Sebuah kapal yang membawa satu kantung jenazah awak kapal yang berhasil ditemukan tiba di dermaga Pelabuhan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (16/7/2021). | ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Nasional

Sebanyak 42 ABK Belum Ditemukan

Pada Ahad, Sea Rider Lantamal XII juga mengevakuasi KM Hayden Mina Jaya yang mengangkut 10 ABK di Perairan Pulau Sitijan Kalbar.

PONTIANAK -- Sebanyak 42 anak buah kapal (ABK) yang tenggelam bersama kapal mereka pada Selasa (13/7) malam belum ditemukan. Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Yopi Haryadi menyatakan, sejumlah itu adalah data terupdate yang menyatakan total ada 17 unit kapal motor (KM) yang tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat.

Awalnya, petugas menyebut hanya 16 KM yang tenggelam. "Dari sebanyak (17 unit kapal) itu, delapan unit KM dinyatakan selesai atau sudah ditemukan, dan sembilan unit KM dalam pencarian," kata dia, kemarin.

Yopi menjelaskan, dengan penambahan satu unit KM yang tenggelam itu, maka total anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban sebanyak 134 orang, sebanyak 77 orang selamat, 42 orang dalam pencarian, 10 orang meninggal, dan lima korban masih belum terindentifikasi. Dari 10 korban meninggal, tiga di antaranya ditemukan pada Sabtu (17/7).

"Satu ditemukan di pesisir Pantai Jawai, Kabupaten Sambas, satu ditemukan di pesisir pantai Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, dan satu lagi sudah berada di Pos SAR Pontianak," kata dia.

Pada Ahad (18/7), pihaknya bersama TNI AD dan potensi SAR lainnya melakukan pencarian di daratan atau pesisir pantai. Artinya, pencarian tidak lagi hanya fokus melalui laut dan udara. Menurut dia, pencarian melalui daratan karena kemungkinan besar korban terdampar di pesisir pantai.

photo
Seorang anggota keluarga dari korban kapal tenggelam menangis dalam pelukan petugas PMI usai menyaksikan jenazah kerabatnya yang berhasil ditemukan SAR, di dermaga Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/7/2021). - (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)

"Hari ini kami juga dibantu oleh sebanyak 20 kapal pencarian dari berbagai instansi yang dibagi dalam empat sektor pencarian, kemudian dibantu oleh Lanud Supadio Pontianak dengan mengerahkan satu Heli Super Puma dan satu pesawat Maritim milik TNI-AL," kata dia.

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XII Pontianak Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman mengatakan, pihaknya mengerahkan dua pesawat jenis CN 235 P-8305 dan Cassa NC-212 P-8203 untuk mencari 42 korban. "Dua pesawat udara itu merupakan bantuan dari Koarmada I dan sudah tiba di Pontianak dan langsung melakukan pencarian korban," kata Andi, kemarin.

Selain itu, pihaknya mengerahkan Kapal AL Sambas dan 2 Sea Rider Lantamal XII bersama unsur bantuan dari Koarmada I, yaitu KRI Usman Harun 359 dan KRI Kerambit 627. Andi berharap pengerahan pesawat itu dapat membantu SAR gabungan yang sudah berjalan sejak Rabu (14/7).  

Pada Ahad, Sea Rider Lantamal XII juga mengevakuasi KM Hayden Mina Jaya yang mengangkut 10 ABK di Perairan Pulau Sitijan Kalbar. Diketahui, tiga ABK KM itu belum ditemukan sehingga perlu memastikan adanya korban yang terperangkap di dalam lambung kapal.

Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut. Ia meminta Satgas Gabungan terus bersemangat melaksanakan evakuasi dan pencarian.

"Semoga para korban segera ditemukan," kata Nur Rahmad saat meninjau Posko Evakuasi Kecelakaan KM di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, kemarin.

Pangdam XII/Tpr serta para pejabat lainnya juga memberikan bantuan untuk personel gabungan yang masih berjuang keras melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan KM nelayan itu.

FAKTA ANGKA

- 17 unit kapal tenggelam

- 77 orang ABK selamat

- 10 orang meninggal dunia

- 42 orang belum ditemukan

- 5 orang belum terindentifikasi

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat