Petugas bersiap mendistribusikan kebutuhan pokok kepada warga di kawasan Segambut Dalam yang termasuk kawasan enhanced movement control order (EMCO) karena peningkatan drastis jumlah kasus Covid-19 yang tercatat selama 10 hari terakhir di Kuala Lumpur, Ma | (AP Photo/Vincent Thian)

Kisah Mancanegara

Kibarkan Bendera Putih, Solidaritas Pun Tiba

Mohamad Nor Abdullah mengibarkan bendera putih di luar jendela rumah pada larut malam yang mengundang solidaritas.

OLEH DWINA AGUSTIN

Saat Mohamad Nor Abdullah mengibarkan bendera putih di luar jendela rumah pada larut malam, dia tidak menyangka akan menerima banyak dukungan. Pada pagi hari, puluhan orang asing mengetuk pintunya, menawarkan makanan, uang tunai, dan dorongan semangat.

"Itu sangat tidak terduga. Begitu banyak orang yang mengulurkan tangan untuk membantu, mendukung, dan juga menyemangati saya," kata Mohamad Nor, duduk di kamarnya yang suram di tengah kotak-kotak biskuit, beras, minyak goreng, dan air yang dengan cepat disumbangkan kepadanya.

Penguncian nasional Malaysia untuk mengekang lonjakan virus korona diperketat lebih lanjut pada Sabtu (3/7). Keputusan ini melarang orang-orang di daerah tertentu meninggalkan rumah kecuali untuk membeli makanan dan kebutuhan.

Kondisi itu membuat Mohamad Nor putus asa. Dia mencari nafkah dengan menjual nasi lemak kemasan di warung pinggir jalan setiap pagi. Tetapi pendapatan itu hilang dan bantuan pemerintah tidak mencukupi.

photo
Mohamad Nor Abdullah yang lahir tanpa lengan mengibarkan bendera putih sebagai permohonan pertolongan terkait kondisinya di tengah pandemi di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (3/7/2021). - ((AP Photo/Vincent Thian))

Kampanye bendera putih yang muncul di media sosial pekan lalu bertujuan untuk membantu orang-orang seperti Mohamad Nor. Pria berusia 29 tahun dan lahir tanpa lengan. Secara kebetulan, dia melihat kampanye di Facebook dan memutuskan untuk mencoba mencari bantuan.

Mohamad Nor mengatakan, seorang dermawan menawarkan untuk membantu membayar sewa kamarnya. Bantuan yang didapatkannya pun kemungkinan cukup membantunya melewati beberapa bulan ke depan.

Kampanye #benderaputih dimulai sebagai tanggapan masyarakat Malaysia terhadap meningkatnya kasus bunuh diri yang diyakini terkait dengan kesulitan ekonomi yang disebabkan pandemi. Polisi melaporkan 468 kasus bunuh diri dalam lima bulan pertama tahun ini. Rata-rata empat kasus per hari dan naik tajam dari 631 kasus sepanjang 2020.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Seremban page (seremban_page)

Unggahan media sosial mendesak orang-orang untuk mengibarkan bendera atau kain putih untuk menandakan bahwa membutuhkan bantuan segera. Puluhan pengecer makanan dan selebriti telah menanggapi dengan tawaran bantuan dan banyak orang Malaysia telah berkeliling lingkungan untuk menemukan bendera putih.

Laporan orang-orang yang menerima bantuan cepat setelah mengibarkan bendera putih telah menghangatkan hati orang Malaysia. Seorang ibu tunggal dan putrinya yang masih remaja yang bertahan hidup dengan biskuit selama berhari-hari, akhirnya mendapatkan makanan dari tetangga.

photo
Tentara berjaga-jaga mengawasi pergerakan orang di pusat pemukiman di Kuala umpur, Malaysia, Ahad (2/7/2021). - (AP/Vincent Thian)

Ada pula cerita seorang yang memiliki utang ingin mengakhiri hidupnya. Akhirnya, ia menerima bantuan uang tunai untuk memulai hidup baru. Sedangkan sebuah keluarga pengungsi Myanmar yang bertahan hidup hanya dengan satu kali makan sehari mendapat kiriman persediaan makanan.

Sementara banyak yang memuji gerakan bendera putih sebagai pertunjukan persatuan dan solidaritas, tidak semua setuju dengan cara tersebut. Seorang anggota parlemen menyuruh orang-orang untuk berdoa kepada Tuhan, dan bukan mengibarkan bendera putih. Sedangkan seorang kepala menteri negara bagian mengecam kampanye tersebut sebagai propaganda melawan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pakar Asia di Australia University of Tasmania, James Chin mengatakan, gerakan bendera putih dapat memicu kemarahan publik atas anggapan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola krisis. "Kampanye bendera putih tidak diragukan lagi, akan digunakan sebagai senjata politik utama untuk menunjukkan bahwa pemerintah gagal besar-besaran," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat