Petugas meninjau Venue Istora Papua Bangkit yang digunakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (17/6/2021). Wamen PUPR John Wempi Wetipo menyatakan fasilitas v | ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/hp.

Olahraga

PON XX Papua, Torang Bisa!

Pon XX merupakan kebanggaan masyarakat Papua.

OLEH FITRIYANTO

"Ooo ooo torang bisa, mari satukan perbedaan, ooo ooo, kita bisa, tanamkan jiwa sportivitas."

Sebait lagu “Torang Bisa”, musik tema Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, gubahan dari seniman Fatahilah, menyemangati semua pihak, khususnya tuan rumah Papua untuk menyukseskan kegiatan pesta olahraga terbesar di Indonesia. Untuk kali pertama dalam sejarah, Papua dipercaya menjadi tuan rumah PON.

Perhelatan olahraga akbar ini akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 di empat klaster, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. PON Papua nantinya dihadiri 7.066 atlet dari 34 provinsi di Indonesia, 3.580 ofisial, 60 delegasi teknis, 1.147 wasit nasional dan 30 wasit luar negeri, serta 53 panitia pelaksana. Ada 37 cabang olahraga dengan total memperebutkan sebanyak 2.239 medali. Itu semua akan digelar di 44 venue dengan standar nasional maupun internasional.

Meskipun waktu pelaksanaan hanya tinggal tiga pekan ke depan, sejumlah pihak meragukan Papua sudah siap dalam menggelar PON yang seharusnya berlangsung pada 2020. Bahkan, pada Agustus lalu, muncul isu bahwa pesta olahraga empat tahunan ini akan kembali diundur ke 2022. Akhirnya, hingga saat ini, semua sepakat bahwa PON harus tetap digelar.

Tak mudah memang menjadi tuan rumah PON untuk yang pertama kalinya. Ditambah, wabah Covid-19 yang menyerang dunia, termasuk Papua tentunya. Ini membuat persiapan menjadi terhambat. Untunglah, Panitia Besar (PB) PON Papua menjamin, pembangunan venue pertandingan, baik membangun baru ataupun sekadar renovasi dengan berbagai tantangan, sudah siap digunakan.

Venue yang menjadi kebanggaan adalah Lukas Enembe Stadion di Kabupaten Jayapura. Venue berstandar internasional yang berkapasitas 40 ribu tempat duduk ini, selain dijadikan arena laga sepak bola, juga menjadi arena pembukaan PON Papua.

Total, 44 venue akan digunakan dengan perincian Kota Jayapura 16 venue, Kabupaten Jayapura 14 venue, Kabupaten Mimika sembilan venue, dan Kabupaten Merauke lima venue.

Jika melihat venue yang digunakan, tidak semua harus membangun secara fisik. Ada yang sudah memiliki gedung atau arenanya. PB PON yang dibantu induk cabang olahraga hanya tinggal menambahkan peralatan pertandingan. Jadi, untuk venue, PB PON menyatakan, Papua siap untuk menyambut atlet dari seluruh Indonesia.

Selain venue, yang tidak kalah penting tentu saja masalah akomodasi atau penginapan, baik untuk atlet maupun tamu lainnya, termasuk jurnalis peliput PON. Beberapa waktu lalu, Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua mengatakan, hanya tersedia 2.000 kamar hotel untuk atlet, ofisial, dan panitia PON XX Papua. Padahal, jumlah tamu yang datang sekitar 10 ribu orang. Panitia lalu menyiapkan rumah susun ataupun hotel apung ini. Persoalan akomodasi ini tentu harus benar-benar diperhatikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PON XX PAPUA 2021 (ponxx2020papua)

Adapun soal transportasi, sejauh ini, pemerintah melalui Departemen Perhubungan sudah mengirim sebanyak 428 bus. Dengan pengaturan yang tepat, tentu saja jumlah tersebut seharusnya bisa memenuhi kebutuhan transportasi atlet dan pendukung lainnya selama PON.

Di era digital seperti saat ini, komunikasi melalui telepon seluler maupun kebutuhan akan kecepatan internet juga sangat penting. Kemenkominfo sudah berkomitmen untuk mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi selama PON berlangsung di Papua.

Yang tak kalah penting, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, vaksinasi bagi seluruh peserta yang terlibat dalam PON Papua sangatlah penting. Pemerintah menargetkan, 80 persen warga di empat klaster PON nanti sudah divaksin. Para tamu yang datang, tentu saja, wajib mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Sehingga, PON Papua nantinya diharapkan tak menjadi tempat penyebaran virus korona.

Faktor keamanan dan kenyamanan juga harus benar-benar diperhatikan. Apalagi, di Papua masih kerap terjadi penyerang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

PB PON menjamin masalah krusial ini dengan menurunkan 9.000 personel pengamanan. Sebaiknya bukan saja TNI dan Polri, warga setempat harus bahu-membahu mewujudkan faktor yang satu ini. Jika ini bisa diwujudkan, PON Papua tentu akan sukses dan nantinya akan memberikan dampak positif bagi kemajuan provinsi paling ujung timur Indonesia ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat