Monumen patung Kapten Muslihat yang disimpan di area proyek pembangunan Alun-alun Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/8). Pembangunan Alun-alun Kota Bogor yang didirikan di lahan eks Taman Topi atau Taman Ade Irma Suryani | Republika/Putra M. Akbar

Bodetabek

Nasib Patung Kapten Muslihat Kota Bogor

Terimbas pembangunan alun - alun Kota Bogor, patung Kapten Muslihat harus dipindahkan

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi saksi sejarah gugurnya Kapten Tubagus Muslihat dan ribuan pejuang lainnya yang berusaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berkat jasanya, Kapten Muslihat diabadikan menjadi nama jalan utama penghubung Stasiun Bogor dengan Istana Bogor.

Kiprah Kapten Muslihat yang gugur pada 25 Desember 1945, kini masih bisa disaksikan masyarakat Bogor. Tidak jauh dari Jalan Kapten Muslihat, berdiri patung khusus seorang pejuang mengenakan seragam tentara. Dengan pose heroik, patung Kapten Muslihat bisa ditemui di lokasi eks Taman Topi.

Pantauan di lokasi, patung tersebut memiliki tinggi sekitar lima meter. Berbahan dasar semen dan berwana biru muda yang sudah pudar. Tangan kanannya memegang pistol, sementara tangan kirinya menunjuk ke arah samping. Tubuhnya gagah dengan raut muka bergelora, seolah memberi instruksi akan menyerang.

Sayangnya, lokasi patung yang terbilang strategis akan dipindahkan oleh Pemerintah Kota Bogor. Hal itu imbas pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang mulai dikerjakan sejak akhir Juni 2021. Alun-alun yang berdiri di eks Taman Topi tersebut harus mengorbankan ‘penghuni lama’ untuk dipindah demi estetika.

“Intinya pihak keluarga sudah setuju dengan pemindahan patung Kapten Muslihat,” ucap Tubagus Alpha (38 tahun), cucu pertama Kapten Muslihat di Kota Bogor, Selasa (17/8).

Kini, seluruh bangunan di lahan eks Taman Topi sudah rata dengan tanah. Kecuali satu, patung Kapten Muslihat. Namun, kondisinya saat ini, terlihat kurang terawat.

Alpha menuturkan, Pemkot Bogor sejak akhir 2020, melakukan pendekatan ke pihak keluarga untuk membicarakan nasib patung Kapten Muslihat. Alpha sebagai anak dari Tubagus Merdeka, anak satu-satunya Kapten Muslihat dari perkawinannya dengan Kartinah, mengikuti setiap proses dialog dengan Pemkot Bogor.

Dia mengapresiasi, Pemkot Bogor mau bermusyawarah dengan ahli waris Kapten Muslihat dan budayawan Kota Bogor. Pasalnya, meski Taman Topi sudah hancur untuk dibangun menjadi Alun-Alun Kota Bogor, patung tersebut tidak sampai dihancurkan.

Dengan berbagai pertimbangan, kata Alpha, patung Kapten Muslihat akhirnya diputuskan untuk dipindah dari lokasi aslinya. Nantinya, patung Kapten Muslihat diletakkan di segitiga Pertigaan Merdeka, di antara jalan menuju Jembatan Merah, Jalan Veteran, dan Jalan Kapten Muslihat.

“Dengan syarat, lokasi pemindahan tidak jauh dari Jembatan Merah, dan kualitas patung baru tidak di bawah kualitas patung sebelumnya,” ucap Alpha.

Dia pun mengapresiasi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor yang mampu memenuhi semua syarat yang diminta pihak keluarga. Apalagi, setelah diteliti, patung Kapten Muslihat yang sekarang dan berbahan dasar cor semen, rupanya sudah rapuh dan kopong.

Tak ayal, kata Alpha, Pemkot Bogor menawarkan untuk membuat patung Kapten Muslihat baru dengan bahan tembaga. Pemkot Bogor juga akan membangun diorama sejarah Kapten Muslihat agar unsur perjuangannya tetap kental di kawasan tersebut.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim, mengatakan, pembuatan patung Kapten Muslihat merupakan bentuk kewajiban Pemkot Bogor, dalam menghargai perjuangan pahlawan lokal. Selama hidup berjuang, kata dia, Kapten Muslihat tinggal di wilayah yang sekarang masuk Jalan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Dedie mengaku, meski telah merencanakan membuat patung tembaga, Pemkot Bogor belum membuat anggaran. Sebab, pihaknya sempat berasumsi jika patung Kapten Muslihat yang ada di eks Taman Topi, kondisinya masih bagus. Sayangnya, setelah diteliti secara detail, ternyata bahannya sudah rapuh.

“Makanya, kita tidak mau berspekulasi, lebih baik kita berikan yang lebih kuat, yang abadi. Juga memberikan penghargaan kepada pahlawan sendiri dan keluarganya dalam patung tembaga,” tutur Dedie.

Dia menjelaskan, ketika nanti berdiri patung Kapten Muslihat yang baru, patung lama tidak dihilangkan. Dedie menawarkan opsi, patung tersebut dipindahkan ke Museum Perdjoeangan atau diletakkan di rumah ahli waris.

Adapun, saat ini patung Kapten Muslihat bersandar di steger besi di lokasi pembangunan Alun-Alun Kota Bogor. “Posisinya masih agak ditidurkan pakai steger, karena kondisinya sudah rapuh, kalau diberdirikan malah semakin rapuh,” kata Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat