Petugas gabungan dari Kepolisian dan Satpol PP membubarkan pengendara roda dua yang berkumpul saat pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kawasan Kesawan, Medan, Sumatra Utara, Senin (12/7/2021) | ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

Kabar Utama

Mobilitas Masih ‘Merah’

Mobilitas di berbagai daerah masih berada dalam kategori merah atau turun 10-20 persen.

Penurunan mobilitas masyarakat belum signifikan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Mobilitas di berbagai daerah masih berada dalam kategori merah atau mengalami penurunan pada kisaran 10-20 persen. 

PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli juga belum membuat kasus Covid-19 menurun. Sebaliknya, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 pada Selasa (13/7) sebanyak 47.899 kasus. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi melanda Indonesia, bahkan jauh melampaui rekor sebelumnya di angka 40.427 kasus per hari. 

Satgas Penanganan Covid-19 pun memberi sinyal perpanjangan PPKM Darurat yang seharusnya berakhir pada 20 Juli mendatang. Hal ini mempertegas pernyataan Menkeu Sri Mulyani terkait adanya peluang PPKM Darurat dilaksanakan selama enam pekan. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, pemerintah terus melihat efek dari implementasi kebijakan di lapangan. Ia mengatakan, evaluasi terhadap pelaksanaan PPKM Darurat dilakukan secara berkala. 

photo
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengarahkan penumpang kapal dari Pulau Sabang menuju Posko Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk menjalani swab antigen Covid-19 saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Senin (12/7/2021).  - (ANTARA FOTO/AMPELSA)

"Jika kondisi belum cukup terkendali, perpanjangan kebijakan ataupun penerapan kebijakan lain bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan demi keselamatan dan kesehatan masyarakat secara luas," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (13/7). 

Wiku juga mengakui bahwa penambahan kasus Covid-19 harian belum menunjukkan penurunan. Terkait hal ini, Wiku menyebutkan, evaluasi juga dilakukan dari aspek epidemiologis. Salah satu kebijakan turunan yang dilakukan dari evaluasi ini adalah perluasan PPKM Darurat ke luar Jawa-Bali hingga 20 Juli nanti.

Sebelumnya, sinyal perpanjangan PPKM Darurat hingga enam pekan disampaikan oleh Menkeu Sri Muyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR. Ia menyebutkan, PPKM Darurat selama empat hingga enam pekan dilakukan untuk menahan penyebaran kasus dengan menekan mobilitas warga.

Terkait penurunan mobilitas, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (12/7) melaporkan, tingkat mobilitas atau pergerakan penduduk di Jawa dan Bali selama pelaksanaan PPKM darurat mengalami penurunan 10 hingga 15 persen. Angka ini didapat dari pemantauan menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility, dan Night Light oleh NASA selama periode 3-10 Juli 2021. 

photo
KRL melintas dengan latar belakang permukiman penduduk dan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (13/7/2021). Bank Indonesia merevisi target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 dari semula 4,1-5,1 persen menjadi 3,8 persen karena dipengaruhi adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 guna menekan lonjakan penularan Covid-19. - (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali menilai, penurunan mobilitas ini patut diapresiasi meski sebenarnya target pemerintah belum tercapai. Untuk mengoptimalkan pemutusan rantai penularan Covid-19, penurunan mobilitas warga seharusnya di atas 20 persen. 

"Implementasi di lapangan kami lihat semakin baik dan kami berharap sepekan ke depan mobilitas kegiatan masyarakat juga semakin turun sesuai harapan kita," ujar Luhut. 

Dari sisi transportasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus mencatat penurunan jumlah penumpang KA lokal semenjak PPKM atau PPKM Darurat yang hanya melayani pekerja esensial dan kritikal mulai 12 Juli 2021. 

"Jumlah penumpang KA lokal pada Selasa pukul 16.00 WIB mencapai 4.543 penumpang," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Republika, Selasa (13/7). 

Dia mengatakan, angka tersebut menunjukkan penurunan 90,5 persen. Joni menuturkan, rata-rata jumlah penumpang KA lokal pada Juni 2021 mencapai 48.213 penumpang. 

Ssbelumnya, KAI mencatat jumlah pelanggan KA lokal pada 12 Juli 2021 atau hari pertama pemberlakuan STRP (surat tanda registrasi pekerja) sebanyak 5.250 penumpang. Angka ini turun 69 persen dibandingkan jumlah pelanggan KA lokal pada Senin pekan sebelumnya atau 5 Juli 2021, yaitu 16.914 pelanggan.

Mobilitas di daerah 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penurunan mobilitas warga Jabar sekitar 10-20 persen atau berada di kategori merah pada hari kesembilan PPKM Darurat, Ahad (11/7). "Mayoritas di kategori warna merah, hitamnya sedikit, artinya secara umum sudah cukup baik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

Dalam penerapan PPKM Darurat, pemerintah pusat membagi kategori secara ilmiah angka penurunan mobilitas ke dalam empat zonasi warna. Untuk penurunan mobilitas di bawah 10 persen, masuk kategori hitam. Warna merah untuk 10-20 persen, kuning untuk 20-30 persen, dan hijau di atas 30 persen.

Emil pun belum bisa menyimpulkan posisi pasti angka persentase penurunan mobilitas karena masih fluktuatif atau berubah-ubah setiap harinya. "Kemarin turun, besoknya naik, tapi yang pasti mobilitas warga sudah turun di kisaran 10-20 persen," katanya.

Emil meyakini, target penurunan kurva kasus aktif Covid-19 akan terasa pada pekan kedua PPKM Darurat. Sementara dari segi tingkat keterisian kamar, perawatan pasien di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di Jabar sudah terlihat menurun dari 91 persen menjadi 88 persen. "Semoga turunnya BOR ini seiring dengan evaluasi PPKM Darurat yang menurunkan mobilitas," ujarnya.

Adapun dari 70 ribuan kasus aktif di Jabar, 20 ribu di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara, 50 ribunya adalah pasien isolasi mandiri.

"Makanya, kita ada program pengobatan gratis, sudah hampir 12 ribu pasien isoman yang meminta obat dan akan kita fasilitasi," ujar Emil.

Di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hasil evaluasi PPKM Darurat sepekan terakhir menunjukkan mobilitas masyarakat masih tinggi. Kota Tasikmalaya menempati posisi nomor dua terendah dalam hal penurunan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, penurunan mobilitas sekitar 10-20 persen. "Dengan demikian, penurunan mobilitas di Kota Tasikmalaya masih masuk kategori merah," katanya. 

Kepala Bagian Operasi Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Shohet, mengatakan, pihaknya akan memperketat penyekatan untuk membatasi mobilitas masyarakat. "Kita akan lebih selektif lagi, terutama di wilayah perbatasan. Kalau memang tak terlalu krusial, tak boleh masuk Kota Tasikmalaya," ujar dia, kemarin. 

Di daerah lainnya, mobilitas masyarakat di Provinsi DIY selama 10 hari PPKM darurat masih cukup tinggi. Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, tingkat mobilitas masyarakat di DIY masih berada di zona merah dan hitam. 

photo
Suasana malam di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis (8/7) malam. Sejak pemberlakuan PPKM Darurat dilakukan penutupan akses menuju Malioboro. Selain itu, setiap jam delapan malam lampu penerangan akan dimatikan. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Artinya, tingkat penurunan mobilitas masyarakat DIY selama PPKM darurat masih di bawah 20 persen. "Mobilitas DIY masih merah ke hitam," kata Made, Senin (12/7). 

Pihaknya menargetkan untuk menurunkan mobilitas masyarakat menjadi warna kuning. Setidaknya, penurunan mobilitas masyarakat DIY dapat turun pada angka 20-30 persen sesuai target minimal dari pemerintah pusat. "Kita ditargetkan dua hari lagi bisa kuning, kita masih memantau juga," ujar Made.

Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, penurunan mobilitas masyarakat ini dilakukan dengan memperketat penyekatan pada 23 titik di DIY. Mobilitas yang masih warna hitam ditemukan di Kabupaten Kulon Progo.

Noviar menyebut, secara keseluruhan penurunan mobilitas masyarakat di DIY sudah pernah menyentuh angka 19 persen pada 10 Juli. Namun, persentase penurunan mobilitas ini tidak naik dan kembali turun di angka 13 persen.

"Akan tetapi, dari segi perhitungan Dishub (terkait pengurangan antrean kendaraan di titik-titik penyekatan) dengan memanfaatkan CCTV, pengurangan kita sudah ada yang di atas 30 persen," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dishub DIY per 10 Juli, terjadi pengurangan yang cukup signifikan terhadap antrean kendaraan pada titik-titik penyekatan. Hal ini karena diperpanjangnya durasi penutupan di titik-titik penyekatan kendaraan.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat