Penyandang kebutuhan khusus didampingi anaknya saat menjalani vaksinasi Covid-19 di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/6). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Informasi KIPI Disarankan Lebih Transparan

KIPI merupakan suatu proses yang umum terjadi dari pemberian vaksin.

JAKARTA – Peneliti pada bidang bioteknogi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ines Atmosukarto menyarankan agar kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 disampaikan ke masyarakat secara lebih transparan. Selain menjadi hak masyarakat atas informasi, cara ini juga bisa menangkal hoaks terkait vaksinasi.

WhatsApp saya penuh informasi soal KIPI dan banyak yang ngaco (informasinya). Ini salah satu pekerjaan rumah (PR) besar Kementerian Kesehatan,” kata dia dalam diskusi "Umpan Balik Warga Terkait Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19" yang digelar secara virtual, Jumat (4/6).

Menurut Ines, KIPI merupakan suatu proses yang umum terjadi dari pemberian vaksin yang saat ini disadari oleh masyarakat terjadi di sekitar mereka. Pemerintah memiliki kewajiban untuk menyampaikan segala informasi terkait KIPI secara transparan dan komprehensif kepada masyarakat.

“Kita sadari KIPI akan ada pada proses vaksinasi. Tapi bagaimana ini bisa sampaikan ini kepada masyarakat. Hal ini bisa dibarengi transparansi dari Komnas KIPI,” ujar dia.

Ines mengatakan, informasi tersebut bisa disiarkan pemerintah melalui berbagai kanal informasi yang mudah diakses publik seperti website resmi. “Saya cari (informasi KIPI) tidak dapat. KIPI ringan dan berat di Indonesia saya belum tahu,” kata Ines.

Dalam kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, transparansi informasi seputar KIPI sebagai masukan yang baik untuk pemerintah. Tetapi, perlu diketahui bersama, Komnas KIPI didesain sebagai lembaga independen.

“Kalau ini masukan masyarakat untuk bisa memahami, kita sampaikan ke Komnas KIPI sebab dia berbeda penanganan KIPI dengan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kalau BPOM lebih pada kualitas vaksin,” ujar Nadia.

Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Itagi) maupun Komnas KIPI telah menyatakan, vaksinasi Covid-19 aman, termasuk untuk kelompok lanjut usia (lansia). Ketua Itagi Sri Rezeki S Hadinegoro mengatakan, kelompok lansia justru memiliki KIPI yang sangat rendah. Namun, ia tak merincinya.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari juga menyatakan hal yang sama. Ia mengaku telah menerima vaksin dua dosis. Padahal, ia memiliki gangguan irama jantung, penderita hipertensi, kolesterol juga sempat tinggi, hingga asam urat.

“Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi, jadi jangan ragu-ragu. Jika ada KIPI mudah-mudahan sifatnya ringan dan dapat ditoleransi namun manfaat vaksinasi jauh lebih besar maka sama-sama kita divaksin,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat