Ilustrasi perpustakaan. | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Bodetabek

Menanti Perpustakaan Berkonsep Modern di Kota Bogor

Perpustakaan Kota Bogor akan dilengkapi area permainan, studio, dan galeri Kota Bogor.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Revitalisasi eks Gedung DPRD Kota Bogor menjadi Perpustakaan Daerah Kota Bogor saat ini sedang berjalan. Rencananya, pembangunan tahap pertama akan selesai pada pertengahan Desember mendatang.

Saat ini Perpustakaan Daerah Kota Bogor memiliki 16 ribu koleksi judul buku. Dengan total sekitar 40 ribu buah buku. Buku-buku tersebut merupakan milik Diskarpus dan beberapa buku tambahan dari sumbangan.

Selain ada koleksi ribuan buku, Agung mengatakan, Perpustakaan Daerah Kota Bogor nantinya memiliki konsep perpustakaan modern. Dengan area permainan, studio, dan galeri Kota Bogor.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Diskarpus) Kota Bogor, Agung Prihanto, mengatakan, revitalisasi tersebut sudah dimulai sejak 17 Mei 2021, dan ditargetkan selesai dalam tujuh bulan ke depan. Saat ini, revitalisasi sedang berjalan di tahap pertama untuk struktur bangunan.

“Jadi, pembangunan sekarang ini ada dua tahap karena mengingat anggaran. Untuk tahap pertama, sekarang strukturnya dulu sampai pertengahan Desember, tahun depan baru interior,” kata Agung kepada Republika beberapa waktu lalu.

Dalam revitalisasi tahap pertama, pembangunan dengan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 Kota Bogor itu akan dikerjakan PT Artikon Dimensi Indonesia dengan dana sebesar Rp 13,6 miliar. Bangunan ini terletak di dalam kompleks Balai Kota Bogor, Jalan Ir Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Agung mengatakan, ketika struktur gedung selesai pada pertengahan Desember nanti, gedung tersebut belum bisa difungsikan sebagai Perpustakaan Daerah. Namun, jika ingin digunakan, hal itu dilihat dari situasi dan kondisi.

Buku-buku dalam perpustakaan akan dipisah seperti perpustakaan pada umumnya. Akan tetapi, konsepnya modern karena akan ada semacam permainan edukatif untuk anak-anak, studio pemutar film dokumenter, dan juga galeri seputar Kota Bogor.

Saat ini, pelayanan Perpustakaan Daerah Kota Bogor belum beroperasi, sejak bangunan perpustakaan juga digunakan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada Januari 2021. Sebab, saat itu kantor Dispora digunakan untuk Rumah Sakit Lapangan Bogor selama tiga bulan.

Soal minat baca di masyarakat, Agung menambahkan, saat ini Diskarpus pun memiliki hambatan untuk meningkatkan minat baca. Terutama pada anak-anak yang lebih tertarik pada gadget.

“Sekarang kita punya konsep literasi berbasis inklusi, dengan literasi, ke depan akan memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat,” kata dia berharap.

Anggota Komisi I DPRD Kota Bogor, Fajari Aria Sugiarto, mengatakan, Kota Bogor memiliki Peraturan Daerah (Perda) Perpustakaan. Adik dari Wali Kota Bogor ini mengatakan, Perda tersebut tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan Perpustakaan Daerah saja, tapi juga mengatur program untuk meningkatkan minat baca dari masyarakat.

“Di situ juga diatur mengenai perpustakaan-perpustakaan di sekolah, juga pustakawannya. Jadi, tidak terfokus pada pembangunan saja. Salah satunya juga ada program Pemkot Bogor untuk meningkatkan minat literasi,” kata Fajari.

Meski belum dilakukan kajian apakah minat baca di tengah pandemi Covid-19 menurun, Fajari mengatakan, secara tidak langsung aktivitas membaca pada anak-anak tidak terpantau oleh para guru. Apalagi, selama setahun lebih mereka menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan semakin terikat dengan gadget.

Maka itu, dia meminta agar Perpustakaan Daerah sebaiknya segera diaktifkan kembali. “Segera setelah seluruh sarana dan prasarana dari Perpustakaan Daerah sudah siap nantinya,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat