Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Sabar Menghadapi Keburukan

Dengan sabar juga, kita tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk terhadap kita.

Oleh FAJAR KURNIANTO

OLEH FAJAR KURNIANTO

Hubungan sosial tak selalu berjalan baik. Ada kalanya kita mengalami hal-hal buruk atau dijahati oleh orang lain tanpa sebab yang tak kita ketahui.

Dalam kondisi seperti ini, Allah memberikan tuntunan, “Barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia” (QS asy-Syura [42]: 43).

Ayat ini menunjukkan bahwa sabar dan memaafkan adalah tindakan mulia. Dengan sabar, kita menahan diri untuk tidak membalas keburukan orang lain dengan keburukan yang sama atau lebih buruk.

Dengan sabar, kita jauhkan diri kita dari pikiran-pikiran negatif. Dengan sabar, kita munculkan pikiran-pikiran positif. Dengan sabar, kita serahkan semuanya kepada Allah.

Dengan sabar juga, kita tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk terhadap kita. Kita balas keburukan dengan kebaikan. Ibaratnya, kita balas api keburukan dengan air kebaikan sehingga ia padam.

Kita menjadi air yang memadamkan dan menyejukkan, bukan api yang malah akan menambah kobaran lebih besar dan menghanguskan semuanya. Dengan balasan kebaikan, kita berharap orang yang berbuat buruk kepada kita akan insaf atau menyadari kesalahannya.

Allah menyebut sabar termasuk tindakan mulia. Para nabi dan rasul Allah adalah orang-orang yang sabar. Mereka diperlakukan secara buruk dengan berbagai bentuk. Namun, mereka tetap sabar. Mereka membalas keburukan dengan kebaikan. 

Ketika Rasulullah SAW berdakwah di Taif, misalnya, penduduknya melempari beliau dengan batu hingga pelipis beliau berdarah. Malaikat Jibril pun turun meminta izin beliau untuk menghancurkan Taif dengan gunung.

Namun, beliau tidak mengabulkan. Beliau justru mendoakan kebaikan untuk mereka, berharap suatu hari nanti mereka mendapatkan hidayah.

Pada kesempatan lain, ketika para sahabat menganjurkan agar Rasulullah SAW melaknat orang-orang Quraisy karena telah menyakiti, beliau menegaskan bahwa beliau bukanlah pelaknat, melainkan pembawa rahmat.

Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam” (QS al-Anbiya’ [21]: 107). Rahmat dari kata rahima-yarhamu-rahmah yang berarti mengasihi dan menyayangi. 

Sabar, menurut Ibnu Qayyim dalam kitab ‘Uddah ash-Shabirin wa Dzakhirah asy-Syakirin, adalah salah satu akhlak yang mulia yang menghalangi munculnya tindakan buruk dan tidak elok. Sabar juga adalah kekuatan jiwa yang dengan itu segala hal yang berkaitan dengannya menjadi baik. Sabar juga merupakan bentuk ketegaran hati ketika menghadapi musibah dan cobaan hidup.

Sabar selalu membawa pada kebaikan karena ia adalah perbuatan yang mulia. Dengan sabar, kita telah membangun pribadi kita menjadi sosok yang kuat, tangguh, dan kukuh menghadapi segala hal buruk yang kita alami dalam kehidupan. Dengan sabar, kita memancarkan aura positif terhadap semua orang.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat