Seorang laki-laki membawa tabung oksigen yang sudah terisi di tempat pengisian oksigen CV Bayu Bangun Sakti di Tanjung Karang, Ampenan, Mataram, NTB, Senin (26/7/2021). Pemilik tempat pengisian oksigen tersebut menyatakan saat ini permintaan oksigen dari | ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI

Nasional

Rumah Sakit Luar Jawa Kewalahan

Sejumlah daerah di luar Jawa masuk lima besar provinsi dengan kasus positif harian tertinggi.

MEDAN -- Peningkatan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa semakin mengkhawatirkan. Rumah sakit (RS) di berbagai daerah mulai mendirikan tenda darurat karena ruang perawatan telah terisi seluruhnya. Pihak RS pun kesulitan mendapatkan pasokan oksigen medis.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah daerah di luar Jawa masuk lima besar provinsi dengan kasus positif harian tertinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (9/8), dua provinsi di luar Jawa yang masuk lima besar penyumbang kasus harian terbesar adalah Kalimantan Timur dan Sumatra Utara.

Kasus positif harian di Kaltim tercatat sebanyak 1.070 kasus. Sedangkan di Sumatra Utara terdapat 1.035 kasus baru. Lima besar provinsi dengan kasus positif harian tertinggi biasanya berkutat antara Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan DKI Jakarta.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Sumatra Utara membuat RS kewalahan. Rumah Sakit Hermina di Kota Medan, bahkan harus membangun tenda darurat untuk perawatan pasien Covid-19 karena keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS tersebut sudah penuh.

"Kita di sini ada 60 tempat tidur untuk pasien Covid-19, termasuk ICU dan sampai saat ini penuh," kata Manajer Pemasaran RS Hermina Medan, Hendrew, Senin (9/8).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by [Official] BPBD KOTA MEDAN (bpbdkotamedan)

Ia mengatakan, peningkatan keterisian tempat tidur Covid-19 di RS Hermina Medan sudah berlangsung kurang lebih satu bulan. Dalam sehari, menurut dia, ada sekitar lima hingga enam pasien yang dirujuk ke RS Hermina Medan.

Untuk menangani kebutuhan BOR tersebut, menurut Hendrew, pihaknya membangun dua buah tenda darurat di halaman belakang rumah sakit. "Karena waiting list penuh, kita tidak mungkin membiarkan pasien telantar. Kita memutuskan untuk mendirikan tenda," katanya.

Ia mengatakan, tenda darurat tersebut diperuntukkan dalam penanganan pasien Covid-19, dengan kondisi sedang hingga berat. "Total ada sembilan tempat tidur di tenda ini," katanya.

photo
Pengunjung menghabiskan senja di kawasan Titik Nol Yogyakarta, Senin (9/8/2021). Pemerintah kembali memperpanjang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 di Jawa - Bali hingga 16 Agustus mendatang. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Di provinsi lainnya, pihak RS di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, masih kesulitan mengakses pasokan oksigen medis. Tidak banyak produsen oksigen medis yang terdapat di provinsi tersebut, apalagi untuk memenuhi pasokan ke sejumlah rumah sakit di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Salah satu produsen oksigen medis di Kalimantan Utara adalah PT Tarakan Estetika Plaza, yang mampu memproduksi 250-300 tabung oksigen berkapasitas enam meter kubik per harinya. Butuh waktu 40 menit untuk mengantarkan tabung-tabung oksigen ke sejumlah rumah sakit di Kota Tarakan. Itu pun pasokan harus dibagi rata.

"Memang di Tarakan, hanya ada satu pabrik yang berukuran agak besar di Juata Laut. Itu pun belum mencukupi kebutuhan kami," ujar Dirut RSUD Tarakan, Franky Sientoro.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinkes Prov Kaltara (covid_19kaltara)

Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Kota Tarakan, membuat dia dan para nakes kewalahan. Maklum saja, RSUD Tarakan jadi rumah sakit rujukan di Provinsi Kalimantan Utara. Franky berkisah, sejak varian Delta mulai menyerang pada pertengahan Juni, kebutuhan oksigen di rumah sakitnya bisa mencapai 300 tabung.

Berdasarkan hitungan angka riil Franky, kebutuhan oksigen dalam sehari bisa mencapai lebih dari 700 tabung besar atau enam meter kubik. "Jadi, yang dari Juata tidak mencukupi. Kami dapat bantuan juga dari Pupuk Kaltim," ujar Franky, yang juga ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kaltara ini.

Selain RSUD Tarakan, rumah sakit yang turut mengantre oksigen dari pabrik satu-satunya tersebut adalah RSU Kota Tarakan, RS Pertamedika, RS Bhayangkara, dan RS Angkatan Laut. Bahkan, RSUD Nunukan di seberang pulau turut mengambil nomor antrean. "Kami mendapatkan antrean kelima," kata Dirut RSUD Nunukan, Dulman.

Kekurangan pasokan oksigen membuat manajemen rumah sakit menyusun strategi. Salah satunya, dengan mengatur daftar prioritas pasien sesuai dengan tingkat kedaruratannya.

photo
Peta Kerawanan Covid-19 per Agustus 2021 - (covid19.go.id)

Presiden Joko Widodo sebelumnya, telah meminta jajarannya untuk bergerak cepat menangani lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. Jokowi pun secara khusus memberikan rapor merah kepada lima provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Papua, Sumatra Barat, dan Riau.

Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengaku tidak mempermasalahkan rapor merah yang diberikan Presiden terhadap penanganan Covid-19 di Sumbar. Mahyeldi mengeklaim, penanganan Covid-19 oleh pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota sudah baik.

Mahyeldi menyebut, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga PPKM level 4, intervensi dari pemda sudah sangat baik. Menurut dia, semula ada empat daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan PPKM Darurat, yakni Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Padang, dan Kota Solok.

photo
Pekerja mengangkut tabung oksigen medis untuk didistribusikan kesejumlah Rumah Sakit di Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (9/8/2021). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen meningkat dari 400 ton per hari menjadi hampir 2.000 ton per hari atau lima kali lipat. - ( ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp.)

Setelah itu, untuk PPKM Level 4, daerah di Sumbar yang diharuskan menerapkan hanya Kota Padang. "Dari awalnya empat, sekarang tinggal satu, apa itu bukan perbaikan," ujar Mahyeldi, Senin (9/8).

Pemprov Sumbar, lanjut Mahyeldi, terus mendorong komponen yang terkait dengan penanganan Covid-19 agar terus bekerja maksimal. Mahyeldi melihat persoalan kenaikan angka penularan Covid-19 tidak hanya di Sumbar. Dari kacamata internasional, menurut Mahyeldi, Indonesia memang sedang menunjukkan kenaikan signifikan.

"Kalau melihat dari atas, dari ukuran internasional, Indonesia termasuk tertinggi. Berarti ini masalah pusat juga," kata Mahyeldi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mahyeldi Ansharullah (@mahyeldisp)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat