
Ekonomi
Garuda Indonesia Pangkas Direksi dan Komisaris
Nama baru komisaris Garuda Indonesia adalah Abdul Rachman sebagai komisaris independen.
JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (13/8). Hasil RUPST emiten berkode saham GIAA itu antara lain memangkas jumlah dewan komisaris dan mengubah nomenklatur serta posisi direksi perseroan.
RUPST Garuda Indonesia memutuskan pemangkasan memangkas jumlah dewan komisaris dari yang berjumlah lima orang menjadi tiga orang. Garuda Indonesia mengganti komisaris utama yang sebelumnya diisi oleh Triawan Munaf menjadi Timur Sukirno yang merangkap sebagai komisaris independen.
Hanya posisi Chairal Tanjung yang tidak berubah dan tetap ada pada jajaran komisaris perseroan. Sedangkan nama baru yang masuk sebagai komisaris Garuda Indonesia, yakni Abdul Rachman sebagai komisaris independen.
Adapun nama Yenny Wahid, Peter F Gontha, dan Elisa Lumbantoruanmenghilang dari jajaran komisaris Garuda Indonesia. Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang lebih dikenal luas dengan nama Yenny Wahid undur diri dari jabatannya di Garuda Indonesia.
Yenny mengabarkannya lewat akun Twitter @yennywahid pada Jumat. Putri mendiang Abdurrahman Wahid tersebut mengatakan alasannya mengundurkan diri karena kondisi Garuda Indonesia sedang terpuruk.
Dalam cuitannya, Yenny mengatakan, mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk resmi menyampaikan surat pengunduran diri dari Garuda Indonesia. "Memang sedih sekali, tapi ini adalah upaya kecil saya untuk bantu Garuda Indonesia agar bisa melakukan efisiensi dan menekan biaya-biaya yang mungkin selama ini terus membebaninya,” cuit Yenny.
Selain itu, RUPST Garuda Indonesia juga menyetujui mengubah nomenklatur dan posisi direksi perseroan. Posisi direktur utama tetap dijabat Irfan Setiaputra, sedangkan posisi wakil direktur utama dihapuskan.
Direktur Keuangan dan Mauajemen Risiko digantikan oleh Prasetio yang sebelumnya dijabat Fuad Rizal. Pos Direktur Operasi tetap diisi Tumpal Manumpak Hutapea dan Direktur SDM masih diduduki Aryaperwira Adileksana.
Adapun nama baru muncul di posisi direktur teknik yang dijabat Rahmat Hanafi dan direktur layanan dan niaga diisi Ade R Susardi. Posisi direktur layanan, pengembangan Usaha, dan teknologi informasi yang sebelumnya diisi Ade Susardi dan direktur niaga dan kargo yang diduduki Rizal Pahlevi menghilang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, langkah pengurangan komisaris dan direksi tersebut tak bisa dihindari karena Garuda Indonesia dalam upaya efisiensi menyehatkan keuangan perseroan.
"Memang alasannya ini Kementerian BUMN yang berhak menjawab. Tapi soal
ini upaya enggak terhindarkan dari waktu ke waktu kami melakukan stream lining jumlah karyawan. Secara enggak langsung direksi juga," kataIrfan dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (13/8).
View this post on Instagram
Kementerian BUMN memastikan transformasi dan efisiensi di Garuda Indonesia terus dilakukan dengan tepat dan cepat. Hal ini diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir setelah RUPST Garuda Indonesia yang memutuskan adanya perubahan struktur, nomenklatur, dan jajaran di dewan komisaris dan dewan direksi perseroan.
Erick mengatakan, Kementerian BUMN memastikan transformasi dan efisiensi terus terjadi di Garuda Indonesia dengan mengurangi jumlah komisaris dari lima menjadi tiga orang, serta jumlah direksi dari delapan orang menjadi enam orang.
"Selain itu, kami memperkuat pengawasan perusahaan dengan mengangkat dua sosok komisaris dengan keahlian dan rekam jejak yang tidak diragukan lagi di bidang restrukturisasi dan manajemen risiko perusahaan," kata Erick.
Erick menambahkan, ke depan tim manajemen Garuda Indonesia akan fokus pada dua hal utama. Pertama, perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik.
Kedua, negosiasi dengan lessor, baik lessor yang memang memiliki hubungan business to business (B2B) baik tapi kontraknya perlu dinegosiasi ulang, juga lessor yang tersangkut kasus yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum.
"Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," kata Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.