Menteri Luar Negeri RI Minister Retno Marsudi (R) berbincag dengan Menteri Luar Negeri Australia MArise Payne dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (9/9/2021). | EPA-EFE/INDONESIAN MINISTRY OF FOREIGN AFFAIR

Internasional

RI dan Australia Bahas Pandemi dan Latgab

Pertama kalinya RI akan mengirimkan prajuritnya untuk dilatih di Australia.

JAKARTA -- Penanganan pandemi menjadi salah satu isu utama yang dibahas pada pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne dan Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Peter Dutton MP dengan Menlu RI Retno Marsudi dan Menhan RI Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (9/9).

Indonesia dalam kesempatan ini mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang telah dilakukan kedua negara untuk penanganan pandemi, kesehatan, dan ekonomi. "Dalam kesempatan ini saya ingin berterima kasih dan mengapresiasi Australia dalam dukungan ke Indonesia bagi penanganan pandemi," ujar Retno dalam konferensi pers bersama yang diliput secara virtual, Kamis.

Australia memprioritaskan bantuan pandemi kepada Indonesia. Dia mengatakan, untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, Australia memberikan vaksin kepada Indonesia dan alat kesehatan lain.

Dalam kesempatan terpisah, Payne mengapresiasi kerja sama penanganan Covid-19 yang dijalin negaranya dengan Indonesia. Menurutnya, kemitraan semacam itu penting untuk menghadapi masa-masa sulit.

“Covid-19 adalah pengingat yang kuat bahwa negara kita dan kesejahteraan rakyat kita saling terkait erat,” kata Payne saat menyampaikan pidato di acara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (9/9).

Terkait kondisi tersebut, kawasan Asia dan Pasifik mengandalkan serta mendapat manfaat dari ketangguhan Indonesia di tengah pandemi. “Itulah sebabnya Australia bangga bekerja dalam kemitraan dengan Indonesia, teman dekat dan tetangga kami untuk mengatasi pandemi ini,” ujar Payne.

Dia mengungkapkan, Indonesia memainkan peran kunci dalam pemulihan di kawasan. Payne secara khusus memuji Retno Marsudi yang menjadi ketua bersama dari Covax Advanced Market Commitment (AMC).

Indonesia, ujar Payne, memiliki tempat khusus di kawasan, terutama terkait peluang ekonomi dan kepentingan strategis. “Australia, seperti banyak negara lain, memiliki minat yang sangat nyata untuk melihat keberhasilan Indonesia,” ujar Payne.

Dalam pertemuan 2 + 2, Menhan Prabowo mengatakan, diskusi para menteri termasuk kemungkinan latihan gabungan (latgab) militer bersama di Australia. Pertukaran militer antara kedua tetangga sebelumnya termasuk kontra-terorisme dan perlindungan perbatasan.

Indonesia dan Australia juga sepakat untuk melanjutkan dan memperpanjang kerja sama militer. Salah satunya adalah pengiriman prajurit Indonesia ke akademi militer di Australia.

"Ini adalah petama kalinya dalam sejarah hubungan kedua negara, kita akan mengirimkan prajurit putra-putri kita untuk dididik di akademi militer Australia," ujar Prabowo.

Selain itu kedua negara menyatakan dukungan untuk perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik. "Indonesia dan Australia harus menjadi jangkar kerja sama di kawasan Indo-Pasifik," kata Menhan Dutton. Dia menggambarkan kawasan itu semakin diperebutkan.

Sedangkan Retno mengatakan, dalam pertemuan 2 + 2 kedua negara mendiskusikan tentang potensi program kerja sama konkret untuk mengimplementasikan Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik. "Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara pasifik, termasuk melalui Pacific Island Forum (PIF).

Bahas Afghanistan

Payne mengatakan, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim memiliki peran penting dan suara kuat dalam isu-isu seperti Afghanistan. Dia juga meminta Indonesia menyuarakan hak perempuan di negara konflik tersebut. "Hari ini kami juga membahas Afghanistan dan kebutuhan rezim yang dikuasai Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan untuk terlibat," ujar Payne.

Sementara itu Retno mengatakan,  Indonesia masih dengan cermat memantau situasi termasuk pembentukan pemerintahan sementara di Afghanistan. Indonesia juga terus menekankan pentingnya membangun pemerintahan yang inklusif di Afghanistan yang kini dikuasai Taliban. "Indonesia juga berharap hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan dan anak-anak perempuan terus dihormati dan diangkat," katanya  menambahkan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat