Polisi memantau kendaraan saat Operasi Penyekatan Pemudik oleh Polresta Yogyakarta di Yogyakarta, Ahad (30/5). Operasi penyekatan untuk warga luar Yogyakarta kembali diperpanjang hingga Senin (31/5). Bagi warga luar Yogyakarta juga dilakukan tes Covid-19 | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Utama

Pemerintah Klaim Masih Sanggup Hadapi Lonjakan Covid-19

Gubernur Jawa Barat mengimbau masyarakat lebih disiplin menjalankan prokes mencegah Covid-19

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh daerah agar tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan dengan baik menyusul peningkatan kasus Covid-19 pasca libur Idul Fitri. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, berdasarkan pengalaman di setiap libur panjang tahun lalu, kenaikan jumlah kasus dampak dari libur Lebaran ini akan mencapai puncak sekitar 5-7 minggu atau akhir Juni nanti.

“Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan sampai puncaknya di akhir bulan ini,” kata Menkes Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas mengenai perkembangan Covid-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/5).

Saat ini angka kasus aktif juga telah kembali menyentuh hingga lebih dari 100 ribu kasus. Kendati demikian, kenaikan kasus aktif ini masih jauh di bawah angka puncak kasus yang pernah terjadi di awal tahun ini yakni sekitar 170 ribu kasus.

“Sehingga arahan bapak Presiden adalah dipastikan seluruh daerah tetap menjalankan disiplin prokes, 3M dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Presiden juga menanyakan terkait persiapan rumah sakit di seluruh daerah menghadapi lonjakan kasus ini. Menurut Menkes Budi, terjadi peningkatan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit pasca libur lebaran ini.

Pemerintah telah menyiapkan total 72 ribu tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19. Angka keterisian tempat tidur saat ini pun tercatat mencapai sebanyak 25 ribu tempat tidur atau naik sekitar 20-25 persen dari sebelumnya sekitar 20 ribu yang terisi.

Kendati demikian, ia memastikan pemerintah masih memiliki kapasitas tempat tidur yang cukup untuk menampung lonjakan pasien. “Kami sampaikan memang kenaikannya agak tinggi tapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu. Jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” kata dia.

Menkes menyebut, sejumlah daerah yang mengalami keterisian tempat tidur yang cukup tinggi di rumah sakit yakni Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan juga Sulawesi.  

Ia pun meminta daerah-daerah dengan lonjakan kasus yang cukup tinggi agar memperhatikan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakatnya. Sehingga tren kenaikan yang terjadi saat ini dapat kembali ditekan.

Kuatkan disiplin

Tingkat kedisplinan masyarakat Jawa Barat untuk mentaati protokol kesehatan terus mengalami penurunan. Awalanya, tingkat kedisiplinan di atas 80 persen. Lalu turun ke 79 persen dan sekarang 72 persen.

Oleh karena itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengimbau masyarakat untuk kembali menguatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M. Karena, pada pekan ini kedisiplinan masyarakat Jabar terapkan protokol kesehatan terus mengalami penurunan. 

"Kemudian saya mengimbau ke masyarakat, terjadi penurunan kedisiplinan cukup signifikan. Rata-rata Jawa Barat itu kedisiplinan di atas 80 persen kalau turun ke 79 persen. Minggu ini turun sampai 72 persen, jadi BOR-nya naik 8 persen, kedisiplinan turun 10 persen," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin petang (31/5).

"Dengan penurunan kedisiplinan, kami mengimbau warga Jawa Barat untuk tidak menyepelekan Covid-19 yang makin ganas jangan sampai negara nanti kehilangan kendali dalam masalah ini. Kapolda dan Pangdam sudah menyiapkan penguatan-penguatan untuk meningkatkan kedisiplinan," imbuhnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DINKES JABAR || #74BARJUARA (dinkesjabar)

Emil sudah meminta pada Kapolda Jabar dan Pangdam untuk menyiapkan penguatan agar meningkatkan ekspektasi kedisiplinan warga agar di atas 80 persen. Kemudian, kata dia, tes PCR ada daerah yang masih rendah. Yang paling rendah di antaranya, Kabupaten Pangandaran, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Sumedang. 

"Itu rata-rata satu pekan pengetesannya 100 pengetesan. Itu tolong, meningkatkan pengetesan seperti Bandung, Bekasi, Depok yang rata-rata 1.000 pengetesan," katanya.

Dari sisi ekonomi, kata dia, membaik, tidak ada highlight khusus. Makanya kalau ekonomi ingin membaik, pariwisata jalan lagi. Tapi, kuncinya hanya satu, taat disiplin prokes sambil pemerintah memperbaiki treatment yang sedang naik pasca Lebaran. 

"Kemarin didapati hotel bintang lima di Bogor Raya, tidak taat Prokes. Berenang membiarkan tanpa pembatasan jumlah. Hal-hal begitu jangan membuat Satgas menutup hotel, atau destinasinya. Tolong tempat wisata jika ingin produktif, dimulai dengan pembatasan, daftar online itu harus diterapkan," paparnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat