Pekerja melakukan pengawasan dan pemeriksaan operasional di area sumur panas bumi situs Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5-6, Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (30/7/2021). Pertamina mencetak laba 1,05 miliar dolar AS pada | ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/aww.

Ekonomi

Erick: Pertamina Bisa Lebih Baik Lagi

Pertamina mencetak laba 1,05 miliar dolar AS pada 2020.

JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) kembali mencatatkan namanya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 pada 2021. Dengan nilai pendapatan perusahaan sebesar 41,47 miliar dolar AS pada tahun buku 2020, Pertamina berada di posisi 287.

Menteri BUMN Erick Thohir menilai, pencapaian Pertamina merupakan wujud kerja keras seluruh elemen perusahaan. Namun, menurut Erick, Pertamina memiliki peluang untuk bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar dunia. 

"Saya optimistis kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi dan frame bagi Pertamina harus bersaing dengan kompetitor di level dunia. Pertamina memiliki segala syarat, baik kualitas maupun kapabilitas, untuk menunjangnya sebagai salah satu perusahaan besar dunia," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/8).

Erick menilai, pengakuan dunia terhadap eksistensi Pertamina bukti berjalannya pembenahan organisasi. Salah satu perubahan yang dinilainya penting adalah menerapkan core value perusahaan yang amanah, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif (Akhlak). Selama ini, kata Erick, Pertamina tidak pernah kekurangan sumber daya yang mumpuni.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Pertamina (Persero) (pertamina)

"Namun, sumber daya tanpa dibarengi nilai yang sesuai tentu tidak akan selaras dengan performa. Kita tentu berikhtiar bersama agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar. Dengan itu, saya yakin performa akan mengikuti. Sebab, hasil tak akan mengkhianati proses," kata Erick.

Erick berharap segala performa positif, baik di sisi bisnis maupun nonbisnis, bisa terus ditingkatkan. Sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan pelayanan kepada publik, tak boleh ada kata puas bagi Pertamina.

"Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi, tidak cukup sekadar Top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke Top 500," kata Erick.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menilai, capaian Pertamina ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik direksi, dewan komisaris, seluruh pekerja Pertamina Group, pemegang saham, pemerintah, masyarakat, dan juga stakeholder lainnya. “Hal ini juga merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya," ujar Nicke.

Nicke mengatakan, dalam tantangan pandemi sejak tahun lalu, Pertamina mengalami triple shock sehingga mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. Dengan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan, Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga 41,47 miliar dolar AS dan mencetak laba 1,05 miliar dolar AS pada 2020.

Sebagai BUMN, Pertamina juga konsisten memastikan penyediaan energi untuk negeri melalui berbagai program. Hal itu, antara lain, BBM Satu Harga, konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani, pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi, serta infrastruktur hilir lainnya.

Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan Pertamina, total pendapatan pemerintah pada 2020 yang dikontribusikan Pertamina hampir mencapai Rp 200 triliun. Hal itu melalui setoran pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 126,7 triliun serta penerimaan negara dari minyak mentah dan kondensat bagian negara (MMKBN) dari blok-blok migas Pertamina sebesar Rp 73,1 triliun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Akun resmi Kementerian BUMN RI (kementerianbumn)

Dengan ekosistem energi yang terus berjalan dari hulu ke hilir, Pertamina menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung. Dukungan Pertamina kepada masyarakat luas untuk pemulihan pandemi juga terus dirasakan.

Mulai dari pembangunan beberapa rumah sakit Covid-19, bantuan transportasi untuk distribusi oksigen, hingga perhatian Pertamina kepada lebih dari 13 ribu UMKM terdampak pandemi untuk dapat bertahan, bahkan naik kelas.

“Tantangan pandemi Covid-19 tidak ringan. Selain memantapkan langkah untuk dapat mencapai target nilai pasar 100 miliar dolar AS pada 2024, seluruh jajaran manajemen dan pekerja tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami optimistis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara,” ujar Nicke.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat