Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Kabar Utama

Garuda Fokus Perbaiki Strategi Bisnis

Garuda sedang dihadapkan dengan kondisi yang sulit.

JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan terus mengupayakan pemulihan kinerja perusahaan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan tengah fokus memperbaiki strategi dan model bisnis sesuai perintah Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick sebelumnya meminta Garuda memperbaiki strategi bisnis, salah satunya dengan memaksimalkan rute domestik. Irfan menekankan Garuda akan melakukan hal tersebut. "Kami siap laksanakan itu (terkait memperbaiki model bisnis Garuda Indonesia)," kata Irfan kepada Republika, Kamis (3/6).

Dalam memulihkan kinerja, kata Irfan, Garuda juga akan memaksimalkan berbagai program strategis yang tengah dijalankan. Dengan adanya penurunan trafik penumpang, Garuda telah berupaya memaksimalkan penerbangan kargo dengan menyediakan rute baru.

Garuda sedang dihadapkan dengan kondisi yang sulit setelah terimbas penurunan trafik penerbangan karena kondisi pandemi Covid-19.  Kondisi Garuda saat ini juga memaksa perusahaan menawarkan pensiun dini bagi karyawan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan serikat pekerja Garuda Indonesia juga menyiapkan sejumlah opsi untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.

photo
Pengunjung mengamati pesawat Garuda Indonesia bercorak khusus dengan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/12/2020). - (MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO)

Irfan menambahkan, pihaknya terbuka terhadap saran yang diberikan dari serikat pekerja untuk menyelamatkan kondisi perusahaan. Dia menuturkan, serikat pekerja tidak dilarang dalam mengeluarkan pendapatnya untuk kebaikan perusahaan.

Sebelumnya, Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Tomy Tampatty meminta internal perusahaan dapat melakukan renegosiasi dengan lessor dan creditor secara maksimal. Hal tersebut tertuang dalam opsi penyelamatan Garuda Indonesia versi Sekretariat Bersama Karyawan Garuda.

"Hal ini (renegosiasi yang maksimal) karena menyangkut alat produksi atau pesawat," kata Tomy, Rabu (2/6).

Tomy menegaskan, negara juga harus membantu menjamin semua upaya Garuda Indonesia. Khususnya dalam melakukan restrukturisasi dan renegosiasi dengan lessor, creditor, dan vendor. Selain itu, internal Garuda Indonesia harus melakukan pembenahan internal. "Di antaranya mengevaluasi semua kontrak dengan pihak vendor untuk kepentingan efisiensi," ujar Tomy.

Dia menambahkan, Garuda Indonesia pun harus melakukan upaya maksimal dalam pengelolaan potensi pendapatan, khususnya dari lini bisnis kargo, pengelolaan gudang kargo, charter flight, corporate account, dan pendapatan lainnya.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (3/6), menyampaikan, beban terbesar Garuda selama ini terletak pada perusahaan penyewa pesawat atau lessor. Erick menyebut Garuda memiliki kontrak penyewaan pesawat dengan 36 lessor

photo
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Rapat tersebut membahas Rencana Kerja Pemerintah Kementerian/Lembaga (RKP K/L) dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) Tahun 2022. - (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

"Kami meyakini salah satu masalah terbesar di Garuda itu mengenai lessor. Ada 36 lessor yang harus dipetakan ulang," ujar Erick.

Manajemen Garuda, kata Erick, harus melakukan negosiasi keras dengan lessor yang bekerja sama dalam sejumlah kasus koruptif sebelumnya. Sementara untuk lessor yang tidak terkait dengan kasus, Erick mendorong manajemen mengajukan negosiasi ulang.

Beban kedua terbesar Garuda, Erick menyebut, ialah model bisnis. Erick meminta Garuda berani mengubah model bisnis pascapandemi dengan fokus menggarap pasar penerbangan domestik. Erick menyampaikan, selama ini 78 persen penumpang Garuda disumbang pasar domestik, sementara sisanya diisi penumpang penerbangan internasional.

"Untuk (penerbangan) luar negeri cost sharing saja karena banyak negara harus ekspansi (penerbangan internasional) karena negaranya cuma satu pulau. Kita tidak perlu seperti itu," ujar Erick.

Erick juga menyoroti kebijakan yang acapkali berubah dan tidak menguntungkan Garuda. Karena itu, Erick telah berbicara dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait optimalisasi bandara dan rute penerbangan dalam negeri di Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

"Kita sudah banyak bicara dengan Menhub dan beliau mendukung bagaimana nanti bandara-bandara di Indonesia ya memang tidak semuanya bisa open sky untuk pesawat asing," ujar Erick.

Terlebih, Erick menambahkan, di tengah kondisi pandemi saat ini, sangat rawan apabila semua bandara dibuka untuk penerbangan internasional. Erick mencontohkan Amerika Serikat dan Cina yang hanya membuka beberapa bandara untuk penerbangan internasional, sementara untuk rute-rute domestik diharuskan menggunakan maskapai dalam negeri.

"Nanti dari bandara titik yang dibuka itu bisa menyebar ke banyak kota. Akan tetapi, untuk domestik hanya Garuda atau penerbangan swasta (yang diperbolehkan)," kata Erick menambahkan.

Restrukturisasi 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang mendampingi Menteri BUMN dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR mengatakan, Kementerian BUMN secara intensif telah berbicara dengan manajemen, termasuk pemegang saham minoritas dan Kementerian Keuangan terkait proses restrukturisasi. Restrukturisasi itu diharapkan mampu mengurangi beban utang perseroan.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, manajemen Garuda bersama Kementerian BUMN sedang merumuskan pola dan proses legal sebab proses restrukturisasi akan melibatkan lessor dan peminjam dalam bentuk global sukuk bond yang dimiliki Timur Tengah.

"Mau tidak mau, kalau mau renegosiasi secara internasional harus melalui proses legal internasional karena justru mayoritas utang Garuda kepada lessor dan pemegang sukuk internasional," ujar Tiko.

Kementerian BUMN dan manajemen Garuda telah menunjuk konsultan hukum. Tiko yakin bisa segera memulai proses restrukturisasi agar moratorium kontrak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Tiko berharap upaya restrukturisasi mampu menurunkan beban biaya Garuda hingga 50 persen. Tujuannya agar maskapai pelat merah tersebut tetap mampu bertahan pascapandemi.

 
Utang Garuda 100 juta dolar AS setiap bulan.
 
 

"Struktur biaya harus dipotong lebih rendah. Sebagai informasi, Garuda punya cost per bulan itu 150 juta dolar AS, sementara pendapatannya 50 juta dolar AS. Jadi, utang Garuda 100 juta dolar AS setiap bulan," ujar Tiko.

Tiko berharap dalam waktu 270 hari setelah moratorium, Garuda mampu menyelesaikan proses restrukturisasi. Tiko tak menampik proses restrukturisasi juga memiliki risiko apabila kreditur tidak menyetujui dan mengajukan tuntutan legal terhadap Garuda yang pada akhirnya bisa menjadikan Garuda menuju kebangkrutan. "Ini yang kita hindari dalam proses legal karena harapannya ada kesepakatan dari seluruh kreditur untuk sepakati restrukturisasi," kata Tiko.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat