Setiap Muslim rindu menjadi tamu Allah di Masjidil Haram. | DOK EPA-EFE Saudi Ministry of Hajj

Khazanah

Merindukan Tanah Suci

Bagi yang belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci, kerinduan begitu besar

 

OLEH HASANUL RIZQA

Makkah al-Mukarramah akan selalu menjadi tambatan hati umat Islam. Di sanalah terletak kiblat, yakni Ka’bah. Di manapun kaum Muslimin berada, ke arah sanalah wajah mereka menghadap ketika shalat lima waktu.

Sementara itu, Madinah al-Munawwarah pun menjadi gravitasi yang menarik hati orang-orang beriman. Sejarah mencatat, inilah kota Nabi Muhammad SAW. Belasan tahun Rasulullah SAW memimpin umat dan menyebarkan syiar Islam di sana.

Bagi yang belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci, Makkah dan Madinah, kerinduan begitu besar. Apakah itu bertawaf, melaksanakan rukun Islam kelima, atau berziarah ke makam Nabi SAW. Adapun yang sudah pernah ke sana, biasanya ingin kembali. Ya, ada saja panggilan batin untuk beribadah lagi di dua kota tersebut.

Berikut ini adalah tiga hal yang pasti dirindukan setiap jamaah yang pernah atau belum ke Tanah Suci. Ketiganya membuat Muslimin ingin kembali berkesempatan mengunjungi Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.

photo
Ratusan jamaah mengelilingi Kabah dengan berjarak, di Makkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). - (AP)

Ka’bah

Bangunan yang berbentuk kubus dan berbalut kiswah hitam itu adalah kiblat umat Islam. Di mana pun umat Islam berada, pasti akan menghadap ke arah Ka'bah ketika melaksanakan shalat.

Ketika berziarah ke Makkah, umat Islam biasanya melaksanakan umrah. Setelah berihram di mikat dan berniat haji atau umrah, jamaah akan bertawaf di Masjidil Haram. Tawaf berarti mengelilingi Ka’bah sebanyak beberapa kali. Ibadah ini sudah ada bahkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Jamaah umrah maupun haji biasanya menyempatkan diri untuk menempelkan badan di Ka'bah sekaligus berdoa. Ketika itu, mereka umumnya akan menangis haru karena melihat langsung bangunan warisan sang Khalilullah, Ibrahim AS, yang dikenal pula sebagai bapak para nabi. Setelah itu, mereka melaksanakan sai dan bertahalul.

photo
Bagian Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, memiliki keistimewaan sehingga selalu menarik hati semua jamaah. - (DOK ANTARA Aji Styawan)

Raudhah

Raudhah adalah tempat antara makam Rasulullah SAW dan mimbar Masjid Nabawi di Madinah. Area ini ditandai dengan karpet yang berwarna hijau. Pada musim haji, yakni antara bulan Dzulqaidah dan Dzulhijah, Raudhah menjadi zona yang paling ramai. Begitu pula dengan waktu-waktu padat umrah, semisal bulan suci Ramadhan. Apalagi, saat menunggu datangnya Lailatul Qadar.

Di sana, jamaah mendirikan shalat sunah dan berzikir. Berdasarkan sebuah hadis, barangsiapa yang berdoa di Raudhah, doanya insya Allah akan dikabulkan.

Setiap Muslim bercita-cita untuk dapat mengunjungi Tanah Suci karena itu merupakan bagian dari ajaran Islam yang dianjurkan. Ibadah di sana bernilai sunah, seperti umrah. Ada pula yang wajib, seperti haji bagi mereka yang mampu.

photo
Air zamzam menjadi penghilang dahaga utama bagi jamaah di Tanah Suci. - (DOK REUTERS Ahmed Jadallah)

Air Zamzam

Seperti umumnya Jazirah Arab, suhu gurun menyelimuti Makkah dan Madinah. Pada siang hari, penduduk cenderung berisiko mengalami dehidrasi kalau jauh dari sumber air. Alhamdulillah, Allah SWT telah menganugerahkan mata air zamzam untuk peziarah di Tanah Suci.

Biasanya, jamaah beristirahat setelah melaksanakan tawaf. Sambil berjalan santai dari tempat mataf menuju tempat sai, mereka dapat menyempatkan diri untuk meminum air zamzam. Berdasarkan catatan sejarah, air ini merupakan anugerah Allah untuk istri Nabi Ibrahim, Hajar, dan anaknya Ismail, yang kelelahan pada masa awal menempati Makkah.

Air itu terus memancar hingga detik ini. Jamaah haji dan umrah pasti membawa air tersebut sebagai oleh-oleh.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat