkes Merauke juga menyatakan, ada penambahan satu pasien Covid-19 dari peserta PON XX hingga sejauh ini tercatat empat kasus. "Keempat orang yang merupakan ofisial dan panitia pelaksana kini menjalani isolasi terpusat terapung di KM Sirimau," ujar Ketua Dinkes Merauke dr Neville Maskita. 

Sedangkan di Mimika, jumlah kasus belum bertambah dari yang dicatatkan pada Rabu (6/10). Saat itu, Kepala Dinkes Mimika Reynold R Ubra menyebutkan, adanya temuan 13 kasus Covid-19 pada kontingen yang bertanding di klaster Mimika. 

Ia mengeklaim, semuanya sudah tertangani secara baik oleh dokter spesialis paru RSUD Mimika dan kondisinya sehat. "Atas pertimbangan itu dianjurkan untuk isolasi di RSUD, tapi bukan dirawat," tegasnya. Ada juga tiga orang yang menjalani isolasi di hotel, namun tetap dalam pengawasan. 

Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama menekankan, kedisiplinan penonton pada PON XX harus ditingkatkan. "Kedisplinan protokol kesehatan penonton dan yang mengikuti pertandingan olahraga harus jauh lebih ditingkatkan," kata Prof Tjandra kepada Republika, Kamis (7/10). 

Prof Tjandra juga menilai kehadiran penonton ajang PON XX perlu ditinjau kembali bila kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan. "Aturan prokes yang ada untuk penonton diterapkan saja secara konsisten. Sambil dilakukan pengamatan amat saksama kenaikan kasusnya, lalu dinilai lagi," ujar mantan petinggi Kemenkes dan WHO Asia Tenggara itu. 

photo
Relawan mengenakan masker saat upacara penyerahan medali di Stadion Akuatik, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Selain itu, Prof Tjandra mendesak kegiatan surveilans harus lebih digiatkan, terutama di kawasan pelaksanaan PON XX. Tujuannya agar diperoleh tren dan data yang lebih baik mengenai penularan Covid-19. Dengan demikian maka penanganannya diharapkan bisa lebih efektif dan maksimal. 

"Dan surveilans tentu perlu dikaitkan dengan tiga hal yaitu lokasi, jenis olahraga yang ada serta karakteristik penonton di lokasi itu," ucap Prof Tjandra. 

Satgas Makin Galak

Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Papua menyisir satu per satu pengunjung Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura. Hal ini untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

"Kami mau pastikan bahwa seluruh penonton dan tamu undangan patuh pada prokes. Sebab, kita tahu Covid-19 masih ada di Papua," kata petugas BPBD Papua Muhammad Arifin di Jayapura, Kamis (7/10).

Sebanyak lima petugas berompi cokelat dengan dengan logo Satgas Penanganan Covid-19 di dada kanan, mengawali skrining tamu di tiga pintu masuk auditorium. Petugas mengamati setiap pengunjung yang akan memasuki arena pertandingan cabang angkat besi PON XX Papua. 

"Penukaran gelang harus divaksin dulu ya, silakan ke ruang medis untuk antigennya," kata salah satu petugas keamanan di pintu masuk barat. Setelah acara dimulai, petugas melanjutkan pemeriksaan pengunjung di area tribun bagian atas dan bawah. 

photo
Petugas melakukan sterilisasi stadion usai pertandingan renang artistik di Stadion Akuatik, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Sejumlah penonton yang tidak memakai masker diberi arahan petugas terkait bahaya Covid-19. "Kalau kalian tidak ada yang mau nurut, silakan keluar sekarang. Kami tegas kalau soal prokes. Jangan jadi sumber penularan. Kalian juga bisa tertular," kata Arifin yang berprofesi aktif sebagai personel Sentral Mitra Polda Papua.

Arifin mengatakan, seluruh personel dibekali dengan satu tas berisi masker. Pelindung saluran pernapasan bercorak bendera Merah Putih di sisi kanan dan logo PON XX Papua di sisi kiri itu dibagikan gratis kepada pengunjung. "Masing-masing dapat dua. Untuk cadangan mereka," katanya. 

Selain menyisir penonton, petugas juga melakukan pengecekan ke ruang medis untuk memastikan penerima gelang penonton telah menjalani tes antigen.

Pantauan di auditorium berbentuk oval itu terdapat dua zona penonton dan terbagi di tribun atas dan bawah yang membentuk formasi U. VIP berada tepat di depan panggung dengan pemasangan kursi yang renggang sekitar satu hingga dua meter per titik.

Sementara itu, pada tribun penonton umum disediakan di lantai dasar dan atas. Gedung berkapasitas sekitar 3.000 pengunjung itu hanya diisi kurang dari 25 persen penonton.

photo
Warga menyaksikasn pertandingan renang artistik saat gelaran PON Papua di Stadion Akuatik, Kompleks Kampung Harapan, Sentani, Kanupaten Jayapura, Papua, Kamis (7/10/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Panitia pelaksana membuka seluruh jendela auditorium untuk menjaga sirkulasi udara dalam ruangan tetap terjaga. "Sampai saat ini belum ada satu pun atlet ataupun ofisial, bahkan pengunjung yang positif berdasarkan tes antigen," kata Sekretaris Panpel Angkat Besi, Yohanes D Reda, kemarin.

Penerapan protokol kesehatan di arena perlombaan cabang olahraga dayung, Teluk Youfena, Kota Jayapura, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua juga dilakukan secara berlapis. Pewarta Antara dari lokasi perlombaan dayung, Kamis, melaporkan sejak gerbang masuk sebelum ke arena pertandingan, petugas dari Satgas Penanganan Covid-19 memeriksa setiap orang yang masuk, baik itu atlet, ofisial, maupun penonton.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda empat harus membuka kaca jendela dan mesti memakai masker. Satgas tidak akan membiarkan orang memasuki arena sebelum mereka memakai masker.

Bagi penonton, selain wajib menggunakan masker, kartu vaksinasi juga menjadi salah satu syarat untuk bisa menyaksikan olahraga pacu tersebut.  Sedangkan mereka yang tak memakai masker tidak diperkenankan untuk memasuki arena.

Petugas kesehatan juga mengingatkan penonton, utamanya yang baru mendapat satu dosis suntikan vaksin Covid-19, untuk melengkapi dosis sesuai jadwal yang tertera pada surat vaksin. Begitu pula saat di arena, tampak Satgas Covid-19 berkeliling, mulai di tribun penonton hingga memasuki arena khusus atlet, yang mengingatkan untuk tak melepas masker jika tidak bertanding.

Wakil Sekretaris Jenderal PB PODSI, Brata Tryana Hardjosubroto mengatakan, pihaknya tak akan lelah mengingatkan masyarakat untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di arena. "Kita selalu mengingatkan lewat pengeras suara tentang pentingnya prokes. Teori komunikasi mengatakan begitu bahwa harus berulang-ulang diingatkan," ujar Brata saat ditemui di arena perlombaan. 

Ia mengakui, memang masih ada atlet, ofisial, ataupun penonton yang terbawa euforia dan kedapatan membuka masker untuk berteriak menyemangati mereka yang tengah berlomba. Kendati demikian, ia meminta kesadaran semua pihak untuk tetap menerapkan prokes agar tidak terjadi klaster penularan Covid-19 dan perlombaan berjalan aman juga lancar. 

"Kita tidak boleh merasa lelah untuk saling mengingatkan walaupun kita lihat sendiri, tak sedikit yang kurang patuh. Mereka bereuforia berlebihan, yang kita khawatir jangan sampai terjadi klaster penularan," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat