
Ekonomi
Agar Digitalisasi UMKM tak Kendor
Kemenkominfo akan membantu memaksimalkan digitalisasi UMKM dengan beberapa langkah.
JAKARTA — Kolaborasi lintas sektor penting bagi digitalisasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. "Diperlukan penguatan kolaborasi lintas sektor, baik publik maupun privat dalam digitalisasi UMKM," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G Plate dalam pembukaan Forum Ekonomi Digital I yang dihelat di Jakarta, Selasa.
Kolaborasi ini perlu dioptimalkan, mengingat UMKM merupakan penyumbang 61,07 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Namun sayangnya, masih sekira 18 persen dari 64,2 juta total UMKM Indonesia yang sudah terhubung secara digital (digitally on-board).
"Targetnya pada tahun 2024, ini akan meningkat menjadi 50 persen UMKM yang digitally on-board. Kami juga ingin scale up dalam kemampuan mereka," kata dia.
Digitalisasi UMKM didukung oleh penguatan dua ekosistem, yaitu ekosistem platform e-dagang (e-commerce) dan ekosistem UMKM itu sendiri. Kementerian Kominfo memberikan dukungan di beberapa aspek untuk ekosistem tersebut. Mulai dari infrastruktur digital, UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), logistik, penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik, hingga menciptakan kompetisi yang adil di ekonomi digital.
"Playfield yang adil antara pelaku online dan offline, marketplace formal dan informal, produk lokal dan asing. Penciptaan ini mencakup kolaborasi untuk mencegah predatory pricing yang tidak akan ditolerir," tegasnya.
Sementara itu, Menkominfo yang membuka acara Forum Ekonomi Digital I berharap forum itu dapat menjadi platform komunikasi resmi pemerintah dan pelaku industri digital. Yang tidak hanya menyediakan wadah diskusi dan kolaborasi, namun juga memperkuat semangat kerja tangkas, pangkas, kerja terstruktur dan berpedoman pada penciptaan langkah antisipatif bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital. Mari manfaatkan dengan gagasan-gagasan inovatif dan kreatif.
Forum ini pun diharapkan mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh Kementerian Kominfo untuk dapat menjangkau seluruh pemegang kepentingan yang tergabung di ekosistem teknologi digital Indonesia; baik dari pelaku, industri, masyarakat, dan lapisan pemerintah.
UMKM di Medan
Wali kota Medan, Bobby Nasution mengajak pihak perbankan di wilayah setempat untuk berkolaborasi dalam memasarkan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal. "Kami selalu membuka kesempatan bagi perbankan menjalin kerjasama. Ini demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," kata Bobby ketika menerima Pimpinan Wilayah PT BRI (Persero) Tbk Ariesta Krisnawan di Medan, Selasa.
Pemkot Medan memiliki program prioritas, di antaranya bidang UMKM dengan fokus dalam mengembangkan pasar bagi produk yang dihasilkannya agar naik kelas. Tentunya ini menjadi peluang yang dapat dikerjasamakan termasuk BRI, khususnya dibidang digitalisasi agar pelaku UMKM lokal dapat berkembang.
Selain permodalan, UMKM bisa juga memasarkan produknya. Saat ini Pemkot Medan telah memiliki pasar digital, yakni Pasarmedan.com dalam memasarkan produk-produk UMKM. "Jika BRI ingin berkerjasama, tentu sangat membantu Pemkot Medan, terutama pelaku UMKM Kota Medan," tegas Wali Kota Medan.
Pimpinan Wilayah PT BRI (Persero) Tbk, Ariesta Krisnawan, pihaknya mengaku siap berkolaborasi dengan Pemkot Medan terkait pemasaran produk UMKM, karena BRI juga telah memiliki pasar digital laman pasar.id.
"Nanti produk UMKM dimasukan ke pasar.id. Ini guna memfasilitasi pedagang melakukan aktivitas jual beli secara daring, dan mempermudah pelaku UMKM di Kota Medan memasarkan produknya," tuturnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.