Pebulutangkis tunggal putra Indoenesia Anthony Ginting mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dari Hongaria Gergely Krausz dalam laga Tunggal Putra Grroup J Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo. | ANTARA FOTO/X00360/REUTERS/Leonhard Foeger

Kabar Utama

Indonesia Borong Tiket Perempat Final 

Langkah impresif the Minions diikuti oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

TOKYO --Tim bulu tangkis Indonesia terus menunjukkan performa yang meyakinkan di Olimpiade Tokyo 2020. Empat pasangan Indonesia telah memastikan diri ke perempat final dalam pertandingan yang digelar Mushashino Forest Sports Plaza, Senin (26/7).

Praveen Jordan/Melati Daeva, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Hendra/Ahsan lolos ke fase selanjutnya. Pertandingan diawali aksi pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva.

Namun, keduanya harus puas melangkah ke babak perempat final sebagai runner-up grup C cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Praveen/Melati tidak berhasil merebut status juara grup usai kalah di partai terakhir penyisihan grup. Mereka diadang wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 13-21, 10-21.

Praveen/Melati terlihat melakukan banyak kesalahan di awal pertandingan. Bahkan, keduanya sempat tertinggal 0-8 sebelum akhirnya kalah gim pertama dengan skor 13-21. Memasuki gim kedua, situasinya tidak banyak berubah, meskipun di awal pertandingan Praveen/Melati sempat memberikan perlawanan ketat.

Namun, tuan rumah mampu unggul lagi di interval gim kedua 11-6. Praveen/Melati makin tertekan setelah interval dan harus menerima kekalahan 10-21. 

"Hari ini permainan kami tidak begitu bagus. Kami berada di bawah tekanan sejak awal, tetapi kami akan mencoba lagi yang terbaik di delapan besar," ucap Jordan, dalam siaran pers PBSI yang diterima Republika.

photo
Ganda campuran bulutangkis Indonesia Praveen Jordan (kanan) dan Melati Daeva Oktavianti mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya ganda campuran dari Denmark Mathias Christiansen dan Alexandra Boje dalam laga penyisihan grup Bulutangkis Ganda Campuran Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Ahad (25/7/2021).  - (ANTARA FOTO/X00360/LEONHARD FOEGER)

Nova Widianto, pelatih yang mendampingi Jordan/Melati selama di Tokyo, tidak mau bicara banyak masalah penampilan anak asuhnya di fase grup. Dia hanya berharap, siapa pun lawannya di delapan besar, Praveen/Melati harus bisa tampil mati-matian buat Indonesia dengan menunjukkan semangat dan daya juang.

Nova juga meminta Praveen/Melati untuk membenahi sisi nonteknis dan melupakan kekalahan hari ini. ''Ini Olimpiade empat tahun sekali. Bahkan kali ini karena pandemi malah lima tahun penantiannya. Jangan kalah cuma karena masalah nonteknis. Lawan juga ada takutnya kalau mereka bisa main normal,'' tegas Nova.

Sementara ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya memastikan tiket perempat final setelah meraih kemenangan kedua dalam penyisihan grup A. Marcus/Kevin menundukkan pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dua game langsung, 21-13 21-12, dalam pertandingan yang berlangsung 32 menit ini.

The Minions, julukan mereka, hanya perlu waktu 32 menit untuk menyudahi pertandingan. Permainan yang cepat dan atraktif membuat pasangan India tidak punya kesempatan untuk berkembang. The Minions masih akan menjalani laga penutup melawan Lee Yang/Wang Chi-Lin asal Chinese Taipei di pertandingan ketiga grup A.

Meski demikian, wakil India memberikan perlawanan dengan skor 4-4 di awal pertandingan. Namun permainan cepat dan atraktif peringkat satu dunia tersebut tidak bisa diimbangi lawan dan menang 21-13 di gim pertama. Memasuk gim kedua, wakil India masih kewalahan menghadapi the Minions.

Lagi-lagi, Rankireddy/Chirag Shetty hanya memberikan perlawanan di awal pertandingan, dengan sempat unggul 6-3. Tapi atlet jebolan klub Jaya Raya tersebut tak patah arang, dan terus membuat lawannya kewalahan dengan permainan cepat dan berbalik unggul 21-12 di akhir gim kedua.

photo
Pebulutangkis tunggal putra Indoenesia Anthony Ginting mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dari Hongaria Gergely Krausz dalam laga Tunggal Putra Grroup J Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo,Jepang, Ahad (25/7/2021). Anthony Ginting berhasil mengalahkan Gergely Krausz 21-13 dan 21-8. - (ANTARA FOTO/X00360/LEONHARD FOEGER)

"Tadi kami main cukup bagus. Sudah lumayan menyesuaikan lapangan dari kemarin. Tapi kami tidak boleh lengah dan harus bermain maksimal," ujar Marcus usai pertandingan.

Marcus menyatakan, tidak ada tempat untuk berpuas diri. Ia sadar menjadi harapan tim Indonesia untuk merebut medali emas. Apalagi, semua lawan di Olimpiade pasti memiliki kualitas yang bagus. Paling tidak, peringkat delapan besar dunia tampil dalam ajang Olimpiade. 

"Tidak ada yang jelek. Kami harus selalu bermain maksimal, bermain dalam performa puncak, karena jika tidak kami bisa kewalahan," kata Marcus.

Langkah impresif the Minions diikuti oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Pasangan ini menang mudah atas wakil Inggris Chole Brich/Lauren Smith dalam laga kedua grup A dengan skor 21-22, 21-13.

Greysia sudah mendominasi pertandingan di interval gim pertama dengan skor 11-4. Tapi beberapa kesalahan di interval kedua membuat membuat lawan mendapatkan poin. Kendati Gresysia/Apriyani mampu menahan diri dan tidak tampil ceroboh, sehingga bisa menang 21-11 di gim pertama.

Di gim kedua, Greysia/Apriyani masih langsung panas dan unggul 3-0. Namun Chloe/Lauren tidak ingin menyerah begitu saja, dan memberikan perlawanan ketat sampai skor jadi 9-7. Lagi-lagi Greysia/Apriyani mampu mengendalikan situasi dengan tidak tampil emosi. Mereka terus memperlebar jarak poin menjadi 19-11 dan berakhir dengan skor 21-13.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Indonesia (badminton.ina)

Berbeda dengan Marcus/Kevin dan Greysia/Apriyani, duet Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, mendapat perlawanan ketat dari wakil Malaysia, Aaron Chia dan Wooi Yik Soh. The Dadies menang dua set langsung, dengan skor yang cukup ketat 21-16, 21-19.

Dengan dua kemenangan dari dua pertandingan, maka the Dadies dipastikan lolos ke perempatfinal. Pasangan tersebut masih harus main sekali lagi di laga terakhir grup D, melawan pasangan Korea Selatan Solgyu Choi/Seungjae Seo.

Ahsan/Hendra mendapatkan perlawanan ketat di awal gim pertama dengan saling kejar poin. Bahkan sempat imbang 13-13 usai interval. Namun pasangan peringkat dua dunia itu mampu menunjukkan kelasnya, sehingga membuat Aaron/Chia kewalahan. The Dadies hanya memberikan tiga poin usai skor imbang tersebut dan menang 21-16 di gim pertama dalam pertandingan selama 14 menit.

Gim kedua berjalan lebih ketat dengan durasi 18 menit. Bahkan, Ahsan/Hendra tertinggal lebih dulu dari Aaron/Soh dengan skor 6-11. Hanya dalam waktu singkat, the Dadies membalikkan poin menjadi 13-12. Namun, pasangan Malaysia terus berusaha untuk membalikkan keadaan. 

Di saat pasangan Malaysia hampir menyamakan poin jadi 20-19, kesalahan sendiri membuat mereka justru tersingkir. Sempat melakukan challenge karena tidak percaya laga berakhir, tapi upaya tersebut sia-sia karena setelah dibuktikan lewat teknologi Mata Elang, mereka kalah 19-21. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat