Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersepeda saat berangkat kerja menuju kantornya di Jakarta, Kamis (3/6/2021). Pada kegiatan Bike to Work dalam rangka memeringati Hari Sepeda Sedunia tersebut Anies mengatakan akan segera membahas regulasi mengen | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta

Anies Ajak Dubes Belanda Ngegowes

Anies dan Dubes Belanda membangun narasi bersepeda bukan sebatas olahraga, tapi juga bertransportasi.

OLEH FLORI ANASTASIA SIDEBANG 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merayakan World Bike Day yang jatuh setiap 3 Juni dengan bersepeda dari Bundaran Senayan hingga Balai Kota DKI Jakarta. Dalam rangka World Bike Day, pada Kamis (3/6) pukul 06.30 WIB, Anies bersepeda bersama komunitas Bike to Work berangkat dari Bundaran Senayan menuju tempat kerja masing-masing.

Anies juga mengajak Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, untuk bersepeda dengan menggunakan batik. Anies yang tiba di Bundaran Senayan pukul 06.45 WIB dengan mengenakan pakaian batik berwarna merah duduk di atas sadel sepedanya dengan dilengkapi helm, disambut oleh Dubes Belanda yang tiba lebih dulu di tempat yang sudah dijanjikan.

Saat ditemui di Bundaran Senayan, Anies menyebut dirinya dan Dubes Belanda yang mengenakan batik saat bersepeda untuk menuju tempat kerja, adalah untuk membangun pandangan bahwa bersepeda itu jangan dianggap sebagai olahraga saja tapi sebagai alat transportasi.

"Karenanya sepeda enggak perlu sepeda khusus, enggak harus sepatu khusus, sepeda bisa apa saja, pakaian bisa pakaian keseharian dan tinggal bersepeda pakai helmnya," kata Anies di lokasi, Kamis.

Tujuan dari ajakan itu, kata dia, adalah semata-mata agar warga Jakarta lebih sehat jasmani dan rohani. "Nah, harapannya dua pihak kerja sama, kami Pemprov siapkan infrastruktur, masyarakat bangkitkan kebiasaan," ujar Anies.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, ikut mengampanyekan penggunaan sepeda di Jakarta untuk bepergian sehari-hari, termasuk dalam perjalanan untuk ke tempat kerja. Lambert sepakat dengan Anies yang menyebut bahwa dalam bersepeda tidak perlu menggunakan perlengkapan khusus, seperti sepeda khusus, sepatu khusus, dan baju khusus, namun cukup pakai baju sehari-hari.

Lambert menjelaskan, di Belanda kebanyakan orang naik sepeda sebagai transportasi utama, bahkan sekitar 45 persen dari semua kendaraan di Negara Kincir Angin itu adalah sepeda.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (aniesbaswedan)

"Kebanyakan orang di sana naik sepeda saja pergi ke pekerjaannya dan pulang ke rumahnya. Karena ini sehat, murah, dan enak, seperti yang diungkapkan oleh pak gubernur. Saya harap warga Jakarta semakin banyak yang menggunakan sepeda," kata Lambert.

Harapan tergugahnya masyarakat untuk menggunakan sepeda dalam kesehariannya itu juga muncul dari komunitas Bike to Work yang diwakili oleh Julius Caesar. "Kami berharap teman-teman warga Jakarta dan masyarakat Indonesia menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dan tetap dipakai setiap hari untuk menjaga kesehatan kita, juga menciptakan solusi tanpa polusi," kata Julius.

Doakan Awak Nanggala

Perayaan berbeda dilakukan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim yang bersepeda ke dermaga Jakarta International Container Terminal II atau Terminal Peti Kemas Internasional Jakarta II, Kamis. Ali mengatakan kedatangannya kali itu untuk mendoakan 53 prajurit TNI AL yang gugur dalam tugas usai musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali, 25 April 2021, tepatnya 40 hari yang lalu.

Sebagai bentuk simpati dan penghormatan yang mendalam, Lantamal III bersama Forkopimko Jakarta Utara dan Insan Maritim Instansi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok juga menabur bunga di dermaga JICT II.

Ali mengatakan, penggunaan sepeda ke JICT II itu sebagai contoh saja kepada masyarakat bahwa jalan kaki dan sepeda adalah moda transportasi yang betul-betul diutamakan di Ibu Kota dibandingkan pengendara kendaraan bermotor milik pribadi.

"Jadi, pejalan kaki, sepeda, dan kendaraan umum adalah moda yang utama dan prioritas. Manfaatkan sepeda ini sebagai alat transportasi kita sehari-hari," ujar Ali.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat