Petugas kesehatan mengambil sampel di pusat pemeriksaan Covid-19 di Ulu Klang, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (18/5/2021). | AP/Vincent Thian

Kabar Utama

Malaysia 'Kurung' Warga di Radius 10 Km

Malaysia melakukan lockdown total selama dua pekan pada 1-14 Juni akibat mengganasnya Covid-19.

KUALA LUMPUR -- Malaysia melakukan lockdown total selama dua pekan pada 1-14 Juni akibat mengganasnya Covid-19. Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Malaysia terus mencatatkan rekor tertinggi. Penyebab utamanya karena warga mulai abai terhadap protokol kesehatan.

Laman Straits Times pada Ahad (30/5) melaporkan, mobilitas masyarakat akan sangat dibatasi selama periode penguncian wilayah. Warga hanya diperbolehkan bepergian dalam radius 10 km dari tempat tinggal mereka. Bahkan, hanya dua orang per rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli barang-barang penting, seperti makanan dan obat-obatan. Aturan ini juga berlaku bagi warga yang ingin mengakses layanan kesehatan dan perbankan.

Malaysia juga akan menutup sebagian besar pabrik dan pusat perbelanjaan. Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers pada Ahad menyampaikan, hanya 17 sektor penting yang akan diizinkan beroperasi selama penguncian. Ini sama seperti saat Malaysia pertama kali memberlakukan penguncian wilayah pada Maret dan Mei tahun lalu. Saat itu, sebagian besar kegiatan ekonomi dan sosial dilarang.

Berdasarkan prosedur operasi standar (SOP) baru yang akan mulai berlaku pada Selasa (1/5), semua sektor yang diizinkan beroperasi dapat dibuka mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam. Bisnis makanan dan minuman dapat terus beroperasi dengan pembatasan, yaitu hanya boleh melayani take away atau pengiriman.

"Tidak ada jam malam, tapi saya berharap tidak ada orang di luar setelah jam 8 malam. Karena tidak akan ada kegiatan ekonomi setelah waktu itu," kata Ismail, kemarin.

Ismail menjelaskan, penutupan sebagian besar sektor ekonomi akan mengurangi jumlah orang yang meninggalkan rumah untuk bekerja dari 15 juta menjadi hanya 1,5 juta orang per hari.

Kebijakan lockdown telah diumumkan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin pada akhir pekan lalu. Penguncian dilakukan karena kasus infeksi Covid-19 di Malaysia melonjak hingga menyentuh rekor harian selama empat hari berturut-turut.

"Dengan kenaikan terbaru dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat drastis, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 menjadi terbatas," ujar Muhyiddin dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazirah.

photo
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menjalani pemeriksaan dokumen oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (17/5/2021). Satgas Penanganan Covid-19 di perbatasan Entikong Kalimantan Barat mencatat di hari terakhir larangan mudik yaitu Senin (17/5/2021) terdapat 17 PMI yang pulang dari Malaysia menuju Indonesia melalui PLBN Entikong. - (AGUS ALFIAN/ANTARA FOTO)

Para pejabat meyakini, varian Covid-19 jenis baru yang lebih mudah menular telah berkontribusi terhadap lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, karena masyarakat mulai jenuh dengan kondisi pandemi sehingga membuat mereka mulai abai terhadap protokol kesehatan.  Peningkatan kasus juga dipengaruhi kegiatan masyarakat pada bulan suci Ramadhan dan liburan Idul Fitri.

Pada Sabtu (29/5), Malaysia mencatatkan jumlah kasus harian sebanyak 9.020 kasus yang merupakan angka tertinggi selama pandemi. Dengan penambahan kasus tersebut, maka sudah lima hari berturut-turut kasus Covid-19 selalu mencetak rekor tertinggi.

Adapun per Ahad (30/5), Malaysia melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 6.999. Secara total, jumlah kasus Covid-19 di Malaysia telah mencapai 565.533 kasus.

Jumlah pasien dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator telah mencapai rekor tertinggi. Di sisi lain, Malaysia sudah memulai upaya vaksinasi Covid-19 meskipun para kritikus mengatakan program itu digulirkan terlambat.

Hingga Kamis pekan lalu, sekitar 1,7 juta warga disebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Mengingat penutupan penuh ekonomi, Muhyiddin mengatakan, Kementerian Keuangan akan segera mengumumkan paket bantuan untuk individu dan sektor ekonomi. Malaysia telah meluncurkan lebih dari 300 miliar ringgit paket stimulus sejak tahun lalu untuk meredam dampak pandemi terhadap perekonomian.

Jika jumlah kasus Covid-19 dapat ditekand dalam dua pekan pertama lockdown, Pemerintah Malaysia secara bertahap akan mengizinkan beberapa sektor dibuka kembali selama empat pekan ke depan. Setelah itu, semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi.

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, Selangor tetap menjadi negara bagian dengan jumlah infeksi tertinggi, yaitu 2.477 kasus. "Disusul Kuala Lumpur 616 kasus, Sarawak 513 dan Negri Sembilan 468 kasus," ujarnya melalui Twitter.

Untuk mengawasi pemberlakuan lockdown. Pemerintah Malaysia mengerahkan 55 ribu anggota Polisi Diraja Malaysia (PDRM). "Sebelumnya kekuatan polisi 37 ribu orang," kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin.

Ia menambahkan, pihaknya melalui PDRM juga akan meningkatkan jumlah blokade jalan di seluruh wilayah.  "Sidak juga akan dilaksanakan oleh Tim Pemantauan Pematuhan SOP dengan kerja sama kementerian dan lembaga pemerintah terkait," katanya.

Jumlah penugasan Tim Pemantauan Pematuhan SOP tersebut akan ditingkatkan menjadi 20 ribu orang anggota dibanding sebelumnya 13.795 orang. "Pemeriksaan juga akan melibatkan kawasan di luar kota dan lokasi-lokasi yang menjadi tempat orang banyak berkumpul," katanya. Departemen Imigrasi (JIM) dan PDRM juga akan meningkatkan operasi penegakan hukum secara terpadu di kawasan-kawasan penempatan warga asing di seluruh negara.

Varian Hibrida Covid-19 

Sementara, Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengungkapkan, negaranya telah mendeteksi varian baru Covid-19. Varian itu merupakan hibrida atau perpaduan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris.   

"Setelah menjalankan sekuensing gen pada pasien yang baru terdeteksi, kami telah menemukan varian baru yang merupakan campuran dari India dan Inggris. Lebih spesifiknya adalah varian India dengan mutasi yang awalnya milik varian Inggris," kata Nguyen pada Sabtu (29/5), dilaporkan media daring VnExpress.   

Nguyen mengatakan, Vietnam segera memublikasikan data genom dari varian yang baru diidentifikasi. Menurut dia, varian baru ini lebih menular daripada jenis yang diketahui sebelumnya, terutama di udara. Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum berkomentar terkait varian di Vietnam ini.

Menurut Nguyen, varian Covid-19 terbaru itu memiliki kemampuan mereplikasi diri dengan sangat cepat. Sebagian besar kasus penularan baru terjadi di dua provinsi yang padat dengan zona industri, yaitu Bac Ninh dan Bac Giang. Di kedua lokasi itu, ratusan ribu orang bekerja untuk perusahaan besar, seperti Samsung, Canon, dan Luxshare, yang menjadi mitra produk besutan Apple. 

Vietnam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Namun, hasil tes di sebuah perusahaan di Bac Gianghasil menunjukkan, sekitar 20 persen dari 4.800 karyawannya dinyatakan positif virus korona hibrida. 

Di Kota Ho Chi Minh City, sekurangnya 85 orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Menurut Kementerian Kesehatan Vietnam, orang yang terinfeksi ini adalah bagian dari klaster sebuah gereja.

Sejak saat itu, Vietnam melarang semua kegiatan keagamaan, menutup lahan parkir umum, dan seluruh dunia usaha yang tidak esensial, termasuk layanan di tempat untuk restoran, bar, klub, dan spa.  

Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan, pemerintah sedang berupaya untuk mengamankan 10 juta dosis vaksin di bawah skema Covax. Selain itu, Vietnam juga mengamankan 20 juta dosis vaksin Pfizer dan 40 juta Sputnik V buatan Rusia.

Setelah berhasil menahan penyebaran Covid-19 pada tahun lalu, Vietnam bergulat dengan peningkatan infeksi sejak akhir April. Pada Ahad, data Johns Hopkins University menunjukkan, Vietnam menghadapi lebih dari 6.900 kasus Covid-19. Negara itu mencatat 47 kematian akibat infeksi virus korona tersebut.

WHO telah mengidentifikasi empat varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian global. Ini termasuk varian yang muncul pertama kali di India, Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. 

Tahun lalu, Vietnam berhasil menangani dan mengendalikan penyebaran wabah. Sebelumnya, Vietnam telah melaporkan tujuh varian virus: B.1.222, B.1.619, D614G, B.1.1.7 (varian Inggris), B.1.351, A.23.1, dan B.1.617.2 (varian India). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat