
Nasional
Ruang Rawat Rumah Sakit Tambahan Disiapkan
Rumah Sakit di 14 provinsi luar Jawa dan Bali memiliki angka keterisian cukup tinggi.
JAKARTA – Pemerintah menyiapkan tambahan ruang isolasi dan perawatan untuk pasien Covid-19 sebagai antisipasi terus melonjaknya kasus harian dalam beberapa hari terakhir. Salah satu lokasi yang sedang disiapkan, yakni Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, yang akan mampu menampung hampir 1.000 pasien.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 900 tempat tidur untuk pasien Covid-19 tengah disiapkan di Wisma Haji, Pasar Rebo, tersebut. Tambahan tempat tidur untuk perawatan tersebut ditargetkan dapat digunakan dalam waktu dekat. Selain ruang perawatan, Kemenkes juga menambah 50 tempat tidur ICU hasil kerja sama dengan Kementerian BUMN.
“Mudah-mudahan itu bisa beres dalam dua hari ke depan. Ditambah ada 50 tempat tidur ICU bekerja sama dengan Kementerian BUMN, terima kasih dengan Pak Erick (Menteri BUMN), juga di Wisma Atlet kita akan persiapkan,” kata Menkes Budi usai rapat terbatas penanganan Covid-19 di Istana, Selasa (6/7).
Ia menjelaskan, pemerintah juga meningkatkan kemampuan RS Darurat Wisma Atlet untuk menampung lebih banyak pasien positif. Melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah pun menambah sekitar 7.000 tempat tidur isolasi di Rusun Nagrak dan juga Rusun Pasar Rumput.

“Dengan demikian, bisa kita tampung untuk masuk ke tempat tidur isolasi terpusat atau juga masuk ke tempat tidur rumah sakit. Tempat tidur isolasi terpusat ada tadi sekitar 7.000-an, sedangkan tempat tidur rumah sakit ada sekitar tambahan 950-an,” ujar dia.
Presiden Joko Widodo pada Senin (5/7) malam meninjau langsung kesiapan Asrama Haji Pondok Gede. Dalam tinjauannya itu Presiden Jokowi didampingi Menkes Budi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Fasilitas ini telah disiapkan Kementerian PUPR dan diharapkan bisa segera dipergunakan dalam dua hari ke depan.
“Saya tadi sudah perintahkan agar dalam dua hari ini bisa diselesaikan sehingga nantinya hari Kamis (7/7) kita harapkan sudah bisa dipakai dan dioperasikan,” ujar Jokowi.
Persiapan untuk menambah ruang perawatan bagi pasien Covid-19 juga dilakukan di Wisma Atlet. “Saya sebagai Panglima Darurat Militer menyampaikan bahwa Tower 6 yang tadinya hanya buat pasien gejala berat, sekarang kita tambah Tower 5 dan Tower 7 untuk persiapan yang (gejala) berat,” kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji.
Mulyo mengatakan, tower 5 dan 7 sudah dimodifikasi agar bisa menampung pasien dengan gejala berat. Adapun untuk pasien gejala sedang kini hanya disediakan satu menara, yakni tower 4. Dia menyebut, kini hampir semua pasien di Wisma Atlet adalah pasien gejala berat.
“Artinya kasus berat makin banyak,” ujar jenderal bintang dua tersebut. Oleh karenanya, Mulyo mengajak masyarakat mengurangi mobilitas dan segera mengikuti vaksinasi.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 14 provinsi di luar Jawa dan Bali yang memiliki angka keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit (RS) di rentang 50-80 persen. Kondisi ini tentu menjadi peringatan bagi provinsi-provinsi tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pasien ke depannya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ke-14 provinsi di luar Jawa-Bali dengan tingkat keterisian cukup tinggi, yakni Lampung, Papua Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, Jambi, Papua, dan Maluku Utara.
“Tingginya BOR pada provinsi-provinsi ini perlu ditindaklanjuti. Mohon pemda untuk mulai mengonversi jumlah tempat tidur dan menambah fasilitas isolasi terpusat di wilayah masing-masing,” ujar Wiku.
Sementara itu, enam provinsi di Pulau Jawa mencatatkan tingkat keterisian tempat tidur di atas 80 persen saat ini. Angka ini tentu terbilang sangat tinggi dan berisiko membuat rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien, baik Covid-19 maupun penyakit lainnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.