Jamaah haji menjaga jarak saat melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, 2020. | Reuters

Kabar Utama

Haji Serbaketat

Jamaah haji dibatasi hanya lima hari berada di Makkah.

RIYADH – Sedikitnya 60 ribu jamaah haji telah tiba di Masjidil Haram, Makkah, untuk melakukan tawaf qudum atau tawaf kedatangan dalam ibadah haji tahun ini pada Sabtu (17/7). Para jamaah tersebut akan menjalani puncak haji, yakni wukuf di Arafah, hari ini (19/7).

Para jamaah tersebut diseleksi dari sekitar 558 ribu yang mendaftar secara daring tahun ini. Pendaftaran pun terbatas untuk jamaah yang telah divaksinasi penuh dan berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis.

Para pendaftar merupakan pemukim dan ekspatriat di Saudi. Selain warga Saudi, ada juga perwakilan dari 150 negara, termasuk sekurangnya 327 dari Indonesia. Para jamaah juga harus sepenuhnya telah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19.

Dilansir Arab News, tahun ini jamaah haji berkumpul di empat lokasi masuk utama, yaitu Al-Taneem, Al-Shara'i, Pos Pemeriksaan Kor, dan Al-Shumaisi. Jamaah haji yang berada di Makkah juga diarahkan menuju ke titik terdekat untuk bergabung dengan kedatangan.

Pemeriksaan keamanan dan kesehatan dilanjutkan dengan transfer bus untuk membawa rombongan haji ke Masjidil Haram guna melakukan tawaf setibanya di Makkah. Setelah selesai, para peziarah meninggalkan Masjidil Haram melalui stasiun pengelompokan Bab Ali dan bus akan membawa mereka ke hotel di dekat Masjidil Haram.

Dengan suhu 41 derajat celsius di Makkah, sebagian besar jamaah terlihat membawa payung untuk melindungi diri dari teriknya musim panas. Personel keamanan dan pekerja sipil memantau pergerakan para peziarah, memastikan bahwa semua instruksi kesehatan diikuti dan memberikan bantuan segera.

Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah, Hisham Saeed, mengatakan, tawaf dibatasi tiap tiga jam sekali dan diikuti 6.000 jamaah secara bergantian. Setelah setiap kelompok pergi, akan dilakukan proses sterilisasi guna memastikan keamanan yang maksimal.

“Pegunungan di sekitar Makkah dan semua lembahnya, tempat orang-orang yang tidak memiliki izin haji percaya dapat mengakses lokasi suci tersebut, sepenuhnya dipantau oleh pasukan Mujahidin dan dilengkapi dengan kamera untuk menggagalkan upaya tersebut,” kata Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayjen Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan dalam konferensi pers yang diadakan di Makkah, dilansir dari Arab News, Ahad (18/7).

photo
Jamaah menunaikan tawaf mengelilingi Ka'bah di area Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (17/7). REUTERS/Ahmed Yosri - (REUTERS/Ahmed Yosri)

Menurut Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami, asisten komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram dan sekitarnya, para pejabat bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk melindungi jamaah dan mencegah penyebaran virus korona selama prosesi haji.

"Peziarah akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang hanya terdiri atas 20 orang untuk membatasi paparan hanya kepada 20 orang itu, membatasi penyebaran infeksi," kata Wakil Menteri Kementerian, Mohammad al-Bijawi, kemarin.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mencatat, sejauh ini ada 327 WNI yang ikut berhaji pada tahun kedua masa pandemi. Semua jamaah WNI itu sudah melalui proses seleksi ketat dari Kerajaan Arab Saudi.

Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono menuturkan, dari jumlah itu, sebagian sudah masuk Mina menuju Makkah, Ahad (18/7) malam waktu setempat. Sebagian lagi, tiba Ahad siang. "Termasuk rombongan saya masuk siang ini. Ini kami lagi dalam perjalanan ke Makkah," katanya saat dihubungi Republika, kemarin.

Eko Hartono mengatakan, prosedur penyelenggaraan haji kali ini kembali dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Petugas selalu meminta kelengkapan dokumen kesehatan dan bukti bebas Covid-19 sebelum masuk Makkah. "Ini di jalan sudah dua kali poin pemeriksaan. Yang pertama cek izin haji, yang kedua cek Tawakalna, status kesehatan sudah imun atau tidak,” ujarnya.

Eko Hartono mengatakan, setelah tiba di Makkah, rombongannya langsung melakukan rangkaian manasik tawaf dan sa’i di Masjidil Haram kemudian bersiap ke Arafah pada Senin (19/7) pagi. 

Konjen RI Jeddah menuturkan, sebelum pandemi, jamaah haji biasa menghabiskan waktu di Makkah sampai satu bulan bahkan lebih. "Sekarang, total cuma lima hari sampai Kamis (22/7), ada beberapa yang sampai dengan Jumat mungkin," kata dia.

Seperti negara-negara Teluk lainnya, Arab Saudi adalah rumah bagi populasi ekspatriat yang signifikan dari Asia Selatan, Timur Jauh, Afrika, serta Timur Tengah. “Saya merasa seperti memenangkan lotre,” kata apoteker Mesir, Mohammed El Eter, setelah terpilih untuk ikut melaksanakan ibadah haji seperti dilansir Aljazirah.

“Ini adalah momen spesial dan tidak terlupakan dalam hidup seseorang. Saya berterima kasih kepada Allah karena memberi saya kesempatan ini, untuk diterima di antara banyak orang yang melamar,” kata pria berusia 31 tahun itu.

Arab Saudi sejauh ini telah mencatat lebih dari 507 ribu infeksi Covid-19, termasuk sekitar 8.000 kematian. Lebih dari 20 juta dosis vaksin telah diberikan di negara berpenduduk sekitar 34 juta orang itu.

Haji tahun lalu berlangsung dalam skala terkecil dalam sejarah modern. Pihak berwenang awalnya mengatakan, hanya 1.000 peziarah akan diizinkan, meskipun media lokal mengatakan hingga 10 ribu yang ikut serta. Tidak ada infeksi yang dilaporkan karena pihak berwenang mendirikan beberapa fasilitas kesehatan, klinik keliling, dan ambulans untuk melayani para peziarah yang dibawa ke tempat-tempat keagamaan dalam jumlah kecil. 

photo
Jamaah mendorong kerabatnya yang harus menjalani haji menggunakan kursi roda di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (17/7/2021). - (REUTERS/Ahmed Yosri)

Cuaca Panas Sambut Jamaah

Musim haji 2021 jatuh pada pekan-pekan paling panas dalam setahun di Arab Saudi. Selain pencegahan dan penanggulangan Covid-19, jamaah dan layanan kesehatan juga disiapkan untuk mengantisipasi cuaca tersebut.

Pengamatan dari stasiun cuaca Makkah menunjukkan, dalam 30 tahun belakangan, ada kenaikan suhu mencapai 2 derajat Celsius di wilayah tersebut. Sementara situs Yale Climate Connection memperkirakan, pada Senin (19/7) dan Rabu (21/7), suhu di Makkah akan melewati tingkat berbahaya yang mencapai 40 derajat celsius.

Terkait hal ini, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci membagikan 12 ribu payung kepada jamaah dan pekerja di Masjidil Haram pada Jumat (16/7). Dilansir Arab News, Direktur Departemen Layanan Sosial di Kepresidenan Umum, Janadi Bin Ali Madkhali mengatakan, ini termasuk dalam paket inisiatif yang ditawarkan Kepresidenan untuk melindungi peziarah, jamaah, pekerja, dan pengunjung Masjidil Haram dari panas dan memastikan keselamatan mereka. 

Berbagai fasilitas lainnya juga disediakan untuk memudahkan jamaah selama melaksanakan ibadah haji. Beberapa waktu lalu, Arab Saudi telah meluncurkan robot khusus yang berfungsi untuk mengantarkan air zamzam dalam kemasan botol bagi jamaah. 

photo
Jamaah menggunakan payung saat melaksanakan tawaf mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (17/7/2021). - (REUTERS/Ahmed Yosri)

Selain itu, di setiap sudut Masjidil Haram dan halamannya, terdapat layar monitor khusus yang dapat digunakan jamaah sebagai panduan dalam pelaksanaan ibadah haji. 

Direktur Jenderal Kesehatan Wilayah Makkah, Wael bin Hamza Mutair sekaligus ketua Panitia Penyelenggara Haji dan Umrah, juga mengunjungi fasilitas kesehatan yang berada di wilayah tengah negara bersama sejumlah pejabat kesehatan. Ia memastikan, fasilitas kesehatan di Makkah sudah siap melayani jamaah haji tahun ini.  

Dalam kunjungannya, Mutair memantau kondisi kesehatan jamaah haji dan kesiapan jamaah haji tahun ini. Setelah kunjungan, Mutair mengatakan, telah mencermati secara detail persiapan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji di RSUP Ajyad dan puskesmas yang berada di wilayah tengah lainnya.

Menurut dia, seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas tersebut sepenuhnya siap untuk memberikan layanan kesehatan dan darurat kepada para peziarah. Dia pun menyerukan penerapan standar kesehatan tertinggi dan langkah-langkah pencegahan global, untuk memastikan keselamatan jamaah sampai mereka kembali ke tempat tinggal mereka.

Mutair juga mengimbau kepada semua jamaah untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak, memakai masker wajah, dan menjaga kebersihan pribadi.

Sementara itu, juru bicara resmi untuk sektor kesehatan wilayah Makkah, Hamad Bin Fayhan Al-Otaibi menyatakan, pusat darurat Masjidil Haram akan beroperasi 24 jam sehari untuk memberikan perawatan kesehatan kepada pengunjung dan jamaah di Masjidil Haram.

Selain itu, semua departemen rumah sakit dan pusat kesehatan juga akan bekerja, sesuai dengan rencana yang selaras dengan alur kerja dan jam kerja, dengan cara yang tidak akan memengaruhi kompetensi.

Kementerian Kesehatan Saudi juga sebelumnya mengumumkan kesiapan RS Mina Al-Wadi menerima jamaah haji tahun ini. Mereka telah menyediakan semua layanan perawatan yang diperlukan, dengan total 145 tempat tidur.

Unit gawat darurat (UGD) rumah sakit ini terdiri atas 24 tempat tidur. Enam tempat tidur untuk resusitasi jantung paru, empat tempat tidur untuk kasus suspek penyakit pernapasan, serta empat tempat tidur untuk cuci darah.

Dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (17/7), jumlah tempat tidur lainnya yang dialokasikan untuk perawatan intensif mencapai 25 tempat tidur. Untuk kasus heat stress alias kepenatan akibat cuaca panas, pihak rumah sakit menyiapkan 22 tempat tidur untuk rawat inap.

Rumah sakit tersebut telah dilengkapi dengan semua perlengkapan dan peralatan medis. Dalam pelayanannya, fasilitas kesehatan ini didukung oleh 240 kader medis, teknis, keperawatan, dan administrasi. Kementerian Kesehatan Saudi juga menyebut, setiap shift petugas akan bekerja selama enam jam, dengan total empat shift dalam 24 jam.  

photo
Petugas keamanan berjaga-jaga di dekat Hajar Aswad di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (17/7/2021). - (REUTERS)

Menyusup

Juru Bicara Komando Pasukan Pengamanan Haji, Brigjen Jenderal Sami Al-Shuwairekh mengatakan, pihak berwenang telah menangkap sembilan orang karena mencoba untuk mengakses tempat-tempat suci tanpa izin, prasyarat untuk musim haji tahun ini. Jamaah haji ilegal didenda 10 ribu riyal Saudi atau setara Rp 38 juta.

Upaya penerobosan ini bukan yang pertama kalinya. Pekan lalu, 10 orang juga ditangkap karena mencoba menyusup ke Makkah. Al-Shuwairekh memperingatkan, pasukan keamanan akan beroperasi hingga 23 Juli untuk mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun, yang mencoba memasuki Masjidil Haram dan daerah sekitarnya atau tempat-tempat suci di Mina, Muzdalifah, dan Arafah tanpa izin.

Menteri Urusan Islam Saudi, Sheikh Abdullatif Al-Asheikh menuturkan, Saudi pada tahun ini telah meluncurkan proyek pemeliharaan dan operasional, yang menelan biaya lebih dari 31 juta riyal Saudi. Inisiatif ini dilaksanakan oleh kementerian untuk memastikan pemeliharaan layanan berkualitas tinggi bagi jamaah haji dan penerapan langkah-langkah kesehatan serta keselamatan yang dirancang untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Skema juga termasuk proyek aplikasi untuk perangkat pintar dalam memberi tahu dan membimbing jamaah, layanan Wi-Fi untuk Masjid Namira di Lembah Arafah, pemasangan 62 layar untuk menyiarkan pesan kesadaran dalam berbagai bahasa, dan penyediaan 30 layar interaktif untuk perpustakaan elektronik Islam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat