Panitia kurban menyalurkan daging kurban dengan mengantar ke rumah warga di Jalan George Obos, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (1/8/2020). Penyaluran daging kurban langsung ke rumah warga sebagai cara yang sehat untuk menghindari kericuhan dan keru | Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Laporan Utama

Berkurban dengan Rasa Aman

Penyelenggaraan kurban di tengah pandemi yang sedang meningkat menjadi tantangan tersendiri bagi para relawan.

 

"Kami pastikan mereka semua sudah melakukan tes cepat antigen dan dinyatakan negatif atau nonreaktif."

Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah lembaga filantropi telah bersiap untuk melaksanakan kurban sesuai program yang disusun masing-masing. Akan tetapi, penyelenggaraan pemotongan hewan kurban tahun ini masih dibayangi dengan kekhawatiran penyebaran kasus Covid-19.

Munculnya varian Delta telah membuat lonjakan jumlah warga yang terinfeksi. Karena itu, lembaga filantropi pun dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) pada pelaksanaan ibadah kurban tahun ini. 

Rumah Zakat (RZ) merupakan salah satu lembaga yang bersiap menyelenggarakan program kurban. Ketua Panitia Kurban RZ Joko Pamungkas mengungkapkan, ada dua program kurban yang diselenggarakan RZ, yaitu Desaku Berkurban dan Super Kurban. 

Dalam program Desaku Berkurban, tim RZ akan melakukan penyembelihan hewan kurban di desa-desa binaan, terutama di daerah terpencil yang sudah ditentukan. Hewan kurban berupa kambing, domba, dan sapi, dibeli dari peternakan warga di wilayah setempat sehingga terjadi aktivitas ekonomi. 

photo
Petugas bersiap membagikan daging hewan kurban kepada warga di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (31/7/2020). DKM Masjid Jami Asy Syafiun membagikan 1.500 paket daging hewan kurban dengan cara mendatangi rumah warga untuk menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Program Super Kurban merupakan kurban olahan sesuai standar Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga akan didistribusikan kepada masyarakat di berbagai daerah. Menurut Joko, masyarakat dapat dengan mudah menjadi shahibul qurban (orang yang melaksanakan ibadah kurban) melalui dua program tersebut dengan mengakses situs web, media sosial, maupun menghubungi contact center RZ.

Pembayaran hewan kurban dapat dilakukan melalui e-payment dari berbagai platform. Menurut Joko, para pekurban akan memperoleh informasi bila hewan kurbannya telah disembelih.

Penyelenggaraan kurban di tengah pandemi yang sedang meningkat menjadi tantangan tersendiri bagi  tim relawan RZ. Menurut Joko, sejak Idul Adha tahun lalu, RZ menerapkan standar prokes pencegahan Covid-19 dalam program kurban. Salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan setiap orang yang terlibat dalam penyembelihan hingga pendistribusian daging kurban. 

photo
Penjual hewan kurban memperlihatkan sistem pembayaran daring dengan kode Quick Respons (QR) yang diterapkan di lapak hewan kurban miliknya di Sawojajar, Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020). Selain menerapkan pembayaran secara daring, penjual hewan kurban setempat juga memasarkan jualannya di pasar digital dan jejaring sosial guna mencegah penyebaran Covid-19 - (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

"Kita memeriksa antigen, cek suhu, kesehatan mereka oleh para dokter sehingga memastikan seluruh SDM (sumber daya manusia) yang terlibat baik di Desaku Berkurban maupun Super Kurban ini bebas, sehat, dan tidak membawa virus yang bisa mengontaminasi daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Penerapan prokes wajib, kita siapkan seragam, masker, face shiled, dan baju memotong, sarung tangan," kata Joko kepada Republika, beberapa waktu lalu. 

Untuk penyaluran daging kurban, kata Joko, tim relawan RZ memilih untuk mendatangi langsung tiap rumah warga. Dengan demikian, distribusi daging kurban tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumah Zakat (rumahzakat)

Menurut Joko, tim RZ berkomitmen untuk memastikan seluruh proses penyelenggaraan program kurban dari hulu hingga hilir dapat berjalan lancar aman dan tidak membuat kerumunan. 

Di tempat lain, Dompet Dhuafa juga mempersiapkan program Tebar Hewan Kurban (THK) ke berbagai daerah. Ketua Panitia Kurban Dompet Dhuafa Ahmad Faqih mengatakan, DD bekerja sama dengan mitra peternak telah menyiapkan stok pengadaan hewan kurban sebanyak 52.280 ekor. Penjualan langsung telah dibuka per 27 Juni.

photo
Seorang warga menunjukkan kartu barcode dan daging kurban saat pembagian elektronik daging kurban (e-Kurban), di Musholla Attabik Khoirul Ummah, Desa Mejasem, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (1/8/2020). Pembagian daging kurban yang dirancang warga setempat dengan sistem barcode yang dicocokkan dengan KTP elektronik penerima e-Kurban tersebut untuk menghindari kericuhan dan duplikasi penerima daging kurban. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp. - (Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO)

Masyarakat juga bisa melakukan pembelian secara daring. Sejak September tahun lalu, DD juga telah membuka program cicilan kurban agar semakin memudahkan masyarakat untuk berkurban. Hingga Selasa (29/6), terdata lebih dari 3.500 hewan kurban milik shahibul qurban DD yang sudah siap didistribusikan untuk disembelih. 

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, Faqih menjelaskan, DD lebih memperketat penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan program THK tahun ini. Penerapan protokol kesehatan dilakukan mulai pemeriksaan kesehatan tim penyembelihan hewan kurban hingga pada pendistribusian.

"Dari sisi kesehatan tim penjagal, tim quality control, tim monitoring evaluasi. Kami pastikan mereka semua sudah melakukan tes rapid antigen dan dinyatakan negatif atau nonreaktif," kata Faqih.

Selain itu, ungkap dia, pemotongan hewan kurban akan dipusatkan di kandang langsung atau di rumah potong hewan (RPH) di daerah masing-masing, termasuk proses pengulitan hingga pengemasan. Apabila proses pengulitan dan pengemasan tidak memungkinkan dilakukan di kandang atau RPH maka hewan kurban yang sudah disembelih akan langsung diantar ke desa-desa yang dituju.

Proses di tiap desa juga menerapkan prokes yang ketat dengan menghindari kerumunan. Daging yang sudah dikemas akan dibagikan para relawan langsung ke tiap rumah warga untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19.

photo
Pekerja mengemas daging sapi kurban menggunakan besek bambu di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras. - (Aprillio Akbar/ANTARA FOTO)

"Pembungkusan kami sesuaikan dengan kearifan lokal. Kami semaksimal mungkin tidak menggunakan kantong plastik karena kurang baik untuk lingkungan. Biasanya di beberapa daerah menggunakan besek dan daun jati itu lebih baik," kata dia. 

Begitu pun yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas pada tahun ini kembali meluncurkan Kurban Online Baznas. Dengan program tersebut diharapkan memberikan kemudahan pada Masyarakat untuk menunaikan ibadah kurban dengan mudah dan nyaman tanpa harus keluar rumah terlebih pandemi Covid-19 tengah mengalami peningkatan. 

"Pada Kurban Online Baznas, hewan kurban dibeli langsung dari peternak binaan Baznas di desa, disembelih, dan didistribusikan di desa agar peternak semakin berdaya secara ekonomi dan mustahik dapat memenuhi kebutuhan gizi melalui daging kurban yang didistribusikan," kata ketua Baznas Prof Dr H Noor Achmad.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badan Amil Zakat Nasional (baznasindonesia)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat