Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area replika kabah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (3/6/2021). | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Ujian Haji

Pemerintah Indonesia mesti mengedukasi calon jamaah haji agar tidak gusar dan kecewa.

Pejabat Kerajaan Saudi memberikan sinyal pengumuman haji tahun ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Kerajaan Saudi saat ini masih mengevaluasi tantangan penyelenggaraan haji di masa pandemi Covid-19 yang masih tinggi di sebagian negara.

Tentu bukan perkara mudah mengambil keputusan di saat penularan virus Covid-19 yang mengalami turun naik. Ada kalanya di negara tertentu jumlah kasus positif Covid-19 sudah turun, tapi selang beberapa waktu kemudian meninggi.

Ada saatnya sedang tinggi-tingginya, tapi selang beberapa pekan kemudian sudah turun drastis. Kondisi dengan dinamika tinggi kasus Covid-19 ini, membuat peta negara mana yang aman penduduknya dari penularan Covid-19 menjadi tidak pasti.

Ketika suatu negara sudah diizinkan warganya mengunjungi Saudi untuk menunaikan haji, tapi ternyata mendekati pelaksanaan haji ternyata jumlah kasus menaik. Dalam kondisi begini, pihak Saudi mesti fleksibel.

 
Kondisi dengan dinamika tinggi kasus Covid-19 ini, membuat peta negara mana yang aman penduduknya dari penularan Covid-19 menjadi tidak pasti.
 
 

Memutuskan boleh tidaknya warga suatu negara menunaikan ibadah haji bisa berubah seketika. Bagi sebagian negara yang memiliki kuota jamaah haji sedikit, mungkin tidak mengalami kesulitan berarti. Mengatur orang dalam jumlah terbatas memungkinkan pergi haji.

Mulai dari penentuan orang-orangnya hingga penempatan jamaah haji di Tanah Suci. Namun, bagaimana jika jumlah jamaah haji yang diberangkatkan tidak sedikit? Saudi saat ini sejatinya mengalami kebimbangan tersebut.

Bukan perkara kekhawatiran penularan warga Saudi oleh jamaah haji warga negara asing, tapi juga menjaga kesehatan jamaah haji berkewarganegaraan non-Saudi.

Bagaimana jika setiba di Tanah Suci, jamaah haji negara tertentu itu positif Covid-19? Kalau jumlah sedikit, bisa dirawat di rumah sakit yang tersedia. Namun bila jumlah jamaah haji yang positif Covid-19 melebihi beban keterisian rumah sakit, apa yang akan terjadi?

Sejatinya, bukan hal mudah bagi Saudi memutuskan hal ini. Yang paling aman tentunya hanya membolehkan jamaah haji bagi warga Saudi. Proses screening tentu lebih mudah bagi Saudi untuk menentukan mana warganya yang boleh berhaji dan yang tidak.

 
Banyak detail teknis yang harus dipersiapkan matang untuk pemberangkatan jamaah haji.
 
 

Kesulitan mengambil keputusan juga dialami negara-negara non-Saudi. Utamanya yang memiliki kuota jamaah haji tidak sedikit. Indonesia, Iran, Pakistan, Nigeria, Malaysia merupakan di antara negara-negara yang memiliki kuota jamaah haji tinggi.

Pemerintah Indonesia telah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jamaah pada musim haji tahun ini.

Bisa jadi, ini merupakan keputusan yang terbaik bagi Indonesia. Selain faktor tren penularan Covid-19 yang meninggi beberapa waktu terakhir, persiapan untuk memberangkatkan jamaah haji Indonesia tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Banyak detail teknis yang harus dipersiapkan matang untuk pemberangkatan jamaah haji.

Semisal, penentuan jamaah yang diberangkatkan harus sudah divaksin sesuai ketentuan Saudi, persiapan pesawat, penentuan tempat penginapan di Tanah Suci, pengurusan katering bagi jamaah, dan hal-hal teknis lain yang itu membutuhkan persiapan setidaknya 1,5 bulan sebelumnya. Padahal, musim haji terjadi pada medio Juli.

Dilema berikutnya bagi jamaah haji Indonesia adalah antrean yang makin panjang. Total pendaftar haji telah mendekati 4,3 juta orang. Kuota sebelum pandemi bagi jamaah haji Indonesia hanya 220 ribu orang per tahun.

 
Dalam situasi ini, Pemerintah Indonesia mesti mengedukasi calon jamaah haji agar tidak gusar dan kecewa. 
 
 

Bila dipukul rata, rata-rata, antrean haji mencapai 18 tahun dengan waktu terlama 41 tahun. Bukan waktu yang singkat untuk menanti berangkat haji.

Kita berharap, pada 2022 penularan virus Covid-19 sudah mereda. Program vaksinasi yang dilakukan banyak negara kita harapkan memunculkan kekebalan komunitas. Virus bisa jadi tetap ada, tapi karena imunitas jamaah haji yang bagus sehingga tidak mudah tertular Covid-19.

Dalam situasi ini, Pemerintah Indonesia mesti mengedukasi calon jamaah haji agar tidak gusar dan kecewa. Selanjutnya, menata persiapan sematang-matangnya untuk pemberangkatan haji tahun depan.

Optimisme adalah keniscayaan bagi seorang Muslim. Jika diberi ujian bersabar, jika diberi nikmat bersyukur. Kesabaran adalah kata kunci. Sabar menanti bukan berarti aib diri. Haji merupakan panggilan Ilahi. Kendati, ikhtiar tak boleh terhenti melobi Kerajaan Arab Saudi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat