Petugas kesehatan bersiap melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Balaidesa Blubuk, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (21/8/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal melakukan vaksinasi COVID-19 bagi ODGJ dan masya | ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.

Bodetabek

ODGJ Bisa Divaksin

Pemkot Bogor menjadwalkan PKMS dan ODGJ mendapat vaksin Covid-19.

BOGOR -- Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Bogor masih bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 di sentra vaksinasi. Sedangkan, mereka yang memerlukan pelayanan khusus seperti penyandang disabilitas, baik fisik maupun mental, disediakan vaksinasi di tempat khusus.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin, menuturkan, jajarannya telah melakukan pendataan ke semua PMKS. Hal itu berkaitan dengan penyaluran bantuan sosial (bansos). Data itu juga bisa digunakan untuk kegiatan vaksinasi.

“Tanggung jawabnya ada di Dinsos, untuk pendataannya, dan itu sudah dilakukan untuk bantuan sosial. Untuk vaksinasi tidak seperti itu. Tanggung jawab kita membantu seperti penyandang disabilitas, orang-orang yang memerlukan pelayanan khusus,” kata Fahrudin di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (29/8).

Dia menyebut, PMKS yang kondisi fisik dan mentalnya masih sehat dan kuat, dapat mengikuti vaksinasi di wilayah masing-masing. Pasalnya, mereka juga sudah terdata sebagai warga di lokasi tinggal.

Fahrudin mencontohkan, pemulung, fakir miskin, wanita rawan sosial ekonomi, dan sebagainya, bisa mendatangi sentra vaksinasi seperti warga umumnya. Sedangkan, bagi mereka yang tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), sambung dia, perlu ada tempat pelaksanaan khusus. Bahkan, vaksin yang diberikan juga khusus.

Oleh karena itu, Dinsos menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk menyasar mereka yang berhak divaksin, termasuk ODGJ. “Contoh lain, vaksinasi terhadap ODGJ kerja sama dengan Dinsos, dengan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi. Jadi tidak bisa sendiri,” ucap Fahrudin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Sosial (dinsos_kota_bogor)

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan, pihaknya siap menjadwalkan vaksinasi bagi PMKS. Namun, petugas harus menyesuaikan dengan stok vaksin yang tersedia. Saat ini, kata Sri, Pemkot Bogor menerima buatan Sinovac, Moderna, Astrazeneca, hingga Pfizer secara bertahap.

Karena itu, ia belum bisa memastikan kapan jadwal vaksinasi bagi masyarakat kelompok tersebut. “Jadi, sekarang pokoknya apa pun jenis vaksinnya, manfaatnya sama saja. Nah ini kita jadwalkan untuk percepatan gitu,” ucapnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, jajarannya akan menyiapkan vaksin bagi para PMKS yang berkeliaran di Kota Bogor. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan vaksinasi terhadap PMKS dapat terwujud. Dia menyebut, semua warga dari berbagai kalangan pasti mendapat giliran untuk divaksin.

“Iya kita akan mengarah ke sana, tapi yang penting itu sekarang menggapai target itu seperti apa, mobilisasinya seperti apa, mendatangkannya (PMKS ke sentra vaksinasi) itu gimana? Tapi, targetnya semua akan di vaksin,” ujar Bima.

Disorot

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan, menyoroti koordinasi antara Dinsos dan Dinkes Kota Bogor, serta aparatur wilayah lainnya, yang terkesan saling lempar tanggung jawab terkait vaksinasi massal PMKS. Dia tidak ingin setiap instansi lepas tangan terkait tugas yang harusnya diemban.

“Harus ada kerja sama semua pihak, jangan saling lempar. Seharusnya PMKS pun jadi prioritas, karena mereka juga rakyat Indonesia. Bila ada salah satu dari mereka yang terinfeksi, bisa menyebarkan ke yang lain,” ujar politikus PDIP tersebut, Ahad.

Ence menekankan, Dinkes Kota Bogor harus segera menjadwalkan vaksinasi untuk PMKS. Dia mengatakan, golongan mereka memiliki hak kesehatan yang sama. Apalagi, kewenangan vaksinasi memang selama ini menjadi ranah Dinkes.

Karena itu, ia berharap, antardinas bisa saling berbagi tugas dan membuat rencana jelas dalam membuat tahap vaksinasi bagi masyarakat. Ence pun berjanji untuk membawa masalah PMKS, termasuk ODGJ yang belum divaksin dalam rapat resmi di Komisi IV DPRD Kota Bogor, dengan memanggil seluruh pemangku kepentingan.

“Kami akan rapatkan di komisi, agar rapat dengan instansi terkait dapat dilakukan,” kata Ence.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat