Warga kelompok UMKM binaan Pertamina menunjukan produk batik ecoprint di rumah kelompok kegiatan W-queen di kawasan Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/9/2019). | ANTARA FOTO

Inovasi

Memudahkan UMKM Mendapatkan Tempat Kerja

Bangundigdaya adalah platform ekonomi berbagi untuk pemilik properti yang idle(diam).

Sebagai pemberi solusi atas segala permasalahan yang ada, ide atau sektor usaha yang hadir melalui usaha rintisan memang tak terbatas jumlahnya. Salah satunya, Bangundigdaya yang juga hadir dalam kegiatan speed dating yang digelar CoHive dan GK-Plug and Play Indonesia.

CEO sekaligus Co-Founder Bangundigdaya, Chrisma Wibowo, menilai speed dating memberi banyak dampak pada founder. Sebab, banyak masukan yang bisa didapatkan founder.

Ia menjelaskan, Bangundigdaya adalah platform ekonomi berbagi untuk pemilik properti yang idle(diam). Bangundigdaya pun menjadi wadah menghubungkan properti yang idle dengan para UMKM yang sudah lumayan establish.

Biasanya mereka akan membutuhkan tempat untuk berbisnis, misalnya, ada masyarakat di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang ingin mencoba UMKM yang ada di Bintaro, Tangerang Selatan. Jika menggunakan jasa ojek daring, tentu akan terlalu jauh dan tak efisien.

Maka yang UMKM tersebut butuhkan adalah tempat berbisnis yang lebih dekat dengan pusat kegiatan ekonomi. Selama ini pilihannya hanya dua, menyewa atau membeli tempat.

Namun, bisnis sekelas UMKM cukup berat jika harus membayar sewa gedung yang mahal. Padahal, sebenarnya ada banyak ruko di Jakarta idle, menunggu penyewa atau pembeli.

Bangundigdaya pun memberi platform sharing revenueatau bagi hasil antara pemilik properti dan SMB (small, medium business). "Jadi win-win solutions," ujar Chrisma.

Berbekal latar belakang sebagai sarjana teknik sipil, ia kerap merasa tak tega melihat bangunan sepi dengan tambahan tulisan "Dijual". Apalagi, pemilik masih harus membayar nilai jual objek pajak (NJOP) dan iuran pemeliharaan lingkungan (IPL). "Kenapa nggak ditemukan saja pakai platform itu. Saya secara offline sudah melakukannya, tapi kansekarang zamannya online. Nah, ini yang saya mulai bangun," ujar dia.

Menurut Chrisma, speed dating adalah tentang bisnis. Jadi, dia menyebut, bagaimana founder mengerti membawa produknya ke arah bisnis. Founder harus mengubah pemahaman ihwal produk tidak melulu tentang memperbaiki kehidupan seseoang, tapi membuat masyarakat lebih baik dalam bagaimana membisniskan produk tersebut. (ed: setyanavidita livikacansera)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat