Presiden Jokowi menjelaskan akan mengapresiasi atlet berprestasi di olimpiade. | AP Photo/Morry Gash

Olahraga

Jokowi Apresiasi Atlet yang Tampil di Olimpiade

Pemerintah akan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada atlet Olimpiade.

TANGERANG -- Presiden Joko Widodo memberikan apresiasinya kepada para atlet Indonesia yang sudah berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020. Pemerintah Indonesia juga menjanjikan hadiah kepada seluruh atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama bangsa di pentas olahraga multicabang terbesar di dunia tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, saat menyambut kedatangan para atlet yang sudah menyelesaikan pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (29/7) malam.

“Saya menyampaikan salam dari bapak presiden, Pak Joko Widodo, sekaligus ucapan terima kasih beliau. Lalu atas nama pemerintah, terima kasih dan penghargaan serta apresiasi yang tinggi terhadap perjuangan seluruh atlet, para pelatih dan tenaga pendukung, serta seluruh kontingen Indonesia yang sudah berlaga di Olimpiade Tokyo,” kata Zainudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/7).

Atlet Indonesia yang telah pulang pada gelombang pertama, antara lain, peraih medali perak angkat besi Eko Yuli Irawan dan peraih medali perunggu Windy Cantika Aisyah. Selanjutnya ada Deni, Mutiara Putri, Melanie Putri, Azzahra Permatahani, dan Rio Waida bersama ofisial dari masing-masing cabang olahraga.

Zainudin memastikan pemerintah akan memberikan apresiasi dan penghargaan, baik dalam bentuk uang maupun lainnya, kepada semua atlet, pelatih, dan semua kontingen yang berangkat ke Tokyo.

“Pemerintah pasti mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada semuanya yang berangkat. Nanti kita akan umumkan pada waktunya setelah semuanya ada di Indonesia,” katanya.

Selanjutnya, Zainudin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para atlet yang sudah berhasil menorehkan prestasi dengan membawa pulang medali. Dan, ia menambahkan, bagi yang belum berhasil, diminta untuk tidak kecewa dan berkecil hati.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kemenpora RI (kemenpora)

“Kesempatan Anda masih terbuka dan Anda semua adalah pahlawan, pejuang bangsa dalam bidang olahraga. Tentu, pemerintah sangat mengapresiasi dan berterima kasih karena sudah menunjukkan semangat yang luar biasa,” kata Menpora.

 

Secara terpisah, sprinter putri Indonesia, Alvin Tehupeiory, menyampaikan permohonan maaf karena tidak berhasil memperbaiki catatan waktu terbaiknya dalam ajang 100 meter. Perjuangannya terhenti pada babak pertama.

Alvin menempati peringkat delapan di heat 2, dengan catatan waktu 11.92 detik, terpaut satu detik lebih dari juara 100 meter Olimpiade Rio 2016 Elaine Thompson-Herah asal Jamaika, yang mencatatkan waktu tercepat 10.82 detik.

“Kepada masyarakat Indonesia yang selama ini telah mendoakan dan mendukung saya, saya minta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik. Semoga ke depannya, saya bisa tampil lebih baik lagi,” ujar pemegang gelar juara nasional 100 meter tahun 2019 itu.

Sempat melakukan start dengan baik, Alvin sebenarnya mampu mengimbangi hingga 30 meter pertama. Tapi, setelah itu, ia tertinggal dan masuk finis di posisi terakhir. Alvin mengatakan, minimnya kompetisi saat pandemi cukup berpengaruh pada performanya. “Saya masih belum fokus, masih memikirkan yang lain,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NOC Indonesia (@noc.indonesia)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat