Keluarga mendukai Rashad Qasas, yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu, 11 Juni 2025. | AP Photo/Mariam Dagga

Internasional

Total Syuhada Gaza Lampaui 55 Ribu Jiwa

Pembantaian di pusat bantuan di Gaza terus berlangsung.

GAZA – Jumlah korban jiwa warga Palestina akibat perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 20 bulan telah melampaui 55.000 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu. Rumah sakit mengatakan sedikitnya 21 orang tewas saat dalam perjalanan menuju lokasi distribusi bantuan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak menyumbang lebih dari setengah dari 55.000 korban jiwa. Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan militan dan menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil, dan menuduh militan bersembunyi di antara warga sipil, karena mereka beroperasi di daerah padat penduduk.

Kementerian mengatakan 55.104 orang syahid sejak dimulainya perang dan 127.394 orang terluka. Masih banyak lagi yang diyakini terkubur di bawah reruntuhan atau di area yang tidak dapat diakses oleh petugas medis setempat. Angka tersebut belum termasuk kematian pada hari Rabu.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 14 orang syahid ketika dalam perjalanan untuk mengumpulkan bantuan di dekat kota Rafah di selatan pada Kamis. Jenazah mereka dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Di Gaza tengah, Rumah Sakit Al-Awda mengatakan tujuh orang tambahan tewas saat dalam perjalanan menuju lokasi distribusi bantuan.

photo
Keluarga warga yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu, 11 Juni 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

Militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan sebelum siang hari terhadap orang-orang yang diidentifikasi sebagai tersangka “yang maju sambil memberikan ancaman” di Gaza tengah. Militer belum memberikan komentar mengenai laporan korban jiwa di Gaza selatan.

Safaa Farmawi mengatakan putrinya, Ghazal Eyad, 16, terbunuh saat dalam perjalanan mengambil makanan di Rafah. "Putri saya dan saya pergi mencari bantuan, dia datang sebelum saya, saya mencari putri saya tetapi tidak dapat menemukannya. Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa putri Anda telah menjadi martir," kata Farmawi kepada Associated Press.

Penembakan terjadi hampir setiap hari ketika massa menuju ke lokasi bantuan yang dikelola oleh kelompok bantuan baru yang ditolak oleh PBB. Saksi warga Palestina yang menyaksikan penembakan sebelumnya mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah massa. Pihak militer mengakui telah melepaskan tembakan peringatan kepada orang-orang yang dikatakannya mendekati pasukannya dengan cara yang mencurigakan.

Yayasan tersebut mengatakan tidak ada kekerasan di dalam atau sekitar titik distribusi. Mereka telah memperingatkan masyarakat untuk tetap berada di rute yang ditentukan dan baru-baru ini menghentikan pengiriman untuk mendiskusikan langkah-langkah keamanan dengan militer.

Pada Rabu, pasukan Israel membunuh lebih dari 120 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Yang dibunuh termasuk puluhan pencari bantuan yang kelaparan, ketika Israel terus membombardir wilayah yang terkepung tanpa henti, dengan jumlah korban tewas akibat perang secara keseluruhan kini melebihi 55.000 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 57 orang yang mencoba mengakses bantuan syahid dan lebih dari 363 orang terluka oleh Israel sejak Rabu pagi. Titik distribusi tersebut dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial, sebuah gerakan yang didukung AS dan Israel di zona yang dikontrol ketat oleh Israel.

Yayasan Kemanusiaan Gaza, organisasi yang didukung AS dan Israel yang didirikan untuk menggantikan bantuan PBB, menuduh Hamas membunuh lima staf dan melukai beberapa lainnya dalam serangan terhadap sebuah bus dalam perjalanan ke pusat distribusi makanan.

Sebuah bus yang membawa lebih dari dua lusin warga Palestina yang bekerja dengan organisasi tersebut “diserang secara brutal” saat melakukan perjalanan ke pusat distribusi di sebelah barat Khan Younis di Gaza selatan, kata yayasan tersebut dalam sebuah pernyataan tadi malam.

photo
Warga Palestina membawa tas berisi makanan dan paket bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa, 10 Juni 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Ketika organisasi tersebut masih mengumpulkan fakta, “setidaknya” lima orang tewas dan “banyak orang terluka”, kata yayasan tersebut, seraya menambahkan ada kekhawatiran bahwa beberapa stafnya telah ditawan.

Hamas, pada bagiannya, belum mengomentari tuduhan tersebut. Pekan lalu, kelompok tersebut menanggapi pernyataan GHF yang mengklaim bahwa ancaman Hamas telah menghalangi organisasi tersebut untuk mendistribusikan bantuan, dan mengatakan bahwa ancaman semacam itu tidak ada.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Puluhan Pencari Bantuan di Gaza Kembali Dibantai

Jumlah syuhada akibat pembantaian di pusat bantuan Gaza lampaui 160 orang.

SELENGKAPNYA

Diancam Iran, Trump Desak Netanyahu Berhenti Serang Gaza

Trump menyatakan berhentinya perang bakal memengaruhi perundingan nuklir.

SELENGKAPNYA

Konvoi Soumoud Terus Maju Coba Tembus Gaza

Ribuan warga bakal bergabung dengan inisiatif menembus Gaza itu.

SELENGKAPNYA