Seorang guru membimbing siswa cara mencuci tangan dengan benar pada simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). | ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Tajuk

Mempercepat Vaksinasi Guru

Vaksinasi guru seharusnya bisa lebih cepat dan taktis daripada vaksinasi lansia.

Beranikah para orang tua melepas anaknya untuk belajar tatap muka di sekolah bulan depan? Ini menjadi pertanyaan penting yang harus dipertimbangkan betul oleh seluruh pihak.

Pemerintah memang sudah membuat sederet peraturan, termasuk syarat ketat yang mutlak harus dipenuhi agar sekolah bisa membuka pintu kelasnya. Namun, keputusan terakhir ada di ayah bunda dan sang anak sendiri.

Kemarin Presiden Joko Widodo menggelar rapat membahas perkembangan penularan Covid 19 yang kembali meluas. Salah satu bahasan rapat, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin adalah soal kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) ini.

Presiden, menurut Budi, meminta agar sebelum sekolah berani buka pintu kelas, harus dipastikan bahwa tenaga pengajar dan staf sekolah sudah mendapat vaksinasi. Selain itu, lanjut Budi, Presiden meminta jam belajar singkat di sekolah, hanya dua jam per hari, sepekan dua hari. Dan setelah sekolah, siswa harus dipastikan pulang ke rumah.

Permintaan Presiden ini tidak berbeda dengan yang sering disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebelumnya. Namun, Menteri Nadiem kerap memberi penekanan, yakni seluruh sekolah harus menggelar PTM itu bulan depan.

PTM bisa digelar di tiap-tiap sekolah dengan memastikan syarat terpenuhi dan kerelaan orang tua siswa. Syarat itu kemudian harus ditinjau lagi oleh Dinas Pendidikan setempat.

 
Presiden, menurut Budi, meminta agar sebelum sekolah berani buka pintu kelas, harus dipastikan bahwa tenaga pengajar dan staf sekolah sudah mendapat vaksinasi. 
 
 

Permasalahan yang muncul, yang sudah bisa publik kira, adalah persyaratan yang utama, yakni vaksinasi guru. Sejauh ini vaksinasi tenaga pengajar memang masih terus berjalan, tetapi dalam kecepatan yang rendah. Demikian juga vaksinasi para lansia.

Di beberapa daerah, temuan dari sejumlah pihak malah diketahui, para guru enggan mendapat suntikan vaksin Sinovac buatan Cina itu. Jadi, memang ada dua masalah yang butuh jalan keluar cepat: Mempercepat vaksinasi di daerah dan terus menyosialisasikan pentingnya vaksinasi kepada para tenaga pengajar.

Masalahnya juga adalah percepatan vaksinasi bukan ranah Dinas Pendidikan di daerah. Vaksinasi di daerah adalah tanggung jawab kepala daerah dan satuan tugas Covid-19 serta Dinas Kesehatan. Kita bisa menduga ada problem koordinasi dan prioritas di sini. Dalam kondisi ini, kita mendesak, kepala daerah jeli dan strategis membaca prioritas nasional dan daerahnya masing-masing.

Vaksinasi lansia, misalnya, saat ini masih jauh dari target. Padahal, pemerintah pusat sudah gembar-gembor vaksinasi lansia sejak tiga bulan lalu. Tetapi di lapangan, banyak kendala yang ditemukan, yang sebenarnya sudah bisa ditebak. Lansia enggan atau sukar datang ke lokasi vaksinasi. Sejumlah daerah baru-baru ini menggelar vaksinasi jemput bola. Namun, ini pun dirasa belum cukup.

Vaksinasi tenaga pengajar seharusnya bisa lebih cepat dan taktis daripada vaksinasi lansia. Sayangnya, kita masih mendapatkan data bahwa vaksinasi guru secara nasional kurang menggembirakan. Dengan kecepatan vaksinasi seperti saat ini, mustahil PTM serentak Juli bisa dijalankan.

 
Namun, memang permasalahan vaksinasi ini banyak sisinya. Selain beberapa hal yang dijabarkan di atas, vaksinasi di Indonesia juga masih terbentur stok pasokan vaksin yang tersedia.
 
 

Namun, memang permasalahan vaksinasi ini banyak sisinya. Selain beberapa hal yang dijabarkan di atas, vaksinasi di Indonesia juga masih terbentur stok pasokan vaksin yang tersedia.

Apa yang harus dilakukan? Yang utama tentu pusat dan daerah harus terus memperbaiki koordinasi dan prioritasnya. Kepala daerah berperan penting di sini. Kepala daerah, mendikbud, dan menkes harus lebih sering bersama-sama meninjau vaksinasi tenaga pengajar di daerah. Mendorong agar pemprov, pemkot, pemkabnya lebih giat dan cepat lagi melakukan vaksinasi tenaga pengajar, selain tentu vaksinasi lansia dan kelompok lainnya.

Ini harus dilakukan secepatnya. Saat ini secara rerata jumlah orang yang divaksinasi ada di level 200 ribu sampai 300 ribu per hari. Seharusnya, bila prioritas lansia dan guru ini berjalan dengan baik, jumlah orang yang divaksinasi per hari bisa menembus 500 ribu orang lebih. Menuju sejuta orang per hari, seperti yang ditargetkan Presiden pada awal-awal. Angka ini adalah indikator paling sederhana untuk melihat, apakah PTM benar-benar bisa dilakukan bulan depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat