Bermain gim dengan sentuhan virtual reality dan augmented reality (ilustrasi) | Pexels/Julia M Cameron

Inovasi

Dimensi Baru Dunia Olahraga

Kombinasi teknologi 5G dan AR, dapat membawa kehidupan yang lebih baik.

 

Teknologi, tak hanya dapat memudahkan kita dalam berbagai urusan, seperti bisnis dan belajar. Tapi, ternyata teknologi juga dapat mewujudkan mimpi yang selama ini rasanya hanya mungkin terjadi di dalam khayalan. 

Dalam film, manga dan animasi, seperti Dragon Ball, Street Fighter, Naruto dan Marvel, tokoh-tokohnya memiliki kekuatan super. Tak jarang anak-anak bermimpi memiliki kekuatan super dan mencoba gerakan tersebut, misalnya Hadouken yang ada di serial televisi animasi Street Fighter. 

Kini teknologi augmented reality (AR) siap membantu mewujudkannya. Meleap Inc telah terlibat dalam pengembangan serangkaian konten AR yang mencakup “Hado”. 

Perusahaan ini didirikan pada 2014 di Tokyo. Sekarang organisasi telah mengambil langkah untuk fokus pada usaha techno sport terkemuka sejak 2018.

Dilansir dari situs resminya, Hado adalah kompetisi 3on3 untuk memanfaatkan bola energi dan perisai. CEO Meleap Hiroshi Fukuda menjelaskan, Hado adalah olahraga techno yang khas dan kini tersedia di 77 negara di seluruh dunia. Setelah lahir di Jepang, Hado merambah ke Cina, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika.

Di banyak negara, Hado memiliki basis pengguna yang besar. Selain itu, Meleap juga mengadakan acara global, yakni Hado World Cup. Semakin populernya Hado di berbagai belahan dunia, disebut Fukuda, disebabkan karena sebagai olahraga, techno sport dengan memanfaatkan AR berbeda dengan gim biasanya. 

Pengguna juga tidak perlu berbicara. “Mereka hanya bertindak secara intuitif untuk melakukan gerakan impian masa kecil Anda. Itu sebabnya Hado populer di berbagai negara,” kata Fukuda dalam acara dadring, Huawei 5G+AR Enriching our Lives, pekan lalu.

Di masa depan, Fukuda berharap, Hado dapat bertahan dan tumbuh menjadi permainan paling populer di dunia. Dengan hadirnya teknologi 5G, pemain dapat berpartisipasi dalam gim kapan saja dan di mana saja.

“AR dan 5G memungkinkan kami menikmati olahraga dengan lebih mudah. Dan orang-orang di seluruh dunia akan merasakan sensasi dari gim dan techno sport akan membawa mimpi dan harapan bagi dunia,” ujarnya.

Dunia Baru untuk Konsumen

photo
Bermain gim daring (ilustrasi) - (Pexels/Ryutaro Tsukata)

Sentuhan teknologi, memang bisa membawa sentuhan baru dalam berbagai industru, termasuk juga olahraga. Perwakilan Hado China Region, Liang Jinhao mengatakan, dengan komputasi awan, 5G, AR dan VR (virtual reality), serta teknologi baru lainnya, Hado telah menjadi techno sport pertama di dunia yang menggabungkan olahraga dan teknologi AR. 

Di Cina, Hado juga mendapatkan daya tarik tinggi di antara para gamer. Ini melampaui batas budaya dan bahasa untuk menjadi olahraga global.

Liang melanjutkan, 5G telah mendukung industri AR dan membawa peluang baru. Di era 4G, orang terbiasa mentransmisikan layanan terkait gambar dan video pendek hanya untuk informasi. “Tetapi sekarang dengan koneksi 5G, kami dapat menggunakan latensi sangat rendah untuk menghadirkan dunia 3D kepada konsumen kami,” katanya.

Liang memandang ini adalah waktu yang tepat bagi Hado untuk mengembangkan AR, VR dan industri mereka. Hado pun kini telah bekerja sama dengan Huawei untuk menguji coba penerapan cloud server dengan 5G.

Seiring kemajuan 5G, di masa depan, bukan tak mungkin kita akan menyaksikan babak baru  industri gim dan acara hiburan. Misalnya, kini gamer dapat pergi ke Hado arena dan menikmati permainan bersama teman-teman mereka serta belajar dari instruktur Hado profesional. 

Mereka bahkan dapat berpartisipasi di  liga dan kejuaraan. “Dengan teknologi 5G di masa depan, mungkin setiap gamer benar-benar dapat bersaing dengan para atlet top di seluruh dunia. Selama mereka memiliki perangkat 5G, mereka bisa bermain di mana saja. Mungkin di kantor mereka atau ruang kelas,” ujar Liang.

Menyusuri Potensi Industri AR 

photo
Bermain gim daring (ilustrasi) - (Pexels/Rodnae Productions)

Di masa depan, ada berbagai peluang baru yang bisa terwujud dengan semakin matangnya teknologi AR. Executive Director of Shenzhen AR Association Fu Jie menjelaskan  bagaimana prospek AR akan berkembang. Menurutnya, 5G dapat memberdayakan AR dan kombinasi keduanya dapat membawa kehidupan yang lebih baik.

Sepanjang 2019 dan 2020, jumlah investasi untuk pengembangan AR-VR di Cina diperkirakan akan terus tumbuh. Pada 2020, pengeluaran terkait AR-VR Cina menyumbang lebih dari setengah di seluruh dunia, yakni sekitar 55 persen. 

Bisa dibilang skala itu bahkan lebih besar dari skala sebelum pandemi.“Kita tahu bahwa karena pandemi, banyak industri, banyak perusahaan yang terpukul. Ada yang mengubah ukuran, menyusut. Tetapi AR-VR sebenarnya menikmati pertumbuhan karena pandemi,” kata Fu menjelaskan. 

Ketika menggabungkan 5G, AR dan bahkan menggabungkan keduanya dengan teknologi internet lainnya, ia melanjutkan, perusahaan akan dapat mengaktifkan atau memberdayakan lebih banyak mitra di sepanjang rantai nilai.

Kini ruang pertumbuhan industri AR Cina pun telah melampaui Jepang dan Amerika Serikat (AS). Dalam lima tahun ke depan, karakter industri AR Cina, diperkirakan akan tetap berada di level 47,1 persen.

Untuk urusan monetisasi aplikasi, AR dapat membuat konten dalam buku lebih interaktif. Selain itu, ada juga museum dan rumah sakit yang mendukung penggunaan AR.

Sebagai contoh penggunaan AR di museum adalah banyak benda bersejarah ditampilkan di depan pengunjung. Tetapi, jika tidak ada panduan, pengunjung dapat membaca teks pengenalan objek. “Dengan teknologi AR atau kacamata AR, benda-benda ini dapat menjadi hidup. Ini juga merupakan kasus penggunaan dalam pendidikan,” ujar Fu.

Selain itu, ada juga kasus penggunaan darurat AR dalam situasi darurat. Misalnya, untuk pengemudi yang sedang dalam pengaruh atau minum alcohol. “Ketika Anda memakai kacamata AR saat Anda mengemudi dan Anda dapat mengalami apa risikonya. Itu adalah pengalaman yang sangat pribadi dan itu benar-benar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mengemudi dalam keadaan mabuk,” katanya.

AR juga menambah pengalaman dalam berbelanja. Contohnya, katakanlah sekarang berada di situs e-commerce dan konsumen tertarik dengan sofa atau perabot.

Kemudian, konsumen  dapat menggunakan aplikasi AR untuk memindai objek. Dengan begitu, konsumen bisa mengetahui ukuran furnitur dan juga dapat meletakkan furnitur ini di tempat yang berbeda di rumahnya untuk mengetahui apakah furnitur ini cocok dengan desain interior rumahnya.

Menurut Fu, itulah kenyamanan yang dapat dibawa oleh AR ke pengalaman berbelanja. “Dan ini hanya beberapa contoh dari semua kemungkinan. Kami berharap AR memungkinkan lebih banyak lagi di masa depan,” ujarnya. 

 

 

 

Dengan koneksi 5G, kami dapat menggunakan latensi sangat rendah untuk menghadirkan dunia 3D kepada konsumen.

LIANG JINHAO, Perwakilan Hado China Region. 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat