Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Mendapat Balasan Kebaikan

Makin banyak kita berbuat baik, makin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan.

Oleh NUR FARIDAH

 

OLEH NUR FARIDAH

Manusia bukan makhluk super dan sempurna yang bisa segala-galanya. Kesempurnaan hanya milik Allah. Sering kali kita tidak tahu apa yang ada di balik peristiwa yang kita alami dalam kehidupan, terutama yang kita anggap atau rasa buruk dan menyakitkan.

Allah menegaskan bahwa segala yang terjadi pada diri manusia sesungguhnya adalah ulah manusia itu sendiri. Allah berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS asy-Syura [42]: 30).

Allah bukan Tuhan yang jahat dan tidak akan menjahati atau menzalimi manusia. Manusia itu sendiri yang menjahati atau menzalimi diri sendiri. Hal ini ditegaskan Allah, “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri.” (QS Yunus [10]: 44).

Oleh karena itu, ketika kita ditimpa hal-hal yang kita anggap buruk, kita tak perlu langsung menyalahkan siapa pun atau hal-hal di luar kita. Kita mesti segera melihat ke dalam diri kita sendiri, mengingat-ingat apa yang telah kita lakukan di waktu sebelumnya.

Barangkali ada keburukan yang kita lakukan, baik kita sadari maupun tidak. Bisa jadi apa yang kita alami saat ini adalah imbas atau hukuman balik sesuai dengan sunatullah yang kita terima.

Allah berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.” (QS al-Isra’ [17]: 7). Artinya, kebaikan yang kita lakukan efek baiknya akan kembali kepada kita. Begitu pun sebaliknya, keburukan yang kita lakukan efek buruknya juga akan kembali kepada kita sendiri. Di ayat lain, “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS ar-Rahman [55]: 60).

Dalam kitab Tafsir al-Jalalain karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli disebutkan, Allah menegaskan bahwa jika kita berbuat baik dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah, berarti kita telah berbuat baik bagi diri kalian sendiri karena sesungguhnya pahala kebaikan itu untuk diri kita sendiri.

Sebaliknya, jika kita berbuat jahat dengan menimbulkan kerusakan, kejahatan itu akan berbalik kepada diri kita sendiri sebagai pembalasan atas kejahatan kita sebelumnya.

Kebaikan hanya bisa didapatkan dengan kebaikan. Makin banyak kita berbuat baik, makin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Begitulah sunatullah atau hukum yang telah ditetapkan Allah bagi makhluk-Nya.

Kebaikan yang balasannya tak hanya di dunia secara langsung, yang bisa jadi dalam bentuk lain, tetapi juga tidak langsung, yakni disimpan atau menjadi investasi di akhirat yang jauh lebih banyak dan besar karena Allah Maha Pemurah dan Mahakaya.

Oleh karena itu, Rasulullah melarang kita dari meremehkan kebaikan, sekecil apa pun itu, atau sesederhana apa pun bentuknya, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum. Amal tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Kita tidak akan tahu balasan kebaikan apa yang akan kita dapatkan ketika kita berbuat baik. Kita hanya perlu memperbanyaknya.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat