Potongan gambar dalam trailer F9 | Youtube

Geni

F9: Berpacu dalam Intaian Masa Lalu

Adegan F9 memacu adrenalin para penontonnya.

OLEH ADYSHA CITRA

Dominic "Dom" Toretto (Vin Diesel) kini menjalani hidup tenang bersama Letty (Michelle Rodriguez) dan anaknya yang bernama Brian kecil. Sayangnya, kedamaian itu tak berlangsung lama.

Sebuah pesan yang dikirim Mr Nobody mendorong Dom dan Letty kembali pada kehidupan lama mereka. Keduanya bergabung bersama kru lainnya untuk menghentikan sebuah rencana yang dapat menggemparkan dunia.

Beberapa kawan maupun musuh lama terlihat kembali. Misi yang harus dihadapi oleh Dom kali ini pun tak hanya berbahaya, tapi memaksanya berhadapan dengan dosa masa lalunya.

Aksi terbaru Dom bersama krunya dihadirkan secara apik melalui film kesembilan dari Fast & Furious, F9: The Fast Saga. Film ini menandai kembalinya sutradara Justin Lin yang sempat menggarap film Fast & Furious ketiga hingga keenam.

Salah satu aspek menarik yang ditawarkan F9: The Fast Saga adalah aksi memacu adrenalin yang berlangsung di berbagai belahan dunia, mulai dari London, Amerika Serikat (AS), Tokyo, hingga Azerbaijan. Film ini menyuguhkan adegan yang mungkin tak pernah terbayangkan oleh penonton.

Adegan kejar-kejaran dan balapan mobil pun masih menjadi daya tarik tersendiri dalam film kesembilan dari Fast & Furious ini. Ada cukup banyak trik mengemudi antimainstream dan penuh imajinasi.

Keragaman jenis mobil yang melaju kencang di banyak benua juga masih menjadi kekuatan dalam F9: The Fast Saga. Salah satu yang paling ikonik adalah 1970 Dodge Charger R/T. Mobil berjenis muscle car ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari karakter Dom. Mobil ini sudah muncul sejak film pertama Fast & Furious dirilis.

Beragam adegan dalam film ini akan memanjakan mata para penggemar mobil. Betapa tidak, adegan-adegan ini turut menampilkan jajaran mobil mewah dengan kisaran harga mencapai hampir 10 juta euro atau sekitar Rp 172,4 miliar.

Meski penuh adegan emosional, film yang rilis resmi di bioskop pada 16 Juni ini tetap memberikan hiburan. Adegan-adegan humor nan jenaka diselipkan pada momen-momen tepat sehingga menambah daya tarik film yang ditulis oleh Justin Lin, Alfredo Botello, dan Daniel Casey ini.

Hal menarik lain dalam film ini adalah kembalinya Lin. Seperti diketahui, dua film Fast & Furious sebelumnya tidak digarap oleh Lin. Lin tak pernah membayangkan akan kembali menakhodai penggarapan film Fast & Furious.

"Saya pikir saga yang kami telah eksplorasi di empat film sudah cukup untuk saya," ujar Lin.

Namun, suatu pagi, Lin bangun dan merasa terinspirasi oleh fakta bahwa ada banyak mitologi Fast yang perlu dieksplorasi. Salah satu yang membuat Lin mencintai waralaba film ini adalah ceritanya yang tak pernah sama, tapi selalu melaju ke depan.

Lin melihat, ada sebuah celah untuk menghubungkan kedelapan film Fast & Furious terdahulu, menghubungkan keseluruhannya, dan menawarkan sebuah jawaban atas pertanyaan besar yang dimiliki oleh para penggemar.

"Penting bagi saya bahwa chapter selanjutnya ini (F9)akan menjadi penghubung dari seluruh saga," ujar Lin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat