Seorang warga mengikuti doa bersama lintas agama #PRAY FROM HOME Dari Rumah Untuk Indonesia yang digelar Kementerian Agama secara daring, di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (11/7/2021). | ANTARA FOTO/SISWOWIDODO

Tajuk

Ikhtiar dan Doa

Tentu doa dan ikhtiar disertai kedisiplinan protokol kesehatan tak boleh berhenti agar pandemi ini segera berakhir.

Doa dipanjatkan. Presiden Joko Widodo pada Ahad (11/7) memimpin acara 'Pray From Home'. Mendoakan dan menyampaikan belasungkawa untuk masyarakat yang wafat akibat terpapar Covid-19. Juga berharap kesembuhan bagi mereka yang positif Covid-19.

"Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan dan berikhtiar agar ujian pandemi ini segera berakhir," kata Jokowi melalui siaran virtual, kemarin.

Melalui lantunan doa, harapan dipanjatkan agar semua berakhir dan kembali normal. Sudah lebih dari satu tahun kita menghadapi pandemi ini dan banyak kehilangan orang-orang dekat, tetangga, kenalan akibat Covid-19.

Perekonomian juga mengalami kontraksi dan mobilitas terbatasi. Sayangnya, hingga hari ini pandemi belum berakhir bahkan Indonesia menghadapi lonjakan kasus yang masih tinggi. Per Ahad, jumlah orang yang sembuh memang mencatatkan rekor tertinggi.

Merujuk keterangan Satgas Penanganan Covid-19, menyatakan ada 32.615 orang. Angka ini menjadi yang tertinggi selama pandemi melanda negeri ini. Namun, jumlah kasus positif baru pun masih tercatat tinggi yakni 36.197 kasus

Di sisi lain, angka kematian akibat Covid-19 dilaporkan masih tinggi. Bahkan jumlah kematian dengan status positif Covid-19 kemarin mencapai 1.007 orang. Angka ini hampir menyamai rekor kematian pada 7 Juli 2021, 1.040 orang dalam sehari.

 
Dengan doa kita mengharapkan sokongan dan pertolongan Yang Maha Kuasa.
 
 

Tentu doa dan ikhtiar disertai kedisiplinan tak boleh berhenti. Dengan doa kita mengharapkan sokongan dan pertolongan Yang Maha Kuasa. Kebijakan, termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sebagai wujud ikhtiar.

Dalam sepekan pertama, PPKM belum mampu menurunkan mobilitas masyarakat secara signifikan. Maka ada sejumlah pengetatan yang ditambahkan agar mobilitas dapat ditekan sehingga penularan lewat mobilitas manusia dapat berkurang drastis.

Masyarakat diminta untuk tetap berdiam diri di rumah. Agar, mereka bisa terlindungi dari paparan Covid-19. Vaksinasi juga kian digencarkan sebagai bahkan ada mengerahkan mobil untuk vaksinasi keliling agar kian banyak warga yang divaksin.

Selain itu ada pula vaksinasi mandiri yang diharapka pula mampu memperluas jangkauan vaksinasi. Maka, tinggal kedisiplinan kita, pemerintah dan masyarakat menjalankan semua itu. Termasuk dalam menjalankan protokol kesehatan.

 
Selain itu ada pula vaksinasi mandiri yang diharapka pula mampu memperluas jangkauan vaksinasi.
 
 

Kesadaran semua pihak, termasuk pemerintah, menjalankan apa yang telah ditetapkan sudah pasti menjadi salah satu penentu keberhasilan PPKM Darurat. Yang tujuan akhirnya, menurunkan lonakan kasus positif Covid-19.

Tanpa upaya keras dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan dan mematuhi aturan yang dibuat, tentu akan kurang maksimal hasil akhirnya bahkan bisa saja sia-sia belaka. Kondisinya bisa kembali ke awal pandemi, lintang pukang.

Maka, doa yang kita panjatkan harus diiringi pula kerja keras, disiplin kita mematuhi PPKM dan ikhtiar lain yang selama ini kita jalankan. Dan tentu saja, keteladanan pemimpin-pemimpin kita untuk konsekuen atas kebijakan yang ditetapkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat