
Nasional
Ketua Satgas Covid-19 Apresiasi Kontribusi Dunia Usaha
Dunia usaha mengalami resah, gelisah, dan pasrah menghadapi Covid-19
JAKARTA – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito memberikan apresiasi kepada dunia usaha yang berkontribusi dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air melalui program vaksinasi. Kontribusi tersebut menurut Ganip adalah bagian dari wujud peran pentaheliks dalam penanggulangan bencana nonalam.
“Bagus sekali, ya. Terima kasih telah berkontribusi untuk Tanah Air,” kata Ganip dalam kegiatan vaksinasi yang dilakukan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya Peduli di SMA Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan, sebagaimana keterangan tertulisnya, Selasa (6/7).
Di sisi lain, sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007, dunia usaha menjadi bagian dari komponen penting penanggulangan bencana. Dalam hal ini, Ganip berharap agar kiprah yang dilakukan HIPMI melalui program vaksinasi tersebut dapat mendorong unsur lainnya dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Tanah Air.
Pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan HIPMI tersebut menyasar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan warga sekitar dengan target 6.000 peserta. Panitia menargetkan penyuntikan vaksin kepada 600 penerima per hari.
Berat bagi dunia usaha
Lonjakan kasus Covid 19 saat ini memaksa Pemerintah untuk menerapkan kebijakan PPKM Mikro menjadi PPKM darurat dengan pembatasan yang super ketat. Seperti perkantoran WFH 75 persen dan WFO 25 persen bahkan tidak tertutup kemungkinan 100 persen WFO. Jam buka pusat perbelanjaan/mall, restoran, warung makan, cafe, pedagang kaki lima, lapak berdiri di batasi sampai jam 17.00 dengan kapasitas 25 persen.
Kegiatan area publik,seni budaya/sosial, rapat, seminar sementara ditutup. Restoran yang melayani take way juga dibatasi hanya sampai pukul 20.00 dan berbagai aktivitas sosial dan kerumunan akan dihentikan dengan tegas dengan demikian warga akan lebih banyak berdiam di rumah, jika hal ini benar benar diterapkan akan membuat ekonomi Jakarta stagnan dan nyaris lumpuh. Sebagai kota jasa,ekonomi Jakarta akan bergairah jika pergerakan warga bebas leluasa, sebaliknya akan stagnan jika pergerakan manusia dibatasi.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai kebijakan ini bagi pelaku usaha sangat berat. Pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung akan jauh menurunkan omzet, profit dan akhirnya cash flow yang semakin terjepit.
“Dan itu akan menyasar kesemua saktor usaha,ini situasi dan kondisi yang teramat sulit bagi pelaku usaha. Kebijakan ini akan berpotensi semakin memperpanjang masa resesi ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal I-2021 yang masih terkontraksi -1,65 persen akan berpotensi tetap di zona negatif pada kuartal II-2021,” jelas Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta itu.
Hal ini akan berdampak terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2021 yang dipatok 7 persen, karena PDB DKI Jakarta memberikan kontribusi 17,17 pengusaha terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Jika ekonomi Jakarta masih minus dikuartal II-2021 maka agak sulit rasanya kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi nasional diangka 7 persen.
Sarman Simanjorang menjelaskan, pengusaha saat ini pada posisi 3 AH yaitu resah, pasrah, gelisah. Namun harus mendukung kebijakan ini sekalipun teramat berat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pengendalian penularan covid 19.
“Dunia usaha sangat berharap agar efektivitas kebijakan ini benar benar nyata kita rasakan dengan indikator bahwa selama PPKM Darurat ini kita mampu benar benar mampu menekan laju penularan covid 19 ke level yang paling rendah,” ujarnya.
Ketegasan pemerintah dipertaruhkan selama pemberlakuan PPKM darurat, no kompromi, tindak tegas para pelanggar PPKM darurat ini. Dunia usaha butuh jaminan dan kepastian untuk kita cepat keluar dari krisis ini,bangkit kembali membangun ekonomi segera keluar dari zona resesi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.