Pekerja membawa Ondel-ondel yang telah dihias di kawasan Jalan Kramat, Jakarta, Senin (7/6/2021). Kerajinan ondel-ondel untuk hiasan serta pentas tersebut dijual dengan harga Rp2,5 juta sepasang. | GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

Jakarta

Ondel-Ondel Raksasa Dipamerkan di TIM Sambut HUT DKI

Pameran ini membangkitkan kembali muruah ondel-ondel dan juga seniman.

Sebanyak 10 ondel-ondel raksasa setinggi 4,94 meter bakal dipamerkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat saat peringatan HUT ke-494 DKI Jakarta pada 22 Juni 2021. "Pameran berlangsung mulai 22-30 Juni 2021," kata Manajer Komunikasi Revitalisasi TIM, Yeni Fatmawati saat ditemui di Jakarta, Ahad (20/6).

Adapun ondel-ondel yang dipamerkan, masing-masing lima karakter laki-laki dan lima karakter perempuan. Ondel-ondel dipamerkan di depan plaza gedung parkir pusat kesenian. Pameran tersebut terwujud atas inisiatif Majelis Seniman Masjid Amir Hamzah TIM berkolaborasi dengan Yayasan Jakarta Sigap Senusa (JSS) yang didukung BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Tujuan pameran ini pertama untuk merayakan HUT Jakarta dengan salah satu ikonnya ondel-ondel dan sekaligus memberdayakan seniman terdampak Covid-19," kata Yeni menjelaskan.

JSS merupakan agregator untuk program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) UMKM, yang berperan dalam pendampingan untuk membangkitkan ekonomi kecil para seniman sesuai tema HUT DKI tahun ini, yaitu 'Jakarta Bangkit'.

Menjelang pameran di TIM, seniman sekaligus perajin ondel-ondel, Suprayogi sedang menuntaskan pembuatan ikon dan budaya khas Betawi tersebut. Menurut dia, saat ini, pengerjaan ondel-ondel dalam tahap pembuatan rangka dari bambu, desain wajah, dan pakaian, serta pernak-pernik hiasan pelengkap boneka raksasa itu.

Pembuatan ondel-ondel melibatkan sekitar 25 orang perajin kecil di Jakarta. Mereka mengerjakan secara terpisah untuk beberapa bagian ondel-ondel. Suprayogi menyambut baik diadakannya pameran ondel-ondel yang turut menggerakkan ekonomi masyarakat kecil.

"Kami berharap pameran ini membangkitkan kembali muruah ondel-ondel dan juga seniman," katanya saat ditemui di kediamannya sekaligus gerai produksi ondel-ondel di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (19/6).

Teater arena

Sementara itu, revitalisasi TIM menghadirkan kembali fungsi dan fasilitas lama yang dimiliki pusat kesenian tersebut, salah satunya teater arena. Ketua Lembaga Sertifikasi Kreator Film dan Televisi, Embie C Noer mengapresiasi kembalinya teater arena di TIM karena dapat memfasilitasi karya dari seni pertunjukan. Revitalisasi dikerjakan oleh Pemprov DKI untuk memfasilitasi para seniman agar bisa berkarya.

Menurut Embie, teater arena lebih sesuai dengan seni pertunjukan Indonesia yang kebanyakan menggunakan panggung arena dengan penonton yang melingkar, bukan panggung proscenium. "Teater arena sangat mendukung untuk menampilkan karya-karya modern yang sifatnya penontonnya (duduk) melingkar, terbuka. Ini sangat banyak di Indonesia, terutama seni pertunjukan kita yang kebanyakan menggunakan arena," kata Embie.

Dia menjelaskan, revitalisasi TIM yang dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertino (JakPro), diharapkan menjadi ajang bagi seniman nasional untuk menampilkan karya mereka. Dengan peran TIM sebagai barometer kesenian nasional, menurut Embie, karya seni yang tampil, baik musik, teater, hingga seni rupa harus dikurasi terlebih dahulu.

"Jadi, kalau untuk pentas teater, ya teater nomor satu di Indonesia. Akademis seni seluruh Indonesia punya ajang bergengsi untuk menampilkan karya-karya sampai maestro seni di Indonesia," kata Embie.

Selain teater arena, fungsi lainnya yang akan dihadirkan kembali di TIM yang baru, yakni teater halaman dan Wisma Seni. "Teater arena sempat ada di TIM, kemudian hilang, ini kita hadirkan kembali. Kemudian, ada teater halaman dan Wisma Seni yang dulu juga pernah ada," kata Yeni Kurnaen menambahkan.

Yeni menuturkan, TIM yang baru diharapkan menjadi tempat bagi para pelaku seni untuk mendukung segala aktivitas, baik pertunjukan hingga proses berkarya. Dengan begitu, sambung dia, TIM dapat menjadi laboratorium, etalase, dan barometer kesenian nasional.

photo
Seorang anak melintasi Ondel-ondel yang belum selesai dihias di kawasan Jalan Kramat, Jakarta, Senin (7/6/2021). Kerajinan ondel-ondel untuk hiasan serta pentas tersebut dijual dengan harga Rp2,5 juta sepasang. - (GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat