Petugas Aviation Security (AVSEC) memandu calon penumpang memindai kode batang melalui aplikasi PeduliLindungi di pintu masuk keberangkatan penumpang Bandara Sultan Thaha, Jambi, Kamis (2/9/2021). Pemerintah memperketat pendatang internasional dari negara | ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Nasional

Varian Mu Harus Diantisipasi

Varian Mu diduga punya beberapa mutasi dari gabungan varian Alpha, Beta, dan Delta.

JAKARTA – Indonesia harus mewaspadai munculnya varian Mu meski hingga kini belum terdeteksi di Tanah Air. Langkah antisipasi harus dilakukan mengingat ada kemungkinan varian baru ini menurunkan efektivitas vaksin yang ada.

Namun, kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 ini tidak boleh membuat kepanikan. Ketua Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Subandrio tak memungkiri adanya beberapa reaksi virus Covid-19 varian Mu yang menunjukkan kekebalan terhadap vaksin.

“Walaupun terjadi penurunan efikasi, selama efikasi vaksin masih di atas 50 persen, masih dianggap efektif,” kata dia kepada Republika, Rabu (8/9).

Ada kemungkinan, kata Amin, varian itu juga bisa lolos dari deteksi antibodi mereka yang sudah pernah terinfeksi virus Covid-19 varian sebelumnya. Meski demikian, penelitian masih terus berjalan. Hipotesis kemampuan meloloskan diri itu masih perlu dikonfirmasi. “Sama seperti varian lainnya, reaksi terhadap manusia berbeda-beda,” lanjut Amin.

Virolog Universitas Udayana Bali, Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengatakan, belum ada bukti bahwa varian Mu resisten terhadap vaksin Covid-19. Menurut analisisnya, kemunculan varian Mu adalah turunan dari varian Alpha yang menyebar dari Inggris. Ia menduga penularan varian Mu tidak semasif varian Delta.

“Muncul sejak Januari, varian Mu proporsinya hanya satu persen dari virus yang beredar di dunia saat ini, sementara varian Delta 90 persen,” ujar dia.

photo
Petugas kebersihan melintas di samping kereta Railink di Stasiun Besar Medan, Sumatra Utara, Kamis (2/1/2021). Manajemen PT Railink mulai mengoperasikan kembali 20 jadwal perjalanan kereta Bandara Kualanamu per hari setelah sempat berhenti operasi sementara sejak 21 Juli–31 Agustus 2021 yang lalu. Pemerintah memperketat pendatang internasional dari negara yang terdeteksi ada varian Mu. - (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Saat ini, hal terpenting adalah memperketat keluar masuknya orang asing ke Indonesia serta terus menggenjot vaksinasi secepat mungkin. “Protokol kesehatan juga menjadi hal yang utama, hindari kerumunan yang disiplin,” ujar dia.

Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, Gunadi, mengatakan, varian Mu tidak lebih ganas dari varian Delta. Meski belum terdeteksi di Indonesia, perlu diantisipasi karena Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi, baik karena infeksi atau vaksinasi.

“Hasil riset awal menunjukkan varian Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi, baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi, serupa dengan varian Beta. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut,” kata Gunadi.

Gunadi sepakat perlunya pengetatan pintu masuk ke Indonesia agar tidak sampai menyebar luas seperti varian Delta sebelumnya. Ia meyakini, Covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru yang memiliki tingkat keganasan berbeda.

“Bagi mereka yang sudah pernah terpapar Covid ataupun yang sudah mendapat vaksin telah memiliki kekebalan alami. Tapi, seberapa besar bisa melindungi dari risiko terinfeksi varian lain diperlukan riset,” ujar Gunadi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, varian Mu memiliki beberapa kesamaan dengan varian Beta. Namun, varian baru itu belum dapat digolongkan ke dalam tahap yang lebih berbahaya. Varian Mu diduga punya beberapa mutasi dari gabungan varian Alpha, Beta, dan Delta, sehingga ada kemungkinan varian Mu cepat menular seperti Alpha dan Delta.

Selain itu, lanjut Nadia, efek jelas varian Mu menurunkan efikasi terhadap vaksin Covid-19. Hal terpenting dalam mengendalikan laju penularan varian Mu adalah memutus rantai penyebarannya.

“Sekarang baru empat negara di Asia, Jepang, Hong Kong, India, dan Korea Selatan. Belum ada yang melaporkan sampai ke Asia Tenggara atau Australia dan Selandia Baru. Tapi karena mobilitas dan pergerakan sangat memungkinkan masuk ke negara ASEAN dan Indonesia, kita harus waspada,” ujar Nadia.

Pemerintah memperketat pendatang internasional dari negara yang terdeteksi ada varian Mu, yakni Amerika Serikat, negara dari Amerika Selatan, Eropa, dan negara di Asia yang sudah ada varian Mu. Mereka akan dilakukan pemeriksaan genom sequencing, PCR, dan karantina delapan hari.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat