Warga berwisata di Malioboro, Yogyakarta, Ahad (12/9/2021). Pemkot Yogyakarta kembali melakukan pembatasan akses masuk menuju kawasan Malioboro. Hal ini dilakukan imbas banyaknya wisatawan yang ke Malioboro menggunakan bus pariwisata pada pekan lalu. | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Waspadai Euforia Masyarakat

Bagi pengelola tempat wisata, setidaknya harus melakukan persiapan yang matang.

Pemerintah harus mulai mewaspadai akan terjadinya revenge tourism. Ini menyusul terjadinya perbaikan kondisi Covid-19 di Indonesia. Ditambah lagi, pemerintah telah melakukan pelonggaran untuk beberapa sektor, mengingat adanya perbaikan kondisi tersebut.

Merujuk data yang ada, hingga Sabtu (11/9) pukul 12.00 WIB, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 5.001 kasus. Penambahan itu membuat total kasus mencapai 4.163.732. Dari jumlah itu, 115.679 di antaranya merupakan kasus aktif. Jumlah itu turun 2.855 kasus dari hari sebelumnya.

Angka tersebut memang jauh lebih baik ketimbang beberapa waktu silam, yang dapat mencapai 50 ribuan lebih kasus dalam satu hari. Ini menyusul merebaknya varian Delta di berbagai wilayah di Tanah Air. Ketika itu, rumah sakit pun kewalahan dan terpaksa harus menolak penderita Covid-19 karena kapasitas yang ada tak cukup menampung gelombang pasien yang datang.

Kini, angka kasus Covid-19 mulai melandai. Akan tetapi, justru pada momentum ini pemerintah dan masyarakat harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Antara lain, mewaspadai revenge tourism atau sebagai aksi balas dendam masyarakat setelah sekian lama berada di rumah.

 
Akan tetapi, justru pada momentum ini pemerintah dan masyarakat harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Antara lain, mewaspadai revenge tourism atau sebagai aksi balas dendam masyarakat setelah sekian lama berada di rumah.
 
 

Presiden Joko Widodo pun telah menyampaikan agar masyarakat tidak bereuforia yang berlebihan menanggapi kondisi yang ada sekarang. "Ini penting saya sampaikan agar tidak euforia yang berlebihan, senang-senang berlebihan karena masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip kita," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SLB Negeri 1 Yogyakarta.

Beberapa daerah memang mulai melakukan persiapan untuk membuka kembali destinasi-destinasi wisata di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bahkan telah memberlakukan uji coba sistem ganjil-genap bagi kendaraan bermotor, yang akan masuk ke wilayah Puncak. Sistem ganjil-genap tersebut diterapkan setiap akhir pekan selama dua pekan, yaitu sejak Jumat (3/9) hingga Ahad (12/9).

Di Semarang, Jawa Tengah pun animo masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat tujuan wisata seperti tak bisa dibendung. Sepanjang Sabtu (11/9) hingga Ahad (12/9), sejumlah tempat wisata yang ada di daerah tersebut ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun luar Provinsi Jawa Tengah. Seperti di objek wisata Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, yang ramai diserbu pengunjung pada akhir pekan kemarin.

Memang sulit dalam menahan euforia masyarakat untuk berwisata setelah sekian lama mengalami pengetatan aktivitas. Karena itu, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan pengelola tempat wisata. Jangan sampai euforia ini justru berbuntut kembali melonjaknya angka kasus Covid-19 di Tanah Air.

Bagi pengelola tempat wisata, setidaknya harus melakukan persiapan yang matang. Berbagai skenario harus dijalankan guna mengantisipasi lonjakan pengunjung untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar dijalankan.

 
Berbagai skenario harus dijalankan guna mengantisipasi lonjakan pengunjung untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar dijalankan.
 
 

Pemerintah juga harus bersiap jika ternyata terjadi kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas masyarakat. Apalagi, jika melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya. Selalu terjadi peningkatan angka kasus Covid-19 yang tajam setelah momentum liburan. Setidaknya, kesiapan pelayanan kesehatan harus ditingkatkan.

Lepas dari itu, kunci utama dari kondisi ini justru ada di masyarakat. Memang benar terjadi penurunan kasus Covid-19. Akan tetapi, bukan berarti virus ini telah benar-benar hilang. Maka itu, kewaspadaan dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan harus semakin ditingkatkan. Jangan sampai karena balas dendam untuk berlibur sesaat menjadi penyesalan mendalam pada kemudian hari. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat