
Kabar Utama
Stok Obat Cukup Hingga Akhir Tahun
Stok obat-obatan mencukupi hingga Desember, sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
JAKARTA -- Meski kasus positif Covid-19 sedang dalam tren menurun, pemerintah memastikan vitamin dan obat-obatan tersedia dalam jumlah memadai. Kementerian BUMN terus memantau ketersediaan obat di jaringan apotek Kimia Farma. Sementara, Kementerian Kesehatan menyebut persediaan obat-obatan mencukupi hingga Desember, sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun.
Menteri BUMN Erick Thohir pada Sabtu (4/9) sudah mengecek langsung ketersediaan obat di salah satu apotek Kimia Farma di kawasan Depok, Jawa Barat. Ia mengatakan, ada tujuh jenis obat yang harus tersedia, yakni Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab.
Erick mengatakan, pengecekan langsung diperlukan untuk dapat memastikan ketersediaan obat-obatan, khususnya untuk Covid-19. "Saya ingin memastikan obat-obat tersedia, jangan sampai kita lengah walaupun situasi sudah menurun," kata Erick kepada wartawan.
Erick mengatakan, ketika obat mulai sulit dicari saat situasi Covid-19 meningkat, masih dapat dimaklumi karena permintaan tinggi. "Tapi, yang lebih bahaya lagi ketika sudah terjadi penurunan, tapi obat tidak siap, itu parah," katanya.

Dari hasil peninjauan langsung tersebut, Erick memastikan ketersediaan obat khususnya di apotek-apotek Kimia Farma masih terjaga dengan pelayanan yang optimal dari para pelayan apotek. Dalam kesempatan itu, Erick juga menjajal langsung aplikasi Farma Plus yang disiapkan pemerintah untuk membantu masyarakat mengecek stok atau ketersediaan obat Covid-19 di apotek.
Erick memeriksa kecocokan data obat-obatan dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus. "Ternyata cocok data yang ada di aplikasi Farmaplus dengan ketersediaan obatnya di Apotek Kimia Farma," kata Erick.
View this post on Instagram
Oleh karena itu, Erick menilai aplikasi tersebut sudah berjalan baik dan bisa membuat masyarakat lebih cepat mendapatkan obat. "Saya akan turun ke lapangan secara berkala untuk mengecek pelayanan publik oleh BUMN," ujarnya.
Erick juga mengingatkan masyarakat untuk mengakses fasilitas obat Covid-19 secara gratis melalui puskesmas di wilayah masing-masing. Ia mengakui, akses obat Covid-19 di Apotek Kimia Farma yang berbayar. Untuk itu, dia mempersilakan masyarakat untuk memilih alternatif yang tersedia sesuai kemampuan masing-masing.
"Seperti di apotek memang berbayar, tapi saya juga sampaikan untuk sama-sama mensosialisasikan bahwa bisa mengakses obat gratis di puskesmas," ujar Erick.
Erick menekankan, program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya herd immunity, harus pararel dengan ketersediaan obat-obatan untuk Covid-19. Obat harus selalu tersedia di saat masyarakat membutuhkan.
Farma Plus menyajikan data ketersediaan obat di semua apotek yang ada di seluruh Indonesia. Aplikasi dan situs Farma Plus juga menampilkan total 4.444 Apotek Kimia Farma yang tersebar di Tanah Air dan dilengkapi peta untuk mengetahui lokasi dan juga data 839.500 jenis obat, termasuk tujuh jenis obat Covid-19.
"Untuk obat lainnya yang diproduksi di dalam negeri, terutama oleh holding farmasi BUMN, kami akan tingkatkan kapasitas produksinya sehingga stoknya selalu terjaga. Pemerintah memastikan terus hadir, baik untuk mempercepat vaksinasi dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan masyarakat dengan harga yang terjangkau," tegas Erick.
Kementerian Kesehatan memastikan persediaan obat-obatan Covid-19 di Tanah Air tercukupi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, persediaan obat-obatan bahkan mencukupi hingga akhir tahun.
"(Persediaan obat Covid-19) aman kalau sekarang. Kita punya stok cukup sampai Desember," ujar Nadia saat dikonfirmasi, Ahad (5/9).
Nadia mengatakan, persediaan obat-obatan Covid-19 ini meliputi obat yang tidak berbayar atau paket gratis untuk isolasi mandiri maupun obat saat perawatan di rumah sakit. Menurut Nadia, persediaan obat Covid-19 tercukupi karena beberapa jenis obat sudah diproduksi sendiri.

"Ada beberapa obat bahkan sudah produksi sendiri seperti Fapivirapir dan Remdisivir," kata Nadia. Persediaan obat-obatan Covid-19 sudah dihitung jika ada lonjakan kasus hingga akhir tahun. Sebab, Satgas Penanangan Covid-19 sebelumnya juga mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Oktober mendatang maupun libur akhir tahun.
"Sudah diperhitungkan buffer juga kalau ada potensi lonjakan kasus," ujar Nadia yang juga Juru bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 tersebut.
Obat isoman
Pemerintah sampai saat ini juga terus menyalurkan paket obat-obatan gratis untuk pasien Covid-19, khususnya yang menjalani isolasi mandiri (isoman). TNI yang sejak awal diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan paket obat gratis, menyalurkan 4.000 paket obat-obatan ke Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Komandan Lanud HAS Hanandjoeddin Belitung, Letkol (Nav) Rudy Hartono mengatakan, bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Provinsi Bangka Belitung beberapa waktu lalu saat memantau penanganan pandemi Covid-19.

Bantuan tersebut, katanya, diangkut menggunakan pesawat Hercules dari Malang, Jawa Timur, dan terakhir disimpan sementara di Base Ops Lanud HAS Hanandjoeddin Belitung.
"Dukungan obat-obatan ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Panglima TNI pekan lalu. Beliau merasa di Provinsi Babel ini masih memerlukan obat-obatan untuk penanganan Covid-19," kata Rudy, Ahad (5/9).
Panglima TNI juga menyalurkan bantuan 5.000 paket obat-obatan untuk Pulau Bangka yang diangkut menggunakan pesawat. Sejumlah paket obat-obatan tersebut akan disalurkan kepada pasien Covid-19, terutama pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri maupun terpusat. "Sehingga dapat membantu dan mempercepat proses pemulihan warga yang terdampak Covid-19," katanya.
Ia menjelaskan, penyerahan obat-obatan tersebut akan dikoordinasikan secara bersama antara Lanud HAS Hanandjoeddin Belitung dan Kodim 0414 Belitung pada Senin (6/9). Namun, pihaknya masih menunggu data dari pemerintah daerah terkait warga mana saja yang akan diberikan bantuan. "Data ini penting agar tepat sasaran," katanya.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.