Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie saat berkunjung ke Gedung Sate, pada 2012. | Republika/Edi Yusuf

Nasional

Alumni Habibie Singgung Kebijakan Ekonomi Jokowi

Dua buah pikir Presiden Indonesia ketiga itu adalah teori nilai tambah serta konsep transformasi teknologi dan industri.

JAKARTA – Dua tahun sudah BJ Habibie berpulang ke Rahmatullah. Dalam haul mengenang wafatnya Habibie, Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) menyinggung kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo dan harapan agar pemerintah membuat kebijakan yang sesuai dengan pemikirian Habibie. 

Ketua Umum IABIE Bimo Sasongko mengatakan, Habibie adalah seorang pemikir untuk kemajuan Indonesia. Dua buah pikir Presiden Indonesia ketiga itu adalah teori nilai tambah serta konsep transformasi teknologi dan industri.

“Teori nilai tambah beliau pada dasarnya adalah perekonomian demi kesejahteraan bangsa Indonesia dan pada hakikatnya harus berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan berbasis kepada bahan mentah semata," kata Bimo, Sabtu (18/9).

Jika Indonesia konsisten menerapkan pemikiran itu, kata dia, Indonesia bisa setara dengan negeri maju lainnya, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Cina. Dia menilai, Presiden Jokowi sudah mulai membuat kebijakan ekonomi yang sesuai dengan pemikiran Habibie tersebut.

“Sudah tepat langkah Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini menyebutkan, Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengubah struktur ekonomi berbasis komoditas menjadi negara industri kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi dan teknologi,” ujarnya. “Pernyataan ini selaras dan searah dengan konsepsi dan strategi pembangunan presiden ketiga RI (Habibie),” katanya menjelaskan.

Kemajuan Indonesia

Saat acara haul, Bimo mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan ruang bagi anggota IABIE untuk melepas kerinduan kepada almarhum. Menurut dia, rakyat Indonesia juga merindukan sosok Habibie dan gagasannya.

“Warga bangsa yang gandrung kemajuan bangsanya senantiasa merindukan petuah dan pidato Habibie, merindukan gagasan dan pemikirannya, dan ingin mereguk spirit dan kebesaran jiwa putra indonesia bagian timur ini," ujar Bimo.

Dia juga mengenang bahwa sosok Habibie yang selalu bersemangat mencetak SDM unggul Indonesia sejak awal 1980-an. Bahkan, kata dia, di tengah kesibukannya sebagai pemimpin bangsa, Habibie selalu menyempatkan diri mengecek satu per satu laporan semester dari semua mahasiswa yang ikut beasiswa Habibie.

"Semoga kita tetap mengenang jasa beliau dan generasi bangsa Indonesia terus terinspirasi kehebatan dan kemampuan Bapak Habibie dalam menguasai sains dan teknologi," kata Bimo mewakili hampir 4.000 alumni Beasiswa Habibie.

Putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, mengatakan, dua tahun adalah waktu yang cukup panjang. Sosok sang ayah dikenangnya sebagai pribadi yang selalu bersemangat, berprestasi, dan memiliki konsep-konsep luar biasa untuk kemajuan Indonesia.

Ilham mengatakan, semasa hidupnya, sang ayah selalu berkarya dan bekerja di bidang teknologi. Suatu bidang yang kini semakin terasa pentingnya dalam memperbaiki kualitas hidup manusia. "Saya kira, di masa pandemi ini dan kelak ketika kita semakin tertekan oleh hal-hal lain, kita akan sadari bahwasannya teknologi adalah satu-satunya cara sebagai alat bantu," kata putra sulung Habibie sekaligus Ketua Dewan Pembina IABIE itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat