Pemasaran digital (ilustrasi) | Pexels/Lukas

Inovasi

Perjalanan Jenama Berjaya di Ruang Digital 

Pemasaran digital bisa menjadi penopang kesuksesan sebuah jenama. 

OLEH ERIC ISKANDARSYAH Z

Saat ini, kesempatan untuk mulai mengembangkan usaha terbuka seluas-luasnya di jagat maya. Ada berbagai jenis platform yang bisa dijajal, mulai dari memanfaatkan media sosial, menjajal niaga elektronik, hingga memanfaatkan konsep perpaduan gerai luring dan daring untuk makin memperkuat jenama. 

Cara untuk terjun ke dalam bisnis digital pun, ada berbagai macam. Bisa dengan menjadi reseller, mengembangkan produk native, atau membawa jenama yang sudah lebih eksis di dunia luring, ke dalam dunia digital. 

Semua kesempatan yang ada sat ini, bisa dipilih untuk disesuaikan mana yang sekiranya paling tepat bagi usaha pilihan kita. Tentuya, setiap usaha harus melalui perjalanan pasang-surutnya masing-masing. 

Dalam industri sepatu buatan lokal, Brodo adalah salah satu jenama yang menonjol. Mengingat, jenama yang satu ini menyasar pasar anak muda yang dinamis dan membekali diri dengan produk yang beragam.

photo
Sepatu lbuatan loka, Brodo - (Instagram/Bro,do)

Brodo yang berdiri pada 2011 ini pun mengaku pemasaran secara digital merupakan salah satu penopang kesuksesannya. Bahkan, CEO Brodo, M Yukka Harlanda menyebut, niaga elektronik merupakan jalur penjualan pertama bagi Brodo.

"Pada tahap awal, kami melakukan pemasaran lewat forum jual beli (FJB) Kaskus dan Facebook. Karena, saat itu kedua platform itu merupakan plarftorm dengan trafik paling tinggi," kata Yukka dalam program Upskill Fest yang ditayangkan virtual, Senin (12/7). 

Seiring perkembangan zaman, kini Brodo pun merangkul semua platform digital dan beragam platform niaga elektronik lainnya. Dengan begitu, para konsumen Brodo dapat lebih mudah dalam melakukan transaksi dan melakukan eksplorasi produk.

Tapi, ia menekankan, dari semua platform yang ada, Brodo tetap berupaya agar konsumen lebih memilih untuk melakukan transaksi lewat laman resmi Brodo. "Dengan website resmi, kita dapat melakukan kendali secara keseluruhan. Selain itu, website resmi juga mampu menyajikan beragam data secara akurat dan realtime," ucapnya.

Dengan kata lain, Yukka melanjutkan, ketergantungan pada pihak ketiga atau marketplace akan membuat kendali dari pelaku usaha akan berkurang. Selain itu, efektivitas penjualan juga akan sangat tergantung trafik dari masing-masing niaga elektronik tersebut.

Oleh karena itu, meski Brodo membuka keran penjualan dari beragam marketplace dan jaringan gerai fisik, Brodo tetap melakukan beragam upaya spesifik agar konsumen lebih tertarik untuk bertransaksi lewat laman resmi Brodo.

Mengingat, laman resmi mampu mengakomodasi kebutuhan data soal selera pasar, karakter dan profil konsumen serta beragam data lainya. Dengan data itu, maka jenama akan lebih mudah dalam menyiapkan produk dan strategi pemasaran yang sesuai.

Menurutya, kini Brodo telah melakukan pemasaran dengan konsep omnichannel. Artinya, konsumen dapat membeli sepatu secara daring, maupun lewat jaringan toko yang tersebar di beberapa wilayah.

Ia mengungkap, selain mengoptimalkan beragam jaringan penjualan, terdapat beberapa hal utama yang harus dipersiapkan dengan matang. "Dalam menjalankan usaha consumer goods, kita harus membangun brand dan menyiapkan produk dengan matang," kata dia. 

Selain itu, brand juga perlu membangun kepercayaan sehingga konsumen bisa lebih loyal. Brodo sendiri berupaya membangun kepercayaan pasar lewat layanan penukaran barang. Artinya, jika konsumen merasa kurang puas dengan barang yang dibeli, maka Brodo siap untuk menukar barang tersebut.

Tapi, berkat pengembangan produk yang optimal, lanjut dia, hanya dua persen konsumen yang melakukan penukaran barang. Artinya, terdapat 98 persen konsumen yang sudah merasa cukup puas dengan produk Brodo yang dibeli.

Matang dengan Data Insights 

photo
Roti Breadlife - (Instagram/Breadlifebakery)

Selama ini, Breadlife Bakery sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu gerai roti yang bisa ditemui gerainya di berbagai pusat perbelanjaan. Saat ini, Breadlife juga melakukan transformasi digital guna memperkuat operasional bisnis dan meningkatkan layanannya. 

Dalam melakukan hal ini, Breadlife menggandeng Youtap Indonesia dengan keunggulan teknologinya yang mampu membantu pelaku usaha go digital dengan lebih mudah dan aman. Memasuki dua bulan berjalan, pada Juli 2021, kolaborasi ini telah membawa keuntungan bagi Breadlife. 

Mulai dari peningkatan transaksi di ratusan gerainya hingga perluasan jangkauan pasar. Namun, tidak hanya bagi Breadlife, kolaborasi ini ternyata juga dapat membuka ladang peruntungan baru bagi ratusan ribu mitra UMKM Youtap lainnya.

Head of Marketing and R&D Breadlife, Bayu Susetyo Adhi menjelaskan, sebagai bisnis dengan hampir 200 gerai dan terus berkembang, Breadlife terdorong untuk terus mengoptimalkan operasional bisnis. “Apalagi, sejak pandemi Covid-19, perilaku pelanggan pun juga bergeser ke digital lifestyle,” ujarnya.  

Oleh karena itu, Breadlife melakukan transformasi digital. Sebelumnya, pencatatan transaksi dalam operasional bisnis Breadlife masih dilakukan secara manual. Metode manual ini berisiko menciptakan kesalahan akibat human error serta dapat memakan tenaga dan waktu yang lama. 

Namun, sejak terdigitalisasi dengan teknologi Youtap pada April 2021 lalu, pencatatan keuangan penjualan di gerai-gerai Breadlife menjadi lebih teratur, efisien, dan tepat. Saat ini, hampir 200 gerai Breadlife di wilayah Jabodetabek, baik yang berbentuk toko di mall-mall besar maupun corner store di tepi jalan, telah menggunakan Youtap dalam mencatat transaksi penjualan. 

Berbagai data ini pun telah terintegrasi dengan seluruh jaringan Breadlife secara real time. Kemudian, data intelligence yang diolah oleh teknologi Youtap dapat membaca pola dan tren penjualan. 

Misalnya, roti jenis apa yang saat ini paling banyak dan paling sedikit dibeli. Tak ketinggalan juga, waktu yang paling ramai dikunjungi pelanggan. 

Kelebihan ini membantu Breadlife mendapatkan insights pola perilaku belanja konsumen di setiap wilayah. Data ini juga akan  dapat dimanfaatkan untuk keperluan penyediaan stok dan kegiatan promosi serta strategi marketing lainnya.

Perluas Sayap dengan Mitra

photo
Pilihan produk Breadlife - (Instagram/Breadlifebakery)

Proses digitalisasi yang Breadlife bersama dengan Youtap juga membuka peluang bisnis baru melalui Layanan Belanja Stok. Layanan ini, membantu memfasilitasi penjualan produk-produk Breadlife melalui para mitra UMKM-nya yang berjumlah lebih dari 150 ribu merchant

CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto menjelaskan, solusi yang dihadirkan ini, tidak hanya dapat membantu adaptasi digital bagi Breadlife, tapi juga secara aktif dapat turut membuka kesempatan bagi para mitra UMKM. “Para mitra UMKM yang dimiliki Breadlife akan bisa menambah jenis barang yang mereka jual dengan berbagai produk roti dari Breadlife. Harapannyatak hanya terjadi  adopsi digital namun juga dapat membuka peluang pasar yang lebih besar,” ujarnya. 

Youtap saat ini telah diadopsi oleh lebih dari 150 ribu pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia. Para penggunanya juga telah tersebar di area Indonesia Timur, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali serta Papua yang kini sudah mencapai 20 persen dari total pengguna. 

 

 

Memanfaatkan integrasi data dan mendapatkan insight pasar, adalah kunci dari keseuksesan pemasaran digital. 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat