Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Bangkit dari Keterpurukan

Sikap optimistis menjadi salah satu kekuatan utama untuk bangkit dari setiap keterpurukan.

Oleh MUHAMAD YOGA FIRDAUS

OLEH MUHAMAD YOGA FIRDAUS

Hingga kini, pandemi Covid-19 masih menghampiri. Bahkan, eksistensinya pun tak kunjung hilang dari negeri. Hal ini menjadi sinyal kontemplasi. Memaksimalkan kembali segala upaya diri dalam mengatasi setiap problematika kehidupan saat ini.

Manusia tak akan dapat terlepas dari setiap teka-teki kehidupan. Setiap embusan dinamika kehidupan datang sebagai wujud cinta dari Yang Mahamulia. Ada saatnya manusia berduka, ada saatnya pula manusia bergembira. Semuanya hadir sebagai anugerah yang indah dari Sang Pencipta.

Dari Abu Hurairah RA ia mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah 'Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah." (HR Muslim).

Hadis ini mengingatkan kita tentang pentingnya bangkit dari keterpurukan. Upaya maksimal dalam mengarungi setiap kepelikan. Keterpurukan hendaknya tidak membuat kita menjadi manusia yang lemah dan berputus asa dari rahmat-Nya.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar berprasangka baik dan bersikap optimistis. Membuang jauh-jauh prasangka buruk dan sikap putus asa. Ikhtiar, doa, dan tawakal secara sempurna menjadi pencetus lahirnya jalan keluar setiap problematika kehidupan.

Sungguh, Allah SWT melarang kita untuk bersikap lemah. Sikap lemah hanya akan membuat diri kita larut dalam keterpurukan tanpa menyelesaikan setiap permasalahan. Bahkan, hingga melahirkan prasangka buruk dan menjauh dari-Nya. Allah SWT berfirman, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS at Taubah: 40).

Ketahuilah, sikap optimistis adalah kekuatan utama setiap mukmin. Senjata elite dalam menghadapi setiap kesulitan. Allah memberikan jaminan istimewa bagi siapa saja yang bersahaja menegakkan dirinya untuk bangkit dari setiap keterpurukan.

Allah SWT berfirman, “Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin.” (QS Ali Imran: 139).

Ibnu Katsir di dalam karyanya kitab Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim menjelaskan bahwa ayat ini melarang kita untuk memiliki sikap lemah. Lalu, menegasikan sikap patah semangat terhadap setiap kesulitan yang dialami di dalam kehidupan ini. Dan sikap optimistis menjadi salah satu solusi yang tepat sehingga kita mampu menghadapi setiap permasalahan yang terjadi karena-Nya. 

Sungguh, dunia dan isinya adalah media belajar dan beribadah. Sikap optimistis menjadi salah satu kekuatan utama untuk bangkit dari setiap keterpurukan. Yakinilah, keadaan buruk yang tersaji akan senantiasa menghantarkan kita pada tempat yang lebih baik.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat