Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan kepada lansia saat vaksinasi massal secara drive thru bagi lansia dan mitra Gojek, di Monumen Perjuangan (Monju), Kota Bandung, Kamis, (27/5/2021). | Edi Yusuf/Republika

Opini

Era Penuaan Penduduk

Gelombang peningkatan jumlah penduduk lansia harus dihadapi dengan persiapan matang.

M NURUL ALAM HASYIM, Pegawai BPS Provinsi Kalimantan Utara, Bidang Statistik Sosial

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) pada 29 Mei mendatang merupakan momentum meningkatkan kepedulian dan penghargaan kita terhadap penduduk lanjut usia (lansia). Mengingat, jumlah populasinya kian meningkat.

Proporsi penduduk lansia yang semakin tinggi, memosisikan Indonesia memasuki era penuaan populasi penduduk. Perubahan struktur demografi penduduk Indonesia mulai terlihat terutama pada kelompok lansia (60 tahun ke atas).

Hasil Sensus Penduduk tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase lansia sudah mencapai 9,78 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang hanya 7,59 persen.

Bahkan menurut proyeksi penduduk oleh BPS, pada 2045 penduduk lansia diperkirakan mencapai 19,9 persen atau hampir seperlima dari total penduduk Indonesia saat itu.

 
Proporsi penduduk lansia yang semakin tinggi, memosisikan Indonesia memasuki era penuaan populasi penduduk. 
 
 

Penuaan penduduk terjadi karena meningkatnya angka harapan hidup (AHH) secara progresif serta dibarengi menurunnya angka kelahiran di Indonesia. AHH Indonesia terus meningkat dari 69,81 tahun pada 2010 menjadi 71,47 tahun pada 2020.

Selain itu, masyarakat mulai memahami pentingnya membatasi jumlah anak melalui program KB sehingga angka kelahiran penduduk semakin turun. Alhasil, populasi kelompok umur tua semakin gemuk, jumlah penduduk kelompok umur muda semakin ramping.

Keadaan lansia 

Dinamika demografi pada era penuaan penduduk ini perlu menjadi perhatian khusus, terutama dari aspek kesehatan. Menjadi keniscayaan, seseorang semakin tua maka semakin rentan terhadap penyakit.

Dari hasil Susenas Maret 2020, 48,14 persen lansia mengalami keluhan kesehatan. Para lansia sering berjibaku dengan bermacam penyakit kronis seperti  hipertensi, penyakit sendi, diabetes miletus, penyakit jantung, stroke, ISPA, dan pneumonia (Riskesdas, 2018).

Pemerintah dituntut meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan jaminan kesehatan bagi para lansia. Tantangan pemerintah semakin berat, mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.

 
Bagi lansia di keluarga kurang mampu, pensiun bukanlah pilihan tepat. Mereka terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 
 
 

Meski kondisi fisik melemah, tak sedikit lansia yang masih produktif dan mencari nafkah untuk keluarganya. Biasanya, para lansia tetap bekerja dan produktif untuk mencari kesibukan dan menghilangkan kebosanan di masa tua. 

Bagi lansia di keluarga kurang mampu, pensiun bukanlah pilihan tepat. Mereka terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pada 2020, data BPS menunjukkan, sekitar 50 persen dari seluruh penduduk lansia masih bekerja.

Jika dilihat dari sektor lapangan pekerjaannya, para lansia mayoritas masuk ke sektor informal yaitu  85,83 persen. Umumnya, pekerja yang masuk ke sektor informal berpenghasilan kecil dan rentan dengan kemiskinan.

Lansia bekerja bukanlah hal buruk. Lansia yang produktif dapat hidup mandiri, bahkan dapat menjaga pikiran dan badannya tetap aktif sehingga menghasilkan output barang atau jasa yang dapat bermanfaat bagi perekonomian bangsa.

Di sini perlu peran pemerintah supaya para lansia yang bekerja ini bisa bekerja dengan aman bagi kesehatan fisik maupun mentalnya.

Untuk memiliki pekerjaan bagus, tentunya memerlukan keahlian mumpuni, yang dipengaruhi tingkat pendidikan. Sayangnya, mayoritas penduduk lansia di Indonesia masih berpendidikan rendah.

 
Di sini perlu peran pemerintah supaya para lansia yang bekerja ini bisa bekerja dengan aman bagi kesehatan fisik maupun mentalnya.
 
 

Data BPS menunjukkan, 42,29 persen lansia hanya tamatan sekolah dasar (SD) dan 38,34 persen tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD. Selain itu, sekitar 18,71 persen penduduk lansia masih buta huruf.

Rendahnya pendidikan lansia merupakan dampak dari sulitnya mendapatkan akses pendidikan pada masa lalu. Untuk mengatasinya, diperlukan peran pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan bagi lansia.

Peran penting       

Gelombang peningkatan jumlah penduduk lansia harus dihadapi dengan persiapan matang. Kita tidak ingin lansia hidupnya terlunta-lunta. Karena itu, kita harus mempersiapkan upaya agar lansia  hidup sejahtera dan mandiri. Ini butuh peran pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah berperan penting dalam program-program bagi lansia.  Pemberian bantuan baik tunai maupun nontunai harus lebih tepat sasaran dan lebih tepat guna sesuai kebutuhan para lansia. Karena itu, pemerintah perlu memikirkan strategi yang tepat.

 
Selain itu, sebagai pelaku usaha, masyarakat yang memiliki lapangan pekerjaan diharapkan mampu memberikan kesempatan kerja bagi lansia sesuai kemampuan dan keahliannya.
 
 

Pemerintah juga harus memastikan, fasilitas-fasilitas umum yang tersedia sudah ramah terhadap lansia, seperti transportasi umum, tempat pelayanan kesehatan, pasar, maupun kantor-kantor pemerintahan.

Masyarakat pun berperan penting dalam menyejahterakan lansia. Peran masyarakat dapat dimulai dari hal yang sangat sederhana seperti menghormati dan menghargai lansia di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, sebagai pelaku usaha, masyarakat yang memiliki lapangan pekerjaan diharapkan mampu memberikan kesempatan kerja bagi lansia sesuai kemampuan dan keahliannya.

Masyarakat yang tinggal bersama lansia, hendaknya siap sedia membantu lansia dalam kegiatan sehari-hari. Upaya-upaya tersebut dilakukan agar lansia dapat hidup dengan lebih layak, sejahtera, produktif, dan lebih bahagia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat