ILUSTRASI Para sultan Turki Utsmaniyah dari generasi ke generasi terus menerapkan kebijakan yang mendukung perkembangan wakaf. | DOK WIKIPEDIA

Ekonomi

Wapres: Realisasi Wakaf Masih Jauh

GNWU menjadi upaya optimalisasi potensi wakaf nasional melalui skala daerah.

JAKARTA — Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, wakaf memiliki peran besar dalam pembangunan tiap negara, termasuk negara non-Islam. Sayangnya, realisasi wakaf uang masih jauh dari angka yang diproyeksikan karena rendahnya literasi wakaf.

Wapres juga mengatakan, peran wakaf bagi pembangunan negara telah terbukti di Indonesia dan banyak negara. "Manfaat wakaf dalam pembangunan telah dibuktikan di banyak negara seperti Kuwait dan Mesir," kata Wapres dalam acara Pencanangan Gerakan Sadar Wakaf, yang dinamakan Riau Berwakaf secara virtual, Jumat (13/8).

Wapres menjelaskan, pengembangan dana wakaf di Kuwait bermanfaat untuk berbagai proyek investasi pembangunan properti, mulai dari pertokoan, permukiman selain masjid-masjid.  Sementara di Mesir, dana wakaf juga dikembangkan melalui investasi infrastruktur seperti pengelolaan Terusan Suez, selain dalam pembiayaan Universitas al-Azhar.

Sedangkan di Indonesia, Wapres menyebutkan, peran wakaf bersejarah pada awal kemerdekaan Indonesia, yakni gerakan wakaf pernah dilakukan oleh masyarakat Aceh berupa pembelian pesawat pertama Republik Indonesia, yang kemudian menjadi cikal bakal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan kontribusi terhadap pembangunan Tugu Monumen Nasional (Monas).

Wapres mengatakan, saat ini, praktik wakaf juga tidak hanya diterapkan oleh negara-negara Islam, tetapi juga diterapkan di negara-negara non-Islam seperti Amerika Serikat (AS), Singapura, dan Thailand.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KH.Ma'ruf Amin (kyai_marufamin)

Wapres menyampaikan, bahkan di AS, masyarakat Muslimnya membentuk Kuwait Awqaf Public Foundation (KAPF), begitu pula di negara lain melalui lembaga berbeda-beda. Wapres menilai peran dan kemanfaatan wakaf begitu besar dan telah dirasakan oleh negara-negara di dunia.

Wapres mendorong usaha lebih optimal dalam menggencarkan gerakan wakaf uang di Indonesia. Menurut Wapres, Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 25 Januari 2021 lalu berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, yakni mencapai Rp 180 triliun per tahun.

 

"Namun, realisasi wakaf uang masih jauh dari angka yang diproyeksikan. Karena itu, diperlukan usaha-usaha yang lebih optimal dan Gerakan Riau Berwakaf diharapkan dapat mendukung capaian potensi tersebut," kata Wapres.

Wapres menekankan, yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah perlunya peningkatan literasi wakaf kepada masyarakat. Hal ini karena Indeks Literasi Wakaf (ILW) yang dirilis Kementerian Agama pada 2020 menyebutkan, literasi masyarakat Indonesia berada dalam kategori rendah.

"Untuk itu perlu lebih gencar lagi memberikan sosialisasi dan edukasi terkait wakaf kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya kepada generasi milenial,” kata Wapres.

GNWU menjadi upaya untuk optimalisasi potensi wakaf nasional melalui skala daerah. Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mengatakan, komitmen daerah kuat dan tidak hanya ada sisi retorika, tapi juga telah menjadi realisasi. “Gerakan Riau Berwakaf yang dimulai 3 Agustus 2021 sudah berhasil mengumpulkan dana wakaf lebih dari Rp 600 miliar,” kata Syamsuar.

Selain jumlah nominal penghimpunan yang cukup besar, hal yang menarik dari pelaksanaan Riau Berwakaf 2021 adalah keberhasilan mengajak lebih dari 4.000 milenial sebagai wakif baru yang melakukan wakaf uang secara digital.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, setidaknya ada dua aspek penting untuk mewujudkan optimalisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. Pertama, kemampuan dalam merancang, mendesain dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi keuangan syariah.

Hal ini meliputi pengelolaan, penyaluran kepada penerima manfaat serta penghimpunan dana yang dapat dipercaya dan memenuhi prinsip syariah dalam pelaksanaannya. Kedua, kemampuan merancang struktur pembiayaan proyek, dengan menggabungkan kepentingan wakaf dan komersial, sebagai bentuk integrasi keuangan komersial dan sosial.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Decymus mengatakan, total wakaf hingga per 30 Juli 2021 yang sudah terkumpul dan tercatat di BI dari Gerakan Riau Berwakaf 2021 mencapai Rp 212,86 miliar.

Decymus menyebutkan, wakaf terhimpun sebesar Rp 212,86 miliar itu terkumpul dari 4.487 wakif dengan rincian yang berasal dari dana wakaf sebanyak R p7,7 miliar dan komitmen wakaf senilai Rp205 miliar. Dari 4.487 wakif ini, kata Decymus menyebutkan, 3.755 wakif, di antaranya merupakan pewakaf baru yang berasal dari kalangan generasi milenial.

"Per 30 Juli 2021, tercatat ada 3.755 pewakaf baru dari kalangan anak-anak milenial dengan total wakaf dari mereka yang terkumpul mencapai Rp 100,6 juta atau rata-rata mewakafkan Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per orang,” ujar Decymus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat