Inalum | Youtube

Ekonomi

IPO Inalum Operating Akhir 2022

Initial public offering (IPO) Inalum Operating akan terlaksana pada akhir tahun 2022

JAKARTA — Upaya pemerintah untuk memisahkan Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai strategic holding dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum tinggal selangkah lagi. Pemisahan ini sebagai batu pertama sebelum nantinya Inalum akan melantai di bursa pada akhir 2022.

CEO Grup MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah melayangkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pemisahan induk holding pertambangan ini. Nantinya, melalui surat ini Sri Mulyani tinggal meneken peraturan pemerintah (PP) sebagai payung hukum MIND ID sebagai entitas sendiri.

"Ini salah satu langkah untuk awal Inalum Operating akan melantai di bursa. Inalum akan menjadi entitas sendiri diluar strategic holding setelah proses penerbitan PP untuk payung hukum MIND ID dan Inalum Operating,” kata Orias di Komisi VII DPR RI, Senin (27/9).

Orias mengatakan, PP ditargetkan akan keluar pada akhir tahun ini. Setelah PP keluar, Inalum Operating akan fokus pada produksi dan mempersiapkan diri untuk melantai di bursa. "Kalau PP ini bisa selesai tahun ini atau awal tahun depan, initial public offering (IPO) Inalum Operating akan terlaksana pada akhir tahun 2022," ujar Orias.

Inalum resmi menjadi holding BUMN industri pertambangan dengan menguasai saham milik Pemerintah Indonesia di PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Freeport Indonesia pada 27 November 2017.

Selanjutnya, pada 17 Agustus 2019, Inalum sebagai holding menghadirkan identitas baru, yakni MIND ID, yang membedakan antara fungsi holding dan fungsi operasional peleburan aluminium.

MIND ID sudah menyiapkan semua syarat pemisahan, salah satunya yakni soal aset dan keuangan. Manajemen akan melakukan pencatatan perihal pengalihan beberapa aset dan utang, yang timbul akibat fungsi holding.

Setelah pemisahan, MIND ID sebagai strategic holding masih tetap dimiliki 100 persen Pemerintah Indonesia. Anak usahanya, Antam, dimiliki 65 persen, PTBA dimiliki 65,9 persen, Inalum 100 persen, Timah sebesar 65 persen, dan Freeport sebesar 51,2 persen.

Direktur Pelayanan Strategi MIND ID Ogy Prastomiyono mengatakan, untuk tahapan IPO untuk Inalum Operating, saat ini sedang melakukan due diligence. Inalum juga mulai melakukan pertemuan dengan para investor untuk mendapatkan pandangan investor terkait rencana ini.

Ogy menjelaskan. salah satu daya tarik yang akan ditawarkan Inalum Operating adalah rencana tata kelola aluminium yang lebih jelas. Ia mengatakan, salah satu rencana terbesar Inalum Operating adalah membangun proyek pabrik alumina sebagai bahan baku aluminium.

"Proyek ini ada di Kalimantan Barat. Nantinya pabrik ini akan mengolah bauksit kami yang produksinya dan cadangannya banyak untuk menjadi alumina. Alumina ini merupakan bahan baku utama untuk membuat aluminium yang selama ini masih 100 persen impor," ujar Ogy.

Dengan adanya bisnis integrasi dari hulu, midstream hingga hilir ini harapannya menjadi daya tarik bagi investor untuk berkembang bersama dengan Inalum Operating. "Ini merupakan salah satu grand strategi kami yang nantinya akan membuat Inalum lebih besar lagi dan menjadi industri yang compact dari hulu sampai hilir," kata Ogy menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat