ini adalah imaret (public soup kitchen) dibangun pd abad 15 di edirne berbasis wakaf di masa sultan Beyazit II pengganti sultan al-Fatih. Bangunan ini dlm komplek Beyazit II yg terintegrasi dg faculty of medicine, darü??ifa (rumah sakit) dan masjid | Henri Shalahuddin

Khazanah

Mengajarkan Wakaf Sejak Dini

Wakaf merupakan tradisi yang membangkitkan peradaban Islam yang jejaknya tak lekang oleh waktu.

JAKARTA — Ibadah sosial merupakan sendi Islam yang tertuang dalam rukun islam keempat, setelah syahadat, shalat, dan puasa. Salah satu bentuk ibadah sosial dalam Islam adalah wakaf. Ini merupakan kekhasan ajaran Islam, sekaligus pemicu kebangkitan peradaban Islam yang jejaknya hingga kini tersebar di berbagai belahan dunia.

Untuk melestarikan tradisi wakaf, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta Jawa Tengah menggelar program wakaf sumur bor. Kegiatan ini diselenggarakan dengan menggandeng Lazis Muhammadiyah setempat. Lokasinya di Dusun Bengle, Desa Baleharjo Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Humas SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta, Muhamad Arifin mengatakan bahwa setelah melalui tahapan cukup panjang dan survei geo sonar berbasis satelit beberapa kali, akhirnya ditemukan titik air dengan debit yang cukup besar pada kedalaman 110 meter di tanah pekarangan milik warga setempat, Wagiyo.

"Proses pengeboran sampai finishing dan uji coba penyaluran ke rumah warga dilakukan pada bulan Maret sampai April 2021, alhamdulillah debit air stabil dan layak konsumsi," kata Arifin dalam rilis yang diterima Republika pada Senin (31/5).

Setelah selesai proses pengeboran dan uji coba pengaliran ke rumah warga, diadakan serah terima wakaf sumur bor dari SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta dan Lazismu Solo kepada warga setempat yang diwakili oleh Pemerintah Desa Baleharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri.

Kepala desa Baleharjo, Sulino, mengungkapkan rasa syukur atas terealisasinya program wakaf sumur bor ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini sehingga permasalahan kekurangan air bersih di Dusun Bengle bisa mendapatkan solusi jangka panjang.

"Program wakaf sumur bor ini merupakan bukti semangat gotong royong antara SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Lazismu Solo, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Baleharjo, dan Pemerintah Desa Baleharjo yang juga sudah mengalokasikan sebagian dana desa untuk menyukseskan kegiatan wakaf sumur bor ini," imbuhnya.

Sementara itu, Mohamad Isnan, pengurus Lazismu Solo, mengajak kepada warga Dusun Bengle untuk bersama-sama mengelola dan merawat keberadaan sumur bor hasil wakaf ini. "Kami juga mengajak kepada seluruh warga supaya tidak lupa menyisihkan sebagian hartanya untuk bersedekah dan berbagi dengan sesama," pungkasnya.

Kegiatan yang dihadiri secara terbatas oleh perangkat Desa Baleharjo, pengurus Lazismu Solo, dan perwakilan SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Warijo, pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Baleharjo.

Ziswaf optimalkan filantropi

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sepakat berkolaborasi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf). Sinergi dalam pengelolaan ziswaf ini ditujukan demi kemaslahatan umat.

Kesepakatan ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Ketua Baznas Prof Noor Ahmad dan Ketua BWI Mohammad Nuh. “Kerja sama antara Baznas dan BWI ini pasti menguntungkan,” ujar Noor Achmad dalam sambutannya pada penandatanganan MoU yang digelar pekan lalu tersebut.

Kerja sama ini, menurut dia, menandakan adanya saling percaya antara Baznas dan BWI. Saling percaya ini akan menjadi kekuatan sesama penggerak filantropi untuk membangun kesejahteraan umat.

Noor juga menegaskan, Baznas dan BWI merupakan bagian dari ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki banyak aset wakaf yang bisa dioptimalkan penggunaannya demi kemaslahatan umat.

"Jika dibangun bersama, program wakaf produktif antara Baznas dan BWI akan menjadi program yang monumental," ujarnya.

Sementara, Mohammad Nuh berharap, ada proyek sinergi nasional pendayagunaan ziswaf melalui kerja sama BWI dan Baznas ini. Menurut dia, BWI dan Baznas sudah saatnya membuktikan bahwa kedua lembaga ini bisa membuat proyek pendayagunaan ziswaf nasional yang dampaknya luar biasa bagi kesejahteraan umat.

“Proyek pertama bisa di Jawa Tengah sebagai simbol kebangkitan gerakan kesejahteraan umat. Semoga niat baik kita semua mendapat berkah dari Allah SWT,” katanya.

Dia juga berharap, kerja sama ini memudahkan masyarakat dan nasabah Baznas maupun BWI dalam menunaikan ziswaf, dengan mengakses layanan yang disediakan Baznas dan BWI di kantor masing-masing.

"Melalui sinergi dengan Baznas, BWI berkomitmen mendukung Baznas dalam meningkatkan layanan transaksi ziswaf dan melalui layanan elektronik secara aman, nyaman, mudah, dan jangkauan yang luas,” ujar dia. 

Selain menyepakati layanan baru pengelolaan dan pemberdayaan ziswaf, Baznas dan BWI juga berharap dapat saling memberi manfaat melalui kerja sama lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Nuh menambahkan, BWI mempunyai beberapa rencana agenda untuk mengembangkan sistem perwakafan nasional, antara lain, penguatan dan sertifikasi nazir, sertifikasi aset tanah wakaf, dan gerakan wakaf uang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat