Sejumlah ulama dan tokoh masyarakat menandatangani pernyataan Deklarasi Menolak Anarkisme, Hoax dan Adu Domba di halaman Masjid Agung Atsauroh di Serang, Banten, Jumat (23/10/2020). Peran yang lebih besar dari para ulama sebagai wujud tanggung jawabnya te | ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Tajuk

Tanggung Jawab Ulama

Peran yang lebih besar dari para ulama sebagai wujud tanggung jawab terhadap bangsa.

Konferensi Fatwa Internasional ke-6 yang digelar Dâr Al Iftâ' Mesir di Kairo menjadi ajang para mufti dunia untuk bertemu dan membahas berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat dunia. Pada forum itu, Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar mengingatkan peran penting dan tanggung jawab para mufti sebagai ulama.

Dunia saat mengalami persoalan yang membutuhkan peran semua pihak untuk mengatasinya. Ulama sebagai menempati posisi penting di dalam masyarakat, khususnya umat Islam,  mempunyai tanggung jawab besar untuk ikut serta di dalamnya.

Dalam paparan di pertemuan yang dihadiri mufti dan delegasi lembaga fatwa dari 85 negara itu Kiai Miftach mengingatkan para mufti dunia terhadap tanggung jawab mereka sebagai ulama. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Miftach menyampaikan tiga tanggung jawab yang layaknya dimiliki seorang ulama.

Pertama, tanggung jawab kepada diri sendiri. Kedua, tanggung jawab kepada umat dan bangsa. Dan terakhir, tanggung jawab kepada Allah SWT.  Menurutnya, para ulama perlu menghidupkan kembali mas’uliyah (rasa tanggung jawab) para ulama yang semakin menipis terhadap ketiga hal tersebut.

 
Dunia saat mengalami persoalan yang membutuhkan peran semua pihak untuk mengatasinya. 
 
 

Dalam makalahnya, Kiai Miftach juga menjelaskan peran MUI dalam pandemi Covid-19. Itu dilakukan antara lain dengan memberikan fatwa seputar pandemi Covid-19.

Panduan berupa fatwa ini penting agar umat punya pegangan dalam menjalankan sesuatu. Soal vaksin misalnya, umat perlu mendapat panduan apakah itu boleh dilakukan atau tidak. Fatwa ini sangat besar pengaruhnya terhadap kepercayaan umat Islam untuk mengikuti program vaksinasi.

Kita berharap ulama memberi perhatian yang lebih luas terhadap masalah pandemi ini. Tidak hanya soal vaksin, tapi banyak hal lain yang terkait dengan peanggulangan Covid-19.

Soal menjaga protokol kesehatan misalnya, peran para ulama sangat diperlukan untuk selalu mengingatkan masyarakat, bahwa menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain adalah hal yang diperintahkan agama.  Tidaklah sempurna iman seseorang jika tindakan yang dia lakukan membahayakan orang lain.

 
Tidaklah sempurna iman seseorang jika tindakan yang dia lakukan membahayakan orang lain.
 
 

Tak hanya lewat seruan dan fatwa, kita berharap ulama bisa menggerakkan seluruh kekuatan umat Islam untuk menganggulangi pandemi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengerahkan lembaga pendidikan Islam, pesantren, masjid, dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam dalam program vaksinasi.  Organsinasi-organsiasi tersebut juga dikerahkan untukm membantu golongan miskin yang sangat terdampak oleh pandemi.

Selama pandemi ini umat Islam sudah melakukan banyak kegiatan yang turut membantu pemerintah dan masyarakat. Kita berharap ulama menjadi ujung tombak yang menggerakkan seluruh kekuatan umat Islam agar bangkit bersama-sama melawan pandemi Covid-19.

Dalam kondisi saat seperti ini, ketika masyarakat masih terbelah karena faktor politik, posisi ulama menjadi sangat sentral sebagai pemandu umat. Hanya ulama yang masih didengar seruan dan fatwanya. Kita berharap peran yang lebih besar dari para ulama sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap bangsa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat